Perlahan, Misaki membuka daun pintu, mengintip melalui kacamatanya yang sudah diberi selotip. Susah juga melihat dengan kacamata seperti itu, pandangannya jadi agak kurang jelas, bukan karena selotipnya. Retakan di kacamata itu yang membuatnya kurang jernih. Rambutnya yang diikat satu, jatuh tergantung ke sisi kiri tubuhnya, jika ada yang melihatnya sekarang mungkin mengira dirinya adalah cewek cupu yang lagi maling di rumah orang. Aman. Toshio mungkin tidak akan pulang malam ini. Mungkin menghabiskan malam dengan perempuan asing di suatu tempat gara-gara tak puas setelah mempermainkannya. Hormon lelaki itu, kan, agak sulit dikendalikan, terlebih macam pria bej*t otak sel ngkangan sepertinya. Misaki mengangguk cepat dengan pemikiran itu. Secepat kilat ia bergegas mengunci apartemen da

