Boleh jadi sesuatu yang kita benci itu adalah hal yang terbaik untuk kita. Bisa juga hal yang kita sukai justru menjadi tombak kehancuran kita.

"Mbok ya berat amat ngalahin gajah afrika kalau gini caranya. Lagian ada-ada aja malah nyusruk ke sawah." eluh Elo.

"Ya suruh siapa tuh kerbau ngalangin jalan segala, emangnya itu jalan dibeli sama nenek moyangnya." gerutu Rayya dengan muka cemberut, membuat muka keriputnya bergoyang.

"Bisa diem gak mbok, nurut aja apa kata gue, dikira gue gampang gitu dorong gerobaknya. Mana tu muka gak ada manis-manisnya, sepet yang ada."

"Eh gue tuh artis bukan mbok-mbok, enak aja lu! Gini-gini gua artis papan atas ye," sewot Rayya.

"Artis papan atas yang berubah jadi mbok-mbok sih iya." kekeh Elo.

Rayya Farasya – artis metropolitan yang tengah naik daun– mengalami hal yang tidak terduga dalam hidupnya. Direcoki seorang fans bau tanah yang justru menjadi momok besar dalam sejarah hidupnya. Atau Jo, sang kekasih yang terlibat misi rahasia saat bersamanya. Juga Elo, siswa tersongong yang pernah ditemuinya.

Bagaimanalah Rayya menghadapi kutukan si mbok yang membuatnya pusing tujuh keliling. Bayangkan, menjadi nenek-nenek di tengah karirnya yang cemerlang. Menyambangi pedesaan yang membuatnya hampir menyerah akan keadaan. Ikuti kisah Rayya dengan segala keruwetannya.