bc

Fat love story

book_age16+
191
FOLLOW
1K
READ
possessive
playboy
arrogant
tragedy
sweet
humorous
basketball
first love
school
chubby
like
intro-logo
Blurb

Kiran mengira dia adalah perempuan gendut paling beruntung di bumi, karena meski dia menerima beberapa hinaan dia masih memiliki sahabat serta cinta pertama nya yang mau menerima Kiran. Dia begitu mencintai lelaki cinta pertama nya itu, hingga Kiran tidak sadar sudah menyiksa badan nya sendiri akibat aturan-aturan ketat yang di buat kekasihnya tersebut.

Kiran dilarang makan ini, dilarang makan itu.

Kiran harus turun berat badan satu bulan minimal 3kg, kalau bisa lebih.

Kiran harus ini dan itu agar kekasih nya tidak marah

Kiran seperti b***k yang rela makan satu buah apel agar berat nya turun dan membuat kekasihnya bangga. Dia hanya ingin mempertahan kan cinta pertama nya ini, meski sebenarnya Kiran salah orang.

Dia terlalu ambisius kepada lelaki yang dia kira cinta sejati serta cinta pertamanya itu, sampai dia menghiraukan sosok yang ternyata mencintai nya dalam diam selama ini.

chap-preview
Free preview
Hanya 4 ons
Suara sorak kemenangan begitu menggema indah di lapangan basket, pertandingan antara dua lawan sengit berlangsung panas hingga menciptakan hasil akhir memuaskan bagi SMA bunga harapan. SMA dengan rekor tidak pernah kalah dalam masa tim basket yang di pegang oleh kapten hebat mereka, Gio Keyro, sosok lelaki tampan memiliki pahatan wajah nyaris sempurna dengan satu t**i lalat kecil di pipi kanan nya, menambah kesan manis ketika dia tersenyum. "GIO !!" "GIO !!" "GIO !!" Seruan nama Gio seakan menjadi nyanyian terindah di arena pertandingan, lelaki itu lah yang sekali lagi membawa tim nya ke kemenangan mutlak di menit-menit terakhir. Kini Gio sedang memeluk secara gentle satu persatu teman nya, sebelum akhirnya dia berjalan ke arah ruang ganti bersama tim yang lain. Raut bahagia begitu tercetak jelas di wajah Gio beserta anggota tim nya, mereka menceritakan kejadian-kejadian di detik akhir sambil terus berjalan melewati lorong ke arah ruang ganti, namun di tengah perjalanan langkah Gio dan teman nya terhenti. Semua mata tertuju kepada gadis di depan sana, gadis bertubuh gemuk dengan dress navy bunga-bunga selutut berdiri di samping pintu ruang ganti sembari tersenyum kearah mereka "ngapain lo berdiri disitu !" tanya Alex tidak suka, dia berjalan mendekati gadis itu. "Dapat dress dari mana lo, bisa muat gini" tanya Alex lagi menatap penampilan Kiran dengan tatapan mengejek "habis berapa meter nih baju " imbuh Alex lagi yang kini membuat tawa teman-teman nya pecah gadis itu tidak merespon, dia sudah terbiasa dengan hinaan seperti ini, bahkan menurutnya kata-kata Alex tidak menyinggung sama sekali. Senyum gadis itu tidak luntur, dia terus menatap kearah Gio tanpa memperdulikan Alex di hadapan nya membuat Alex mengikuti arah pandang gadis itu "WOI !!" bentak Alex mengejut kan gadis itu "lo ngelihatin Gio ??? lo suka sama dia ?" pertanyaan itu membuat nya bungkam, senyum manis di pipi tembem nya kian luntur seiring raut wajah yang tiba-tiba sedih Alex berdecak kesal karena gadis ini sejak tadi tidak menjawab pertanyaan nya, dengan geram Alex menarik telinga gadis itu hingga dia memekik kesakitan "lo b***k apa gimana sih !, ditanya diem aja dari tadi !" bentak Alex hilang kesabaran "aku nggak ada urusan sama kamu" jawab gadis itu lirih "widiiih,, sombong amat lu !" sahut Zaky "berasa ratu lu ? huh !" imbuh Zaky tersenyum remeh terdengar decakan kesal dari bibir Gio, sebelum akhirnya dia melenggang masuk meninggalkan semua teman nya diluar. Sementara mata gadis itu terus mengikuti Gio, bibir nya bergetar ingin memanggil nama lelaki tersebut namun sampai pintu tertutup suara kecil pun tidak keluar dari tenggorokan nya, dia akhirnya hanya bisa menghela nafas panjang sembari menggenggam erat botol minum yang dia bawa sejak tadi. "Heh !" sentak Alex sinis "sebelum elo mikir kejauhan bisa deketin Gio, mending elo mundur deh, dari pada nanti elo nangis kejer karena khayalan elo itu nggak kesampaian !" bisik Alex mendecih pelan, kemudian dia melangkah masuk menyusul teman-teman nya ke dalam. "Gue heran deh, kemana dan dimana pun kita tanding tuh cewek pasti muncul" kata Zaky sembari melepas kaos basket nya, mempertontonkan beberapa kotak otot yang tercetak sempurna di perut dia "lah emang kenapa, wajar dong fans ngikutin idola nya. Ya kan Gio ?" sambung Hardi melirik Gio jahil "ngapain tanya sama gue !" sembur Gio jengkel, dari kedua alis yang menyatu saja sudah menunjuk kan kalau Gio tidak suka pembahasan ini. "kalau gue jangan sampek suka sama cewek modelan kayak Kiran tadi, bisa sesak nafas gue cuman lihat dia doang" celetuk Alex memecahkan tawa teman-teman nya. "Ya kali di antara kita selera nya kayak Kiran, bisa-bisa image kita rusak di mata cewek-cewek cantik" sambung Hardi terdengar jijik membahas perempuan berbadan gemuk itu "kenapa kalian pada bahas tuh cewek sih !" sembur Gio jengah "mending kita raya in kemenangan kita ini" imbuh Gio berubah sumringah teman-teman Gio bersorak girang menyetujui usulan sang kapten, dua minggu lagi mereka akan masuk kelas tiga, dimana otomatis tim basket mereka akan melepas kan gelar nya untuk adik kelas mereka nanti. Pertandingan terkahir ini memang wajib di rayakan, tentu dengan perayaan yang tidak sederhana mengingat Gio adalah keturuna keluarga Keyro, salah satu keluarga ternama di kota mereka. Gio pasti mentraktir semua teman nya jika sedang dalam keadaan berbahagia seperti saat ini, tak perduli berapa ratus juta uang yang dia keluar kan asal bisa merayakan bersama teman di tempat mewah nan megah. ******* Kirania, perempuan berkulit putih dan juga perempuan yang memiliki tubuh gendut, membuat nya sering di hina bahkan di kucilkan di lingkungan nya sendiri. Tubuh gendut nya ini memang dia miliki sejak dia menginjak usia 5tahun, waktu itu Kiran sempat mengalami kurang gizi sehingga segala upaya dilakukan orang tua nya agar Kiran memiliki nafsu makan yang baik, dari jalur dokter hingga jalur jamu tradisional pernah Kiran telan. Sampai pada akhirnya Kiran malah tidak bisa mengontrol nafsu makan nya dan berakhir membuat dia mengalami kenaikan berat badan yang drastis. Berat nya terus bertambah seiring dia remaja, bahkan kelas 6 sekolah dasar saja dia sudah terlihat seperti anak SMP kelas dua di antara teman-teman nya yang memiliki tubuh kecil. Kiran sudah kenyang dengan hinaan yang di tujukan padanya, apalagi saat dia memasuki masa pubertas dimana wajah nya tumbuh beberapa jerawat yang membuat orang lain semakin gencar menginjak-injak kekurangan nya. Sampai kini Kiran menjadi gadis pendiam yang susah beradaptasi. Jika di sekolah Kiran lebih suka membaca sendirian di perpus, karena hanya perpustakaan lah tempat sepi yang tidak akan ada penhujat fisiknya disana. Tapi hidup Kiran tak semenyedihkan itu, dia memiliki dua sahabat karib selama dia sekolah di SMA bunga harapan ini yang pertama namanya Fanya, awal nya Kiran sempat menolak saat Fanya tiba-tiba datang ingin berteman dengan nya karena Fanya bukan siswi biasa, dia siswi idola di sekolah ini, wajah cantik serta bentuk tubuh ideal nya membuat nama Fanya terkenal akan kecantikan nya. Bukan itu saja, Fanya juga termasuk orang kaya, berangkat dan pulang sekolah selalu di antar supir pribadi atau terkadang menyetir sendiri, itu lah sebab nya Kiran menolak permintaan Fanya yang ingin berteman dengan nya. Kiran merasa tidak percaya diri dan takut kalau Fanya akan terkena hina an juga kalau berteman dengan nya. Sampai akhirnya Kiran merutuki dirinya sendiri karena terlalu berfikir negatif terhadap Fanya, gadis cantik itu ternyata memiliki hati yang sangat baik. Dia selalu membela Kiran ketika teman lain mengejeknya, Fanya juga tak segan membalas kan perbuatan mereka jika sudah keterlaluan terhadap Kiran. Kiran bersyukur memiliki teman pertama dalam hidup nya sebaik Fanya. Teman kedua Kiran adalah Anindi, Kiran kira dia adalah perempuan terpendek di sekolah ini namun ternyata Anindi memiliki tinggi 155cm, selisih 5cm dengan nya. Anin, perempuan yang sangat ceria, dia memiliki dua lesung pipit yang membuat senyumnya terlihat begitu manis. Anindi juga teman terbaik bagi Kiran, selain Anin selalu ada ketika Kiran terpuruk Anin juga lah yang ikut menjadi tameng Kiran ketika siswi lain menghina nya. Kiran bersyukur, dia sangat bersyukur di perjalanan hidup nya yang sejak kecil selalu menerima hinaan dan penolakan karena fisik itu tuhan memberi mereka sebagai penguat Kiran. "Gimana, udah ketemu Gio ?" tanya Fanya antusias, terlihat sekali dia berharap Kiran mengangguk tapi Fanya malah menghela nafas panjang disaat melihat botol minum di genggaman Kiran "kok nggak di kasih" tanya Fanya pelan "dia tadi buru-buru masuk, jadi nggak sempet ngasih" balas Kiran tersenyum lebar, membuat mata nya menyipit. "Iiiihhh,,, gimana sih !. Terus percuma dong aku alihin perhatian satpam disana kalau kamu gagal !" ujar Fanya mencak-mencak tidak terima Kiran pun cengengesan "maaf ya Fanya,," sesal Kiran menghela nafas panjang, dia merasa sedikit lucu melihat Fanya cemberut kesal seperti ini, sangat menggemaskan dan cantik di waktu bersama an. Sebagai wanita saja Kiran akui kalau Fanya memang lah cantik, tidak ada kotor apapun di tubuh Fanya, bahkan wajah nya saja terlihat begitu mulus dan bersih. Kiran tentu sangat iri melihat kesempurnaan yang Fanya miliki, tubuh langsing, putih, rambut hitam sepinggang serta wajah cantik. Fanya berdecak kesal "jangan bilang kamu juga belum sempet ngomong sama dia ?" tuding Fanya sinis, Kiran kembali menunjukkan senyum kuda nya membenarkan tuduhan Fanya tersebut Fanya semakin mencak-mencak tidak jelas, dia sudah membantu Kiran agar bisa masuk ke lorong ruang ganti dan bisa memberikan satu botol air mineral kepada Gio tapi selalu saja gagal, ini bukan satu atau dua kali saja Fanya membantu Kiran mendekati Gio tapi sudah berkali-kali. Dan hasil nya tetap sama, Kiran akan kembali dengan botol yang masih terisi penuh yang artinya Kiran tidak memberikan botol tersebut kepada Gio. "Sebenarnya kamu tuh niat nggak sih memperjuangkan cinta pertama kamu !" sentak Fanya geram sendiri, dia bahkan mengepalkan kedua tangan tepat di hadapan Kiran. Geregetan sendiri akan kisah cinta teman nya itu "niat lah Fanya, terus perjuangan aku selama dua tahun ini apa" balas Kiran mendengus kecil "halah udah lahh, capek aku !" putus Fanya melangkah pergi dari hadapan Kiran "Fan !! kok aku ditinggal !" panggil Kiran setengah berteriak, Fanya berhenti dia berbalik ke arah Kiran kemudian berkata "lain kali kalau kamu gagal lagi aku nggak mau bantuin" rajuk Fanya cemberut kesal dan terlihat sangat lucu di mata Kiran "kamu udah ngancem aku seperti itu lebih dari 100x" ejek Kiran tersenyum kecil, Fanya memang perempuan paling absurd. Dia akan marah dan ngambek tidak jelas kalau Kiran selalu insecure akan tubuhnya, Fanya ingin Kiran semangat, percaya diri dan tidak memperdulikan orang lain. Fanya hanya ingin Kiran bahagia, itu saja. "Bodo amat !" ****** 18:30 tempat gym selalu saja ramai, apalagi jika hari sudah menjelang malam, dimana para customer gym tersebut ingin berolahraga malam ketika di siang hari mereka sibuk dengan aktifitas padat. Bagi orang yang sangat menyukai olahraga tidak akan ada kata lelah baginya meski sudah melewati padat nya pekerjaan tadi siang dan lelah nya bekerja bukan alasan untuk tidak menyempatkan diri berolahraga barang setengah jam saja. Mereka sudah seperti orang kecanduan yang mana akan ada sesuatu kurang dalam hari-hari nya jika tidak ber olahraga tapi sepertinya itu kegiatan waktu dulu bagi Arash, lelaki tinggi berbadan atletis itu sudah hampir setengah tahun tidak olahraga karena cidera pendarahan yang sempat dia alami karena terlalu keras ingin membuat tubuh nya ber otot. Dia harus berhenti total agar kondisinya cepat pulih, bahkan jika dia ingin berolahraga hanya di perbolehkan di gerakan kecil tanpa mengangkat beban sama sekali. Seperti saat ini, dia memilih olahraga dirumah seperti Star plank, gerakan nya hanya meregangkan tubuhm sejauh mungkin hingga berbentuk seperti bintang kemudian tahan beberapa saat hingga perut bagian bawah terasa tegang, star plank bertujuan membentuk otot perut. Selain star plank ada juga olahraga kegemaran Arash yaitu push up, dia menguasai beberapa jenis push up seperti clap push up, wide grip, siderman dan knee to chest. Bagi nya tidak akan ada hambatan untuk dia berolahraga meski dia memiliki cidera sekalipun, dia harus membuat dirinya ber otot dan kuat. "Kamu sudah berolahraga dua jam seharian ini nak, apa tidak lelah ?" tanya wanita cantik berusia sekitar 40tahun, wajah nya begitu teduh dengan beberapa kerutan di kedua mata yang hampir ketara di usia nya kini Arash menyudahi aktifitas star plank nya kemudian melangkah mendekati wanita kesayangan nya itu dan memberi satu kecupan singkat di pipi nya "apa tubuh ku sudah bagus mom ?" tanya nya memperlihatkan tubuh atletis yang hanya berbalut celana boxer tanpa atasan Wina, selaku ibu dari Arash hanya terkekeh gemas akan kesombongan putra kedua nya itu. Dia memukul perut six pack Arash kemudian menyuruh nya segera mandi. Arash kembali mencium pipi Wina kemudian beranjak ke kasur, mengecek ponsel lebih dulu sebelum mandi. Disana kening nya mengerut melihat Gio menelfon beberapa kali dan juga mengirimi nya pesan text, Arash segera membaca pesan tersebut yang ternyata berisi undangan party untuk merayakan kemenangan nya tadi siang. Tanpa menunggu lama lagi Arash segera melesat ke kamar mandi dan berniat menghadiri undangan tersebut. ******* Dua puluh menit Arash selesai mandi dan berganti pakaian, dia mengenakan ootd santai sebagai mana style kesukaan nya. Kaos lengan pendek, celana jeans dan sneaker saja, tanpa jaket. Dia jarang sekali membawa jaket meski keluar malam "mau kemana elo ?" tanya Cleo, kakak Arash yang terpaut jarak 5tahun dari Arash "mau hangout bang" sahut nya sembari berjalan mendekati Wina di kursi ruang tamu sedang membaca majalah "mom aku keluar sebentar ya, di undang Gio makan malam" pamit nya sopan "iya nak, jangan malem-malem ya" selepas itu Arash segera mengendarai mobil pribadi nya menuju alamat cafe yang sudah Gio share lok tadi. Selama perjalanan Arash bersenandung kecil mengikuti music yang sengaja dia putar untuk menemani nya dalam mobil tersebut, sampai akhirnya di sampai di tujuan. Sesuai prediksi jika Gio tidak pernah main-main untuk merayakan hari kemenangan nya, entah itu menang basket atau menang balap motor dan mobil pasti akan mengadakan party super mewah di cafe berbintang dengan pelayanan dan suguhan terbaik. Jangan ada yang mengkhawatirkan uang Gio akan terkuras habis karena dalam sejarah keluarga Keyro memang keturunan keluarga kaya sejak zaman dahulu yang di tafsir kekayaan nya tidak akan pernah habis apalagi cuman untuk menyewa satu cafe ini saja. Tidak akan berkurang secuil pun. Ada sekitar sembilan orang yang di undang ke acara tersebut dan Arash lah orang yang terakhir datang, disana ke delapan teman nya sudah tertawa sembari meneguk minuman beralkohol. Ya, bukan rahasia lagi kalau party yang Gio buat pasti akan ada minuman memabuk kan itu sebagai hidangan utama nya "kemana aja sih elo, lama banget !" sembur Gio langsung menyodorkan segelas bir ke Arash Arash menggeleng "nanti aja, gue masih kekenyangan" tolak nya mendorong gelas itu kembali ke Gio dan Gio segera meneguk nya sendiri. "Gue lihat lihat, elo berhenti nge gym malah tambah gede aja otot nya" kata Mike meremas otot lengan atas Arash yang keras itu "gue masih sering latihan dirumah" balas nya santai "elo nggk ada niatan ikut olimpiade binaragawan gitu ?" tanya Hardi penasaran, pasal nya menurut dia Arash sudah masuk dalam kriteria peserta binaragawan meski otot nya tidak terlalu besar namun kekuatan lelaki itu tidak bisa di ragukan lagi, Arash bisa menghancurkan gelas kaca hanya dengan satu remasan saja. Arash menggeleng "gue ngebentuk otot bukan untuk itu" "terus apa ?" tanya Hardi semakin penasaran "buat nge bogem kalian kalau berani macem-macem sama gue" balas Arash bercanda, tentu saja bukan itu tujuan utama dia ingin menjadi ber otot dan kuat. ***** 20:00 Home Kirania. Kiran memejamkan mata berharap kali ini dia berhasil, dia terus berdoa dalam hati agar tidak ada kesia-sian nya di perjuangan ke sekian kali ini. Setidak nya membuahkan hasil sedikit saja agar Kiran bisa merasakan bahagia yang selalu di rasakan para pejuang diet lain ketika berat badan nya berhasil turun. Dia menunduk, kemudian perlahan membuka mata sedikit demi sedikit menuju angka di timbangan badan yang kini dia injak dan hasil nya 80,1 kg !!!! Kiran membelalak terkejut dengan hasil yang jauh dari harapan nya itu, dia kira metode diet korea ini akan membuat berat nya turun drastis tapi ternyata hanya berkurang 4ons selama satu minggu. Kiran menghela nafas panjang sembari turun dari alat menyebalkan itu, ralat bukan alat nya yang menyebalkan tetapi memang tubuh Kiran saja yang sulit turun berat badan. Kiran menghela nafas panjang beberapa kali, berusaha melega kan d**a yang tiba tiba sesak menghimpit pernafasan nya. Dia sudah bisa dibilang mencoba hampir semua jenis diet, dari diet artis indonesia hingga negara gingseng korea sana, seperti diet para artis korea yang memakan satu buah aple dan segela s**u dalam satu hari. Kiran sudah mencoba itu semua, yang ada berat badan nya memang turun drastis namun di kemudian hari ketika dia lelah dan bosan maka nafsu makan gila nya kembali lagi. Kiran benar-benar payah mengontrol dirinya sendiri. "Kiran !" panggilan ibunda Kiran membuat nya terperanjat kaget dari lamunan "iya bu !" sahut Kiran buru-buru membuka pintu "ada apa ?" tanya Kiran saat sudah berhadapan dengan Jelita, wanita paruh baya yang begitu Kiran sayangi. "Ada Fanya di luar, katanya dia mau mengerjakan soal fisika sama kamu" senyum lebar muncul di wajah tembam Kiran membuat mata nya kembali seperti bulan sabit, kemudian dia segera berlari ke ruang tamu dimana Fanya menunggunya di sana dengan dress dusty pink yang begitu sempurna membalut badan ideal nya itu. Tidak seperti Kiran yang hanya memakai piyama besar membuat nya semakin terlihat besar dua kali lipat jika bersanding dengan Fanya. "Ran, maaf ya ganggu kamu malem-malem" sesal Fanya dengan wajah tidak enak Kiran menggeleng cepat "nggak ganggu sama sekali" "oh ya, aku bawain cemilan buat kita belajar nanti" ujar Fanya menunjuk tiga kantong plastik berlogo in*omart di atas meja, masing-masing kantong itu berisi beberapa snack favorit Kiran dan juga ada ice cream disana. Rahang Kiran hampir saja menggelinding kelantai melihat banyak nya cemilan yang sengaja dia hindari selama dua minggu belakangan ini, dan sekarang Fanya membawa nya tepat di hadapan Kiran. Sialnya, snack itu seperti memanggil Kiran agar segera melahap semua untuk malam ini dan melupakan diet nya lagi.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

DENTA

read
17.0K
bc

Head Over Heels

read
15.8K
bc

Si Kembar Mencari Ayah

read
28.5K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.6K
bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.6K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.2K
bc

Istri Tuan Mafia

read
17.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook