Chapter 2

1939 Words

Tiara menuntun putrinya mendekat dan duduk di samping jenazah Ryan. Berlahan selendang yang menutupi wajah itu dibukanya. Terlihat wajah remaja tampan yang pucat membiru di hadapan Tiara dan Tania. “Ryan ... maafkan Nia, ya? Kenapa kamu pergi seperti ini, Ry?” Tania berucap pelan seraya membelai wajah dingin dan kaku milik Ryan. Dipandanginya untuk terakhir kalinya wajah pria muda yang sebenarnya sangat ia sayangi. Tangis Tania kembali terdengar. “Ayo, Sayang? Kita pulang! Ryan akan dimandikan," ucap Tiara pelan sambil memeluk putrinya yang kembali menangis. Tiara menuntun Tania keluar dari rumah itu tanpa menoleh ke siapa pun yang ada di sana. Mereka semua pasti sedang menatapnya dengan rasa heran, karena masih mau datang ke rumah para pengkhianat itu. Part 3 Surat yang Diabaikan T

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD