dara menatap sebuah pistol ditangannya . dirinya tidak pernah menyangka akan memegang benda itu saat ini apalagi yang di pegang ya merupakan s*****a asli bukan imigrasi atau mainan.
saat ini mereka berada di ruangan yang cukup luas, lebih luas dari rua Gan latihan sebelumnya . ruangan ini merupakan tempat berlatih menggunakan s*****a .
“ada apa?" alfa melangkah mendekati setelah mengambil beberapa peluru untuk di masukkan ke dalam pistol yang di pegang dara.
“ini pistol asli?"
“kelihatannya?"
dara menatap alfa yang sudah ada disampingnya , “ aku belum pernah melihat benda ini sebelumnya."
“benarkah? ayahmu tidak pernah mengajari memegang s*****a?"
dara menggeleng sekilas, “jangan kan memegang, melihatnya secara langsung saja baru hari ini . ini pengalaman pertamaku."
“tidak masalah, " alfa meminta pistol tersebut dan langsung diberikan dara, “semua yang ahli pernah berada diposisimu." ucap alfa seraya mengisi peluru.
“tapi latihan ini aman kan?"
“aman selama yang kamu tembak bukan makhluk hidup . aku misalnya. cukup tembak papan target dihadapanmu."
dara menerima kembali pistolnya.
“kita belajar dari s*****a kecil ini dulu." alfa membantu dara menemukan posisi pas untuk memulai latihan . alfa mengajari cara menembak yang benar pada dara.
“paham?"
dara mengangguk sekilas.
“bagus , sekarang Coba bidik salah satu target lalu tembak targetnya."
dara memcoba fokus mengarahkan pistolnya ke papan target dihadapannya.
DOR!
satu tembakan dilepaskan dara. alfa segera memeriksa target yang menjadi sasaran peluru dara.
“bagus, baru pertama kali tapi sudah cukup bagus untuk ukuran pemula." komentar alfa. “aku yakin kamu akan cepat belajar, jadi jangan ragu untuk mencuba."
dara mengangguk sekilas
“lanjutkan lagi latihannya sampai kamu bisa mengenai titik pusat target."
dara kembali berlatih dan alfa mengawasi. dara cukup cepat menangkap setiap ajaran yang di berikan alfa.
“tidak hairan kamu selalu menjadi siswa terbaik. aku yakin tidak perlu waktu lama mengajarmu mengenai s*****a ini. "
“apa s*****a disini sangat banyak dan lengkap?" tanya dara
“ya, banyak dan lengkap kerana juga dipakai saat ada misi."
dara menatap sekitarnya , “aku ingin belajar semuanya."
“semangat yang bagus, tapi pelan-pelan aja, dengan daya tangkapmu yang baik itu aku yakin tidak akan lama kamu mampu menguasai semua s*****a itu."
dara cukup senang mendengar pengakuan alfa padanya membuatnya semakin semangat untuk berlatih.
di tengah latihan , fokus dara teralih oleh suara pintu ruangan yang terbuka. tidak hanya dara , alfa pun ikut menoleh untuk melihat siapa yang mengunjungi mereka .
“oh sedang ada latihan?" seorang laki-laki menatap dara dan alfa bergantian.
“evano ? ada apa?"
laki-laki bernama evano itu menutup kembali pintu dan mendekati alfa, “tidak apa , aku hanya mau memeriksa di sini , kudengar ada anggota baru." tatapan evano teralih pada dara, “kamu ya?"
dara hanya mengangguk sekilas.
“siapa namamu? dan siapa yang membawamu kesini?"
“aku Adara , aku--"
“boss yang membawanya ke sini." ucap alfa memotong jawaban dara .
“ big boss langsung?" evano kembali menatap alfa, “dia yang dikatakan anggota baru terakhir untuk Tim yang akan di bentuk?"
“iya."
evano memasang senyumnya pada dara, “selamat datang ya Adara !"
“panggil aja dara kak."
“okey dara, selamat bergabung di agensi ini !"
“ terima kasih kak. "
“kok kamu mau sih jadi agent rahasia ? padahal lebih cocok jadi foto model. "
“Hah?" dara memasang wajah bingungnya pada evano dan alfa .
“lho kok malah ‘hah' ? aku serius lho , ya kan al?" evano meminta persetujuan alfa .
“kenapa memangnya kalau dia jadi agen rahasia?" alfa balik bertanya .
“ yah sayang aja , cantik-cantik begini kerjanya pegang s*****a , kan cocok jadi--"
“udah, jangan tambah lagi komentarnya!" sela alfa “lebih baik sekarang kamu kerjakan yang lain , dara masih mau latihan dan jangan ganggu!"
“aku di sini aja deh liat dia latihan."
“engga ada !" alfa menarik lengan evano ke arah pintu keluar , “kerjain yang lain aja diluar !"
