“Bagus sekali kamu datang, Gal.” Wajah Safira berseri-seri melihat kehadiran putra tirinya tersebut. Dengan angkuhnya ia menatap remeh wajah Vania yang terlihat pucat. “Aku mau lihat … bagaimana kamu menjelaskan masalah ini pada Galaksi, Vania?” desisnya dengan bibir yang menyeringai jahat. Vania mengertakkan giginya rapat-rapat. Ia tahu jika dirinya telah terjebak dalam masalah besar. Ibu mertuanya itu sangat senang melihat kesulitan yang berada di depan matanya. Ia tahu jika Galaksi tidak akan tinggal diam apabila mendengarkan tuduhan sepihak dari Safira mengenai hubungannya dengan Langit. Langkah kaki Galaksi yang tenang membuat seluruh otot tubuh Vania terasa kaku. Ia tidak berani melakukan tindakan apa pun dan hanya bisa menatap suaminya dengan sorot mata yang diliputi ketakutan. K

