Faisya kembali terngiang akan jawaban yang ia berikan pada Ustad Akbar beberapa hari yang lalu, bukan tanpa alasan ia memberi jawaban seperti itu. Ia juga sama sekali tidak berniat agar Ustad Akbar menunggu lama, hanya saja semua itu memang patut dipertimbangkan. Apalagi perasaannya masih sedikit bimbang mengenai rasa cintanya pada Ustad Akbar. Ia ragu, apakah ia mencintai pria itu, ataukah hanya rasa penasaran sedikit saja lah yang membuatnya begini. Lagipula pernikahan adalah sesuatu hal yang sakral, tidak mungkin mudah dalam memutuskan suatu hal mengenai hal sakral itu. Semua harus dipikirkan secara matang agar nantinya tidak ada kata penyesalan saat mengalami masalah. Gadis itu juga masih kepikiran dengan kakak masa lalunya, agak sedikit ragu kalau orang itu adalah Ustad Akbar. Walau

