Beth sedang memandang secarik kertas yang bertuliskan "perjanjian" . Beth terkekeh membaca tulisan yang berjajar rapi di atas kertas itu.
"Sebentar lagi kau akan menjadi milikku, Rick!" gumam Beth
Beth memandang layar di ponselnya, ia melihat wallpaper yang menampilkan wajah Rick disana.
"Tampan.. Dan susah didapatkan! Jika tau kenyataannya, sungguh kau membuatku kecewa, Rick! " lanjutnya
Tok
Tok
Tok
Ceklek
"Nona, ada yang ingin bertemu dengan anda," ujar Greg pengawal Beth
"Suruh masuk!"
"Apa kabar saudariku!" sapa seorang wanita
"Ada apa?"
"Aku dengar kau akan berbuat sesuatu pada lelaki itu! Kau yakin akan melakukannya?"
"Ya! Kau tau jika aku selalu mendapatkan apa yang aku mau!"
"Kau sungguh egois, Beth!, apa kau tak memikirkan perasaan lelaki itu?"
"Untuk apa? Ia saja tak peduli denganku! " ujar Beth kesal
"Hah! Kau masih saja seperti biasa! Aku hanya ingin menyapamu saja... Baiklah, aku akan pergi!" ujar wanita itu yang akhirnya melangkah pergi dari sana
"Menjengkelkan!" gumam Beth
Beth berdiri dari posisinya lalu berjalan keluar dari ruang kerjanya. Ia akan pergi melihat kegiatan syuting di studio. Tentu saja disana akan ada Rick, karena Beth tidak pernah datang ke lokasi syuting jika bukan karena Rick.
Beth bersama Greg pengawalnya. Greg adalah orang yang menjaga Beth sejak ia masih duduk di bangku sekolah, saat itu Beth masih di Eropa. Greg berasal dari keluarga Florrest. Keluarga Florrest terkenal dengan agennya yang bisa di andalkan. Sudah banyak musuh keluarga Evacska yang ingin menyerang Beth, dan Greg selalu menghabisi setiap musuh yang mendekati Beth tanpa segan.
Selama bekerja sebagai pengawal untuk Beth, diam-diam Greg juga menaruh hati pada Beth. Ia tau batasan antara dirinya dengan Beth, maka dari itu ia memilih untuk menyimpannya dan terus berad di sisi Beth.
"Nona, kita sudah sampai!" ujar Greg yang membuka pintu mobil untuk Beth
"Terima kasih, Greg. Ikut aku masuk!"
"Baik, Nona!"
Keduanya berjalan masuk menuju studio, disana Beth melihat Rick tengah beradu akting dengan lawan mainnya. Beth duduk di kursi yang disediakan oleh tim disana. Irisnya terus menatap wajah tampan lelaki yang ia idolakan. Beberapa kali mata mereka saling bertemu, seperti biasa Rick akan langsung mengalihkan pandangannya.
"Nona, ini minum untuk anda," ujar Greg sembari memberikan sebotol minuman
"Terima kasih, Greg. Berapa lama lagi syutingnya?"
"Sekitar satu hingga dua jam lagi, Nona"
"Hmm, dimana Catherine? Aku ingin bertemu dengannya!"
"Nona Catherine, sedang berada di ruang ganti.. Akan saya panggilkan!"
"Tidak perlu! Aku yang akan kesana!"
Beth berdiri dan berjalan menuju ruang ganti. Ia melihat Catherine sedang memilah pakaian untuk Rick.
"Hi, Cath!" sapa Beth
"Hi, Beth.. Kau pasti ingin melihat Rick, kan?"
"Hahaha.. Kau taulah!, apa yang kau lakukan?" tanya Beth pada Catherine
"Hanya memisahkan pakaian yang sudah dikenakan dan yang belum, kau tau jika Rick tak akan suka mengenakan pakaian yang sama untuk kedua kalinya!," jelas Catherine
"Hmm, mau ku bantu?"
"Ah, tidak perlu... Jangan mengotori tanganmu, Beth! Cukup aku saja! Okay?"
"Hmm. .. baiklah, Cath!"
Beth memanyunkan bibirnya, ia ingin membantu namun Catherine pasti melarangnya.
"Cath, sebentar lagi... Mungkin aku akan mendapatkan Rick!" ujar Beth tiba-tiba
"Kau yakin sekali!"
"Tentu.. Hahahahaha.. Kau akan terkejut jika aku memiliki sesuatu yang tak kau ketahui!"
"Hmm, menarik! Kau selalu membuatku penasaran!"
"Tunggu saja.. Namun sepertinya Rick tidak akan memberitahumu tentang hal itu!"
"Ayolah, Beth. Kau sungguh membuatku semakin penasaran!"
"Hahahahaha..."
Cukup lama mereka berbincang, hingga Rick selesai dengan syutingnya. Ia masuk kedalam ruang ganti, dan melihat Beth disana. Kedua bola matanya berputar, ia begitu kesal jika melihat Beth didepannya.
"Aku pergi dulu, Cath!" pamit Beth
"Ya, hati-hati di jalan!"
Beth berjalan melewati Rick, ia sama sekali tak melihat ke arah Rick.
"Greg, antar aku kembali ke mansion!"
"Baik, Nona!"
Beth masuk kedalam mobil range overnya. Ia berusaha untuk bersikap tenang saat ini. Tatapan mata Rick membuatnya murka. Seperti sedang melihat kotoran, Rick selalu begitu belakangan ini. Namun rencana besar Beth akan segera berjalan. Beth hanya menunggu hingga saatnya tiba.
***
Mansion Evacska
Beth mengenakan gaun berwarna merah tanpa lengan, gaun itu memperlihatkan lekuk tubuh Beth yang seksi. Belahan di dadanya membuat Greg yang melihat sulit menelan salivanya.
"Apa semua sudah siap?," tanya Beth pada Greg
"Sudah, Nona!"
"Bagus! Aku ingin malam ini berjalan lancar"
Greg mengangguk, sedikit banyak ia mengetahui tentang rencana yang Beth buat. Awalnya Greg begitu kesal, karena Beth lebih memilih lelaki yang menyukai sesama jenis itu. Namun Greg hanya bisa menerima kenyataan, bahwa ia bukanlah siapa-siapa untuk Beth.
Sebuah mobil sport Ferrari masuk kedalam wilayah Evacska. Mobil itu milik Rickard, ia datang sendiri seperti yang Beth inginkan. Rick mengenakan setelan jas berwarna hitam, dengan kemeja berwarna putih. Ia melangkah mendekati pintu masuk mansion Evacska.
Ceklek
"Selamat datang Tuan Rickard, silakan masuk! Nona Beth menunggu anda di ruang makan," ujar Greg
"Terima kasih!"
Rick berjalan mengikuti langkah Greg, hingga sampai disebuah ruang makan. Beth berdiri di tepi meja, ia menyapa Rick dengan senyum indahnya.
"Selamat malam, Tuan Rick!" sapa Beth
"Selamat malam, Nona Beth!" sembari mencium punggung tangan Beth
"Silakan duduk, nikmati hidangan yang ada. Setelah ini kita akan bersantai membicarakan sesuatu," ujar Beth
"Kau sungguh berhasil menarik perhatianku, Nona. Dan aku tersanjung dengan usaha yang kau lakukan selama ini untuk mendekatiku. Namun sayangnya, aku tak dapat membalas perasaanmu, Nona!" tegas Rick
"Aku tau hal itu, Tuan Rickard. Kita lihat saja setelah ini. Apa kau masih bisa menolakku atau justru kau akan jatuh dalam pelukanku!"
"Hahaha, baiklah."
Suasan menjadi sedikit hening, kegiatan makan malam itu berjalan lancar sesuai keinginan Beth.
Selesai dengan makan malamnya, Beth mengajak Rick untuk masuk kedalam ruang santai miliknya. Disana tersedia sebotol wine dengan usia yang bisa dipastikan adalah wine terbaik yang dimiliki keluarga Evacska.
"Silakan duduk, Tuan Rick"
"Langsung saja, Nona! Aku tak punya banyak waktu untuk meladeni permainan bodohmu ini!"
"Aku senang melihatmu yang ingin langsung membicarakan ke intinya. Baiklah! Kita lihat bagaimana reaksimu dengan berkas itu, dan juga video di layar"
Beth mematikan lampu, ia menyalakan video yang menampilkan kegiatan persetubuhan Rick bersama Pedro. Rick membulatkan matanya, ia sungguh mati kutu sekarang. Matanya terlihat memerah karena amarahnya yang sudah menumpuk.
"Kau! Wanita licik! Bagaimana bisa...."
Ucapan Rick tertahan saat Greg mendekatinya.
"Greg, biarkan Tuan Rick menyelesaikan ucapannya, kau tak perlu seperti itu!"
Greg melangkah mundur dari posisinya. Setelah melihat video itu, Rick melihat isi amplop cokelat di tangannya. Ia lebih terkejut lagi karena berkas itu berisi data Pedro, dan juga foto dirinya dengan Pedro.
"Bagaimana jika publik mengetahui skandal ini, Rick?"
"Kau sungguh licik, Beth! Apa maumu?"
Beth tersenyum puas melihat ekspresi Rick. Ia mengambil secarik kertas yang berisi sebuah perjanjian, dan memberikannya pada Rick. Rick membaca kertas itu, ia menatap tajam kearah Beth.
"Kau gila!"