“pelit amat sih ! aku nggak akan ganggu kok!" evano berusaha menahan diri agar tidak ditarik oleh alfa
“engga ada!" alfa tetap kekeuh mengusir evano.
“pelit amat kapten !" dengan wajah masam, evano akhirnya menurut untuk meninggalkan ruang latihan setelah evano menghilang , alfa kembali mendekati dara yang sejak tadi memperhatikan .
“ sudah , lanjutkan saja latihannya , pengganggu sudah diusir ."
dara tersenyum sejenak lalu mengangguk dan kembali fokus pada latihan.
**********
usai berlatih dengan s*****a , dara kembali ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian. alfa meminta dara menemuinya lagi saat jam makan malam di ruang makan. masih ada sisa beberapa jam sebelum makan malam , dara membaringkan sejenak tubuhnya diatas Kasur. latihan hari ini cukup melelahkan dan dara menikmati sebentar istirahatnya.
menjelang makan malam, dara keluar dari kamar dan berjalan ke ruang makan. saat masuk ke ruang makan, dirinya hampir saja menabrak seseorang yang akan keluar dari sana.
“maaf maaf !" dara sedikit menunduk kerana merasa dirinya yang salah, berjalan sambil sedikit melamun.
“enggak apa-apa , tenang aja?" ucap laki-laki yang hampir dara tabrak tadi. “kamu anggota baru ya?"
dara mengangkat wajahnya menatap sosok di depannya , “ i-iya kak."
“baru datang atau bagaimana ? karena aku yakin kamu tidak ikut pelatihan Tim baru kemarin kan?"
“iya kak , aku memang baru tiba dua hari lalu di sini ."
laki-laki itu mengangguk mengerti “tidak apa-apa , siapa namamu?"
“Adara kak , panggil dara aja."
“okey, aku aland . sudah berlatih?"
“ sudah kak , aku dilatih kak alfa."
“alfa yang melatihmu?"
“iya kak."
“kenapa memangnya?" alfa tiba-tiba muncul disekat dara dan aland .
“dia anak didikmu?"
“iya , aku yang melatihnya."
aland memicingkan matanya menatap alfa, “ada apa nih? kamu sedang tidak ada masalah dengan Naura kan?"
“kami baik-baik saja, kenapa?"
“enggak , hanya saja... kemarin kamu meminta ku melatih Tim baru tapi untuk ini kamu bersedia turun tangan sendiri untuk melatihnya ? ada apa nih?"
“ini sudah Jam makan malam , nanti saja jika ingin ada penjelasan. setelah makan malam, kita harus bertemu Tim baru, tidak ada waktu untuk menjelaskan sekarang." alfa mendekati dara lalu merangkul bahu dara membuat aland cukup terkejut, “ayo makan malam dulu."
dara hanya mengangguk dan menurut saat alfa menbawa ke ruang makan.
baru saja alfa dan dara pergi , Naura muncul dan akan masuk ke ruang makan namun aland menahannya.
“apa?!" Naura sedikit terkejut karena aland .
“kamu sama alfa baik-baik aja kan?"
“hah?" Naura bingung akan pertanyaan aland, “ memangnya kelihatannya bagaimana?"
“kalian lagi nggak ada masalah kan atau ribut kan?"
“sepertinya kamu belum makan al." Naura menatap datar aland.
“aku sudah makan malam Duluan tadi ."
“lalu kenapa pertanyaanmu aneh? makan malamnya kurang? ayo makan lagi kalau gitu."
“bukan begitu Naura, aku bertanya seperti ini karena aku peduli."
“okey terima kasih , jadi kenapa tiba-tiba bertanya begitu?"
aland memberikan kode kepada Naura agar melihat ke dalam ruangan makan. kode aland mengarah lada alfa dan dara yang duduk berdua di salah satu meja makan.
“terus?" Naura masih tidak mengerti maksud aland .
“terus ? sudah jelas depan mata tapi kamu tanya begitu?"
“yah permasalahannya di mana tuan aland alarice?"
kini aland yang memasang wajah bingungnya pada Naura, “kekasihmu makan malam berdua dengan gadis lain dan kamu tanya permasalahannya di mana?"
Naura terdiam sejenak hingga dirinya mengerti arab pertanyaan aland. bukannya menjawab , Naura justru tertawa hingga terdengar dara dan alfa .
aland semakin bingung dibuat Naura.
“naura!" panggil alfa membuat Naura menoleh dan tawanya sedikit reda .
“sebentar ya!" Naura melambai sekilas pada alfa lalu kembali menatap aland , “lebih baik kamu siapkan Tim baru untuk makan malam dulu , lalu kembali ke ruang pertemuan ya . nanti akan dijelaskan kok pertanyaan di otakmu." Naura menepuk sekilas bahu aland lalu berjalan ke arah alfa dan dara.
aland yang masih tidak paham memilih menuruti ucapan Naura.
bersambung...