Pagi harinya, Aruna yang dilarang untuk berangkat ke kantor kebingungan karena tidak tahu harus melakukan apa. Sejak dulu dia hanya tahu kuliah dan bermain dengan teman dekatnya, Moria. Tapi sekarang Moria tidak ada di ibu kota sehingga Aruna nyaris tidak memiliki teman lagi. Sedangkan Iva dan Vani masih bekerja, Vani masih berada di tempat seminar dan Iva harus lembur walaupun sekarang adalah akhir pekan. Aruna tidak memiliki pilihan apapun dan tidak tahan dengan kondisi rumah yang kosong setelah Mamanya pergi menghadiri arisan. Dia bergerak keluar dari rumah, menatapi jalanan depan rumahnya dengan gamang. Beberapa saat kemudian dia terpikir untuk mengunjungi taman komplek yang berhadapan dengan lapangan bola dan lapangan bulu tangkis. Dia berharap semoga saat ini ada bapak-bapak kompl

