"Aruna? Kamu pulang naik apa, Nak?" Aruna hanya tersenyum tipis pada Mamanya yang bertanya. Dia tidak memiliki tenaga untuk bisa menjawab pertanyaan sederhana seperti itu. Padahal tidak sulit untuk menjawab jika dia pulang menggunakan ojek online karena ditipu oleh seseorang yang berjanji akan menjemputnya. Tapi tenaga Aruna seperti sudah tersedot habis saat melihat Rona yang berani menjemput dirinya, malah memboncengi wanita lain yang Aruna tidak kenal siapa dia. "Ma, Aruna mau mandi dulu ya," katanya dengan suara pelan. Langkah gontai nya memasuki kamar, melempar tas miliknya begitu saja. Begitu pintu tertutup, segala hal yang dia tahan sepanjang jalan tadi langsung tumpah ruah. Dia terduduk di lantai, menangisi apa yang terjadi hari ini. Di hari ulang tahunnya yang ke 23 tahun dia

