bc

SAFEERA

book_age12+
287
FOLLOW
2.4K
READ
friends to lovers
goodgirl
aloof
self-improved
student
drama
sweet
bxg
highschool
first love
like
intro-logo
Blurb

Muhammad Safeer Lazuardy terpaksa pindah ke sekolah Madrasah karena paksaan mama tercintanya Naziha yang cerewetnya ngalain orang demo di bundaran HI. Alasanya, karena sang adik sekolah di sana. Namun keterpaksaan itu menjadi sebuah Anugrah saat ia berjumpa dengan gadis yang cantiknya ngalahin bidadari surga. Seorang gadis yang tak pernah terlihat. Gadis yang tak pernah menonjolkan dirinya. Dia adalah Feera. Gadis yang merupakan seorang mualaf dan menyimpan banyak rahasia di hidupnya. Sikapnya yang suka menyendiri membuat Safeer si anak baru malah penasaran dengan dirinya.

Lalu saat Safeer merasakan perasaan pada gadis itu, akankah ia menerima semua tentang Feera?

Tokoh utama: Safeer dan Feera

cover :

pic by : https://pin.it/44ITAcs

edit By : picsart

design by : Phujie

chap-preview
Free preview
1. Pindah Sekolah
"Aduh Mama, Safeer udah kelas tiga, bentar lagi ujian, masa disuruh pindah sekolah sih?" Remaja itu merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang terdapat di ruang keluarga. "Masih baru kelas tiga sayang." Sambung wanita paruh baya dengan senyum khasnya, yang membuatnya masih terlihat cantik dengan balutan gamis dan hijab yang menjuntai sampai pinggang. "Kenapa gak Afa aja sih yang sekolah di sekolahan Safeer?" Tolaknya kesal dengan keinginan sang mama. "Ck, Safeer sayang, anak mama yang paling gede, Afa kalau disuruh sekolah di sekolahan kamu, bukanya rajin ngaji malah rajin kelayapan sama teman temannya." Seru sang ibu yang sepertinya sudah hafal dengan kelakuan anak anaknya. "Afa gak mungkin berani kayak gitu." Bantah Safeer membela sang adik. "Gak mungkin gimana? Duh mama pusing deh sama kelakuan itu anak. Perasaan dulu mama gak ngidam aneh-aneh waktu hamil dia." Ucap Ziha yang tetap Kekeuh pada pendiriannya. "Ck," decak Safeer merasa keberatan. Kenapa juga dirinya musti pindah sekolah. "Hanya satu tahun sampai adik kamu terbiasa aja." "Tapi Ma," "Udah ah, kamu nurut aja. Mama mau ke masjid anterin Faheem ngaji." Putus Ziha kemudian. Lalu pergi meninggalkan anak sulungnya dan menggandeng tangan Faheem anak bungsunya. Dan, pemuda bernama lengkap Muhammad Safeer Lazuardi itu hanya menghembuskan nafas pasrah dengan keputusan yang diambil oleh kedua orang tuanya. Gimana gak keberatan coba? Dia udah duduk di kelas tiga di salah satu SMA favorit di Jakarta. Dengan mudahnya emaknya itu malah menyuruhnya pindah dengan alasan kebaikan bersama. Sedangkan sang ayah selalu saja menyetujui keinginan istrinya itu. Sakti juga mamanya itu bisa menaklukkan sang Papa yang kayak batu kali. Dan Jangan lupakan sahabat sahabatnya yang sudah lama membentuk Shadow. Salah satu hal yang membuatnya berat meninggalkan Jakarta. Shadow adalah sebuah band yang memang sudah terkenal di kalangan sekolahnya. Meskipun hanya band yang sekedar manggung di cafe-cafe, Namun Safeer sering mengutamakan hal untuk kemajuan Band tersebut. Sepertinya bakat di musik itu menurun dari nyokapnya. Satu hal lagi yang membuatnya enggan meninggalkan kota ini meski sementara. Yaitu sebuah cafe kecil yang didirikannya sendiri. Nah kalau yang itu mungkin otak bisnisnya yang menurun dari ayahnya. Hanya Cafe sederhana yang ia dirikan demi Mamanya yang sekarang suka sekali belajar memasak. Tapi bukan Mamanya malah sang Adik yang sering menciptakan menu-menu baru di cafenya tersebut. Dan Safeer senang sekali karena masakan adiknya sangat laris di cafenya. Safeer memiliki dua adik, satu adik perempuan yang baru akan memasuki bangku Madrasah Aliyah atau setara dengan SMA. dan satu lagi adik laki-laki yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Meskipun hidup dari didikan seorang mama yang alim pakai banget, Safeer masih diberi kebebasan asal tidak melupakan kewajibannya. Kalau sampai dirinya membuat kesalahan yang gak bisa di terima oleh ibunya, maka ibunya yang bernama Naziha itu akan menangis dan merengek pada bapak Alfian untuk memarahinya. Pernah sekali Safeer pulang dan lupa melepas tindikan di telinganya sehabis manggung. Dan dia dapat hadiah satu tamparan dari Bapaknya yang seketika berubah jadi bengis. Iya, Papanya itu bisa benar benar murka pada dirinya jika memang sudah membuat sang ibu kecewa. Lalu setelah mendapat satu tamparan dari sang Papa maka seketika mamanya akan menangisinya dan meminta Papanya berhenti memarahinya. Lalu dengan telaten mengelus pipi merah bekas tamparan sang papa. Ah Mamanya ini. Benar benar membuat Safeer tak pernah bisa membencinya. Dan tak akan pernah. "Lo serius mau pindah sekolah Saf?" Seorang laki laki seumuran Safeer tengah duduk di sebelahnya. "Heem." jawab Safeer sambil menyeka rambut basahnya karena air wudhu. Ah momen yang membuatnya terlihat cool. "Lhah , Terus Band kita gimana?" Remaja berpakaian putih abu abu itu Menunjukkan wajah yang menyiratkan sedikit kekecewaan. "Lo cari kek penyanyi sementara. Setahun ini doang." Safeer menoleh, seketika menepuk bahu sahabatnya. "Ya gak bisa gitu dong Saf, kita-kita bakal nungguin lo deh. Setahun ini kita bakal fokus dulu sama kelulusan. Dan tahun depan kita hidupin lagi Shadow." Balas Rio memutuskan. "Boleh." Jawab Safeer dengan menganggukkan kepalanya setuju. "Kenapa sih gak adik lo aja yang sekolah bareng lo di sini?" Masih saja si Rio mencari celah agar sahabatnya itu gak jadi pindah sekolah. "Lo tahu lah Yo, anak itu agak sulit diatur." Ucap Safeer mengingat tingkah sang adik yang memang semaunya sendiri. "Kata Om Dion sih keturunan nyokap lo." Jawab Rio enteng. "Ngarang lo." Balas Safeer tak terima. "Lo tahu kan bokap gue sahabatan sama nyokap lo dan Om gue sahabatan sama bokap lo, tahu deh gue kelakuan preman adik lo kan turun temurun dari nyokap lo." "Asem, lo Yo." Meskipun Safeer tau cerita tersebut, ia bahkan tak mau mempercayainya karena melihat betapa anggun ibunya sekarang. Rio hanya terkekeh." Gue juga gak bakal bilang kayak gini kalau adik lo ada di depan gue. Bisa di gampar gue." Tambahnya bergidik ngeri. "Afa memang sedikit berani sih." Timpal Safeer mengingat kelakuan tomboy adiknya. "Emang kenapa dia musti lo temenin sih? Dia jagoan ini?" "Sekolahnya di bandung. Lo tau sendiri adik gue musti ada yang ngawasin kan?" Dan Rio masih menanggapinya dengan decakan kecil. Menandakan ia sedikit kurang setuju dengan keputusan temanya itu. Sedangkan, yang mau disekolahkan di luar kota pun, turut keberatan. "Papa! Afa gak mau sekolah di Bandung Pa?" Rengekan anak Gadis Alfian itu benar-benar membuat seorang ayah tak tega mendengarnya. "Terus?" Tanggapnya halus. Menunjukkan seorang ayah yang benar benar ingin mendengarkan curhatan anaknya. "Terus sekolahin aja dia di pondok pesantren. Di Jawa timur aja sekalian." Serobot sang kakak ikut menimpali. "Ih Baaang lo jangan ngompor-ngomporin ya!" Rengek gadis itu sambil menunjukan kepalan tangan pada kakak laki-lakinya. "Afa, jaga sikap kamu, dia abang kamu!" Ucap Alfian yang membuat Afa semakin cemberut. "Abis Bang Safeer gitu sih." Gerutunya memberikan pandangan kesal pada sang kakak yang sudah duduk di pojokan sofa. Lalu pandangan Afa beralih pada sosok berwibawa di sampingnya." Papa bujuk mama dong, biar gak buang Afa ke Bandung." Rengek Afa pada sang Papa. "Ya Allah, Afara Syakilla Lazuardi , mama bukan mau buang kamu ya, enak aja main buang, kamu pikir brojolin kamu tuh gak susah apa?" Dan saat sang Ratu tiba, saat itu juga Afa sadar kalau gak akan ada yang bisa menolongnya lari dari kenyataan kalau ia akan dideportasi dari jakarta. "Kamu tuh anak perempuan mama satu-satunya, mama pengennya kamu tuh jadi anak yang nurut. Jadi anak yang nggak neko-neko. Dan jadi anak solehah pastinya." Udah deh kalau udah denger emak-emak satu itu mulai ceramah, Afa bahkan Safeer pun lebih memilih masuk ke kamar mereka masing-masing. "Ck, anak kamu tuh Mas!" Gerutunya setelah di sana hanya Ziha dan Alfian. "Kenapa? Pengen tambah? Siapa tahu nanti adiknya Faheem perempuan." Jawab Alfian yang malah meladeni istrinya dengan pertanyaan. "Ish ..." Decak Ziha sebal. "Udah, mama gak usah cemberut kayak gitu. Udah tua." Balas Tuan Alfian mengingat umur mereka yang tak lagi muda. "Ih, siapa bilang?" Dan tentu saja ucapan itu membuat Ziha seolah gak terima.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
97.8K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook