Asty kaget saat mendapati Naya tidur di sampingnya. Adzan subuh yang terdengar, memang selalu membuat Asty tersentak dari tidurnya. Namun untuk pertama kali, Naya berbaring bersamanya. Selama ini, Naya tidak pernah mau satu kamar dengannya. Naya yang biasanya lebih senang tidur sendiri di kamar, selalu enggan jika diajak ke kamarnya atau sebaliknya,s aat Asty ingin tidur dengan anaknya itu. Namun kini pemandangan berbeda hadir di depan matanya. Naya malah tampak pulas berada di samping. Ada perasaan sedih bergelayut dalam hatinya saat melihat wajah Naya. Sedih bercampur dengan rasa syukur yang teramat sangat karena masih memiliki Naya di sampingnya setelah hampir kehilangannya selamanya. Saat Naya koma, Asty malah berpikir Naya akan meninggakannya menyusul

