Bab 9

552 Words
“Hahahaa… hahaaa…” Ibu Margaret tertawa sambil menangis! “Bos akan datang dan membunuh kalian satu persatu, siapa yang tak kenal dengan NAGA HITAM, pyuh pyuh… Bos kami akan menembak kepala kalian tepat di sini!” wanita itu mempraktekkan gerakan yang biasa Naga lakukan ketika menembak. Jamal menyunggingkan senyum! DOR! Tepat di kepala, dia menembak kepala Margaret. “Pyuh…” ejeknya. Aku merasa bibir wanita itu mulai memanjat diantara bulu-bulu halus yang membentang di sepanjang batangan hingga bagian pusar. Ah, geli sekali! Aku tidak tahan dan ingin melihat wajah wanita tersebut. Tapi saat aku ingin menegakkan tubuh ini, aku tidak tahu kenapa tidak bisa. Tanganku pun tidak bisa terangkat, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Sangat geli! Aku tidak tahan, dia memainkan area perut dan menjelajahi d**a hingga bagian ujungnya. Dia menyesap dan mencumbui di setiap sentinya. Aku merasa ingin pipis dan tidak sanggup lagi.  Lepaskan... aku berteriak pada wanita yang saat ini sedang menyusu pada ujung buah dadaku. Aku tidak sanggup lagi! Ini sangat geli. Lepaskan aku! Suara ini kian meninggi dan aku tidak mendapatkan apa-apa. Wanita itu semakin merayap, dan dia mulai memainkan area leher hingga daguku. Aku berusaha memejamkan mata, ini sensasi yang luar biasa. Aku ingin berhenti tapi rasanya sangat nikmat. Jadi aku harus bagaimana? Jari-jari wanita itu kini mulai meraba area pinggangku. Aku sedikit teperanjat, dan tanpa aba-aba dia memasukkan batangan suci ini pada miliknya. Aku terkejut dan sedikit memucat, apalagi saat aku tidak bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di bawah sana. Aku hanya merasa cairan lengket keluar dengan deras dari milik wanita itu. Aku kemudian meraba dengan tanganku, dan melihat kenyataan bahwa wanita itu juga sama sepertiku. Tapi kenapa? Kenapa dia terasa begitu lihai? Aku tidak bisa berpikir dengan otak cerdas ini. Apalagi saat dia bergoyang dengan cepat hingga aku tidak bisa bernapas dan seketika. Ah... aku merasa cairan kental keluar untuk pertama kalinya dalam hidupku. ‘Apa kau suka, Nak?’ ‘Ibu...?’ ‘Iya, Ini ibu... apa kau suka dengan pilihan ibu? Buka matamu ALFA...’ Aku mengerjap dari mimpi yang bagiku sangat langka dan luar biasa. Aku melihat di bagian bawah milikku ternyata sudah lengket dengan sesuatu putih dan berserat, biar lebih jelas! Ini namanya s****a. Aku melihat ini untuk pertama kalinya. Cetar! Suara benda pecah membuat aku terkejut. Dengan cepat aku pun berlari menuruni anak tangga untuk melihat apa yang terjadi. “Tuan, Tuan...’ aku terkejut saat melihat wanita itu berjalan dengan sempoyongan dan tidak bisa berjalan dengan benar. “Apa yang terjadi padamu?” aku bertanya sambil menggoyangkan tubuhnya. “Aku sedang tidak sehat, tolong aku Tuan, bawa aku ke dokter. Aku belum ingin mati sekarang!” ucapnya dan kemudian pingsan di hadapanku. Ah benar-benar merepotkan, aku tidak bisa berhenti mengumpat pada diri sendiri karena sudah membawanya masuk ke dalam rumah ini. “Brian…”  “Iya, Raja…” “Urus ini…” ucapku memberikan gadis bernama Qenia itu padanya. “Aku ingin pergi jalan-jalan! Panggil dokter keluarga!” setelah mengatakan itu aku langsung menuju mobil dan pergi begitu saja. Awalnya aku tidak tahu ingin pergi kemana, sampai aku memiliki ide untuk melihat perusahaan. Dia sana aku akan berperan sebagai adik sepupu yang memiliki saham paling banyak. Keturunan ke tujuh Raja Alfa yang tidak ingin bekerja dan sangat percaya keluarga.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD