“Aku tak sudi padamu. Ingat! Kamu tak dikehendaki alam. Pergilah!”
Raja Kegelapan dalam wujud Tu As mulai beraksi. Dia komat-kamit membaca mantra. Tongkat berkepala naga ditiup tiga kali. Seketika asap kelam keluar dari kepala tongkat. Gumpalan asap berubah warna merah membara. Berkobar. Seketika hawa panas menyelimuti sekitar.
“Silakan kau barakan apimu! Jika kau telah mampu, imbangi kekuatan Sang Pangeran penguasa dunia akhirat,” ucap Gayatri lantang dengan berdiri menantang di depan Tu As berjiwa kelam.
Raja Kegelapan tertawa terkekeh. Dia baru sekali ini menemui manusia apalagi bergenre wanita berani terhadap dirinya. Bahkan, wanita tersebut menantangnya. Jika keperkasaannya merasa dilecehkan. Tu As berjiwa renta murka. Gayatri telah paham gelagat si pria renta.
Wanita ini duduk b
