School (one)

914 Words
-Everything is Chemistry- *** SYIFA *** Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang sebuah peristiwa atau fenomena yang terjadi di alam, lebih spesifiknya yaitu ilmu mempelajari tentang materi serta perubahan yang menyertainya. Ilmu kimia seringkali dikatakan sebagai central sains, bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan pada disiplin ilmu apapun selalu berkaitan dengan kimia. So, bukankah tidak berlebihan, jika saya katakan everything is chemistry. Kimia merupakan ilmu pengetahuan yang membahas segala bentuk perubahan suatu materi. Perubahan suatu materi di dapat oleh gambaran melalui reaksi kimia. Ilmu kimia adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang mempelajari tentang sifat, sturktur, komposisi, perubahan serta energi yang menyertai perubahan materi(☆) Sadar atau tidak, segala sesuatu yang ada di sekeliling kita, itu berkaitan dengan ilmu kimia. Seperti air yang kita minum, udara yang kita hirup (O2) dan kita hembuskan(CO2), makanan yang kita makan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, zat besi dan sebagainya. Tak hanya itu, tapi juga sabun mandi, pasta gigi, detergen, shampo yang kita gunakan sehari-hari sangat erat kaitannya dengan ilmu kimia dan segala macam warna yang ada, dan.. masih banyak hal lainnya yang tak dapat dipisahkan dari ilmu kimia. Kenapa? Karena hampir sebagian besar komposisi dari bahan pembuatannya adalah senyawa-senyawa kimia. Ah ya, saya lupa, bukankah beberapa dari kita menyukai teh dan kopi (yang mengandung kafein-yang memiliki berbagai manfaat), s**u(mengandung berbagai vitamin zat besi dan sebainya), dan ketiganya otomatis berhubungan dengan gula(contohnya gula sukrosa-gula yang sering kita konsumsi) (Sukrosa adalah salah satu dari beberapa jenis karbohidrat, yang termasuk ke dalam golongan Disakarida), serta garam yang sangat sering digunakan pada aktivitas memasak (contohnya garam dapur KIO3) Baiklah saya beritahu sekali lagi, faktanya mereka semua berhubungan dengan ilmu kimia bukan? Hei saya beritahu pada kalian, bahwa : Kimia tidak semenakutkan itu Kimia tidak sesusah itu, jika kau memahaminya Kimia tidak semembosankan itu Kimia tidak melulu bicara tentang rumus Kimia tidak sesadis yang ada di pikiran kalian. Tapi jauh lebih sadis dari itu. Hahah. "Ok baiklah. Itu saja penjelasan singkat dari ibu mengenai ilmu Kimia." *bagaimana? Terasa membaca dongeng bukan? Pasti banyak yang ngantuk gara-gara penjelasan dari bu Rum. Atau jangan-jangan.. ada yang muntah-muntah* "Anak-anak. Silahkan buka buku kalian, pada halaman delapan belas, bab satu yaitu, Struktur Atom. Kalian baca dulu nanti ibu akan tanya secara acak mengenai teori atom dari beberapa ilmuwan. Nanti, yang bisa jawab, akan ibu kasih poin tambahan, sebesar lima poin." "Lumayan kan, kalau nilai ujian kalian dapat 65, berkat bisa menjawab pertanyaan nanti, maka nilai kalian menjadi 70." Jelas Bu Rum sambil mengedarkan pandangan ke penjuru kelas dan menyemangati kami dengan senyuman termanisnya. Tanpa babibu semua siswa pun membuka buku teks Kimia dan melaksanakan titah bu Rum, kecuali aku yang masih tenggelam dengan seklibet ingatanku mengenai mas Ridwan. "Fa, kamu dengerin ibu Rum ngomong ga sih? Ngelamun aja, entar kesambet hantu salah satu siswi yang pernah meninggal disekolah ini, baru tau rasa". Tunggu, nih anak kok malah ngomongin hantu ya? Maksudku, hello, ini masih pagi kali. "Ehh Lol, kamu kok ngomngin hantu sih? Kayak gak ada topik lain aja gitu?" Balasku sambil menggelengkan kepala, karena tidak habis. Kok ada gitu? Hantu lagi ngomongin hantu, ckckck. "Terus aku harus bahas topik apa, biar kamu gak ngelamun gak-jelas gitu? hah?" lanjutnya sambil pura-pura baca buku. Agar tak ketauan bu Rum kalo kami lagi ngobrol absurd di pagi yang cerah ini. "Yaa, bahas topik Safalas kek, topik Hidayat kek atau topik-.. Belum sempat aku melanjutkan kata-kataku, Pletakkkk Telunjuk Loly sudah mendarat sempurna di jidatku. Tentu saja sakit, aku bahkan mengusap jidatku sambil mendelik tajam ke arahnya. "Itu mah Taufik, Syifa Hasanah Bur-" belum sempat Loly meluapkan kekesalannya lebih lanjut, Ibu Rum pun berdehemm sambil melirik tajam kearah kami berdua. *** "ya! Chinggu?[Hei! Teman?]" Panggil Loly dengan bahasa anehnya itu. Membuatku memutar bola mata malas. "Apaan si Lol? Cinka cinku cinka cinku? Kamu mau beli adem sari cinku?" Tanyaku padanya yang sekarang sedang manahan tawa. Apanya yang lucu? Adem sari? "Haha, bukan adem sari cinku Syifa, tapi chinggu yang berarti teman. Kamu mah pagi-pagi udah ngelawak aja." Memang aku salah? Salahkan saja dia yang berbicara bahasa alien padaku. "Oh iya, Fa, aku mau ngomong serius ini ya! Aku boleh gak, minta-tolong- banget sama kamu?" Mendengar nada bicaranya yang penuh penekanan pada kata minta tolong, aku sedikit ngeri. "Ehm- mau minta tolong apaan Ly? Pasti aku tolongin kok, kita kan sahabat sekaligus saudara. Apaan ngomong aja?" Jawabku dengan sok santai. "Kamu bisa gak sih Fa? Jangan panggil nama aku dengan ejaan L-o-l? Gak enak banget tau dengernya. Kenapa gak panggil aku kayak biasa aja Lili, Loly atau Liliput deh. Aku lebih suka dibanding L-o-l". Rengek Loli dengan ekspresi super bete nya. Haha aku bahkan gak sadar kalau tadi aku memanggilnya dengan sebutan itu. "Ya, ya, ya. Baiklah nona liliput. Sekarang kita kantin kuy?" Aku sedikit menenangkannya sambil terkekeh geli. "Nah, gitu dong" jawabnya setuju, namun sejurus kemudian. "Kantin? oh, araseo kuy[Ya, baiklah yuk]". Lihatlah! Lagi-lagi dia menjawab dengan bahasa alien itu, membuatku memutar bola mata malas. "Ly, sudah berapa kali aku bilang ke kamu? jangan-bicara-bahasa alien kayak gitu li-li-put! Ampun deh." "What!?" Tanyanya dengan sedikit terkejut. Memangnya ada yang salah? "Kamu bilang apa tadi Fa? Bahasa alien? Ya ampun Syifa, itu bukan bahasa alien tau. Kamu sih kudet banget, masa bahasa Korea aja kamu gak tau gitu?". Jelasnya sambil terkekeh geli melihatku yang tak tau bahwa-itu bahasa Korea, bukan bahasa alien. Ok baiklah. "It's Ok. Apapun itu mau bahasa Korea atau Korengan, yang penting, jangan-pakai-bahasa itu. Aku gak ngerti dan aku pusing dengarnya." Bukan apa-apa, nih ya, aku pusing karena bahasanya asing banget di telinga aku. "Okok baiklah nona Syifa. Udah ayok buruan! Nanti kantinnya penuh lagi". Sergahnya sambil menarikku bergegas menuju kantin. "Let's go!" Teriak kami bersamaan. *** (☆)[Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kimia-terlengkap/] Jangan lupa tersenyum:)
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD