"Gandeng lenganku lebih erat, tersenyum yang lebar!" perintah pria itu saat menuruni tangga. Entah ke berapa kalinya, Arya mengingatkan istrinya tersebut. "Jangan sampai keceplosan bicara! Kita sudah mencocokkan jawaban kita jika papa bertanya, kan? Jadi, jangan sampai ada kesalahan sedikit pun!" gumam Arya lirih penuh penekanan. Meskipun suara Arya sangat pelan, wanita itu dapat mendengarnya. Ia lantas mengangguk tanpa suara, mengiyakan perintah suaminya. Laras segera mengeratkan tangannya di lengan sang suami, kemudian ia menarik bibirnya membentuk sebuah senyuman yang manis. Memperlihatkan kebahagiaannya kepada semua orang. Meski pada kenyataannya, semua hanya palsu dan tidak nyata. Laras tetap melakukannya. Ia sudah lelah jika harus membantah dan bertengkar lagi dengan pria itu. Arya