36

1530 Words

"Pokoknya kamu enggak boleh masuk kantor dulu sampai kamu benar-benar sembuh. Kalau kamu enggak nurut, Papa terpaksa memecat kamu dari perusahaan dan kamu enggak usah kerja dimana-mana lagi." Aruna melotot kaget, dia langsung menoleh pada Mamanya untuk meminta bantuan. Tapi nampaknya kali ini tidak ada seorang pun yang berdiri di pihaknya. Mamanya itu menggeleng pelan dengan wajah lelah, sepertinya Mamanya juga setuju dengan ucapan Papanya. "Berapa lama aku harus istirahat?" tanya Aruna. Angga terdiam sejenak, "Satu minggu. Seenggaknya kamu udah benar-benar sembuh saat itu." Walaupun ucapan Papanya sangat ingin membuat dia kembali protes, namun Aruna tahu itu tidak akan berhasil. Akhirnya dia memilih mengangguk, mengambil bantal guling yang kemudian dipeluknya dengan erat. "Kamu tidur

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD