Luka Yang Tak Pernah Sembuh

1251 Words

Begitu sampai di perbatasan Jakarta dan Bogor, Irfan terbangun. Ia mendengar suara petugas yang sedang melakukan pemeriksaan surat-surat kendaraan, seperti biasa. Dari balik kaca mobil, tampak bayangan jaket berwarna hijau tua dan topi berlogo instansi pemerintah. Suara peluit bersahutan dengan suara mesin kendaraan yang menderu pelan. Bau solar samar-samar tercium saat kaca dibuka sedikit. Emran menyodorkan STNK dan SIM, disusul senyum ramah petugas yang mengecek sekilas. Karena semua dokumen penting milik Emran dan Irfan lengkap, mereka pun diizinkan melanjutkan perjalanan memasuki wilayah Bogor—kota yang dikenal sebagai Kota Hujan karena curah hujannya yang tinggi serta udaranya yang sejuk. Mobil melaju pelan melewati gerbang kecil bertuliskan "Selamat Datang", dihiasi bunga tabebuya b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD