Sesekali, Pulanglah!

1152 Words

Pria itu berjalan ke arah jendela kaca besar yang memungkinkan untuknya melihat ke arah luar. Tepatnya ke area halaman dan jalanan besar depan kantor. Pria itu melihat ke segala arah dengan teliti. Memeriksa satu per satu bagian di halaman maupun jalanan. Bibirnya tersenyum lebar saat mendapati seluruh tempat begitu lengang hanya ada satu atau dua pengguna jalan yang melintas. Maklum saja hari sudah malam. Ia menarik kembali kain gorden, menutupi tempat itu dari pandangan luar dan segera menghampiri kekasihnya. Langkah kakinya terhenti kala ia mengingat sesuatu. Ia mengeluarkan ponsel dari saku celana lalu tampak memanggil seseorang. “Aku ingin meminjam apartemenmu dalam beberapa minggu,” ucapnya langsung tanpa basa-basi. Apartemen? Untuk apa? Jangan katakan kalau Kamu ingin menyimpan s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD