Kedua bola mata Juna bersinar terang, senyumnya pun tampak begitu lebar. Laki-laki itu begitu yakin kalau Nadine pasti akan menjawab pertanyaannya dengan jawaban iya. Diliriknya perempuan itu yang duduk di sebelahnya, senyuman manisnya penuh misteri, membuat Juna jadi semakin penasaran. “Hei, kok diem aja! Jawabnya apa?” Nadine pun tersenyum seraya berkata, "Lagu itu untuk anak-anak!" godanya sambil menghentikan ucapannya, “dan kamu,” lanjutnya sambil membalas lirikan Juna. "Tepat! Aku sudah yakin itu! Apalagi kata Ibu, waktu kamu mau pergi, kamu menitipkan lagu itu ke Ibu ‘kan untuk anak-anak, untuk lagu pengantar tidur mereka. Bukan begitu?" "Ya, Mas Juna benar! Tapi tunggu, kenapa waktu itu Ibu nggak bilang ke aku kalau Mas Juna sudah cerai sama Mbak Felicia?" "Mungkin Ibu lupa,”

