Simbah, terima kasih!” teriak Gayatri lalu tampak warna kuning keunguan berkelip di antara gumpalan awan. Telapak tangan Gayatri terbuka, kembang goyang semakin berkilau. Wanita cantik ini segera menggelung rambut dengan tangan tangan, sedangkan tangan kiri menggenggam benda magis tersebut. Tu As mulai tak mengerang lagi, dengan ditunggui Kadek Satya. “Bli, ada apa dengan tiang? Sampe terluka parah gini, tiang tak tau apa-apa,” tanya Tu As yang sesekali meringis menahan sakit. “Kamu udah pecahin stoples kue milik Gek Ge. Di dalamnya ada makhluk tak kasat mata yang mendiami tubuh Pak Man. Akhirnya makhluk itu masuk tubuhmu. Barusan mau celakai Gek Ge,” jelas Kadek Satya kepada Tu As. Sekuriti muda ini terkejut mendengar penjelasan tuannya. Dia tak merasakan apa pun karena dirinya berm

