Naya tersenyum simpul, melempar senyuman itu ke Asty yang baru saja datang mendekatinya sembari meletakkan piring berisikan nasi dan lauk sayur untuk Naya yang sudah menanti di kursi makan. Kursi rodanya terlihat di sisi kursi tempatnya kini duduk. Naya enggan duduk di sana saat makan. Kursi roda yang selalu membantunya beberapa hari ini pasca ke luar dari rumah sakit, terlalu rendah dari meja makan yang membuat Naya kesulitan saat menyantap makannnya. Dan dengan bantuan Asty jugalah, Naya bisa berpindah tempat duduk. Naya diam-diam bersyukur dalam hatinya saat melihat Asty kemballi mendekti kompor gas, dan menyelesaikan masakannya untuk dijual besok pagi. Keuangan yang mulai menipis akibat biaya pengobatan Naya di rumah sakit, membuat Asty harus banting tulang set

