Ghea ngga suka curang pa, - Ghe

2858 Words
Jakarta, 2017 Di sebalik pintu terdengar suara gaduh antara sepasang suami istri, ghea yg masih berumur 15 tahun tetapi sudah memasuki masa kelas pertama SMA nya hanya tersenyum miris ketika harus mendengar pertengkaran antara kedua orang tuanya, di banding menguping pertengkaran yg topik nya hanya itu itu saja ghea lebih memilih untuk menggoreskan tinta hitam dan membuat satu lingkaran sempurna di atas kanvas menggunakan tangan nya sendiri, selanjutnya ghea mulai mengisi bagian kosong lingkaran dengan campuran warna cat kuning jingga, akan tetapi tangan nya tiba tiba saja meleset kebagian luar lingkaran dan mengotori garis lingkaran sempurna yg sukses ia gambar “ aduhh, kan meleset lagi!” pekik ghea frustasi “ awalnya aku udh sukses untuk menggambar satu lingkaran penuh dengan sempurna, tanpa cat warna ini lingkaran tampak pucat makanya aku isi lingkaran nya biar kelihatan lebih menarik tapi hanya karena satu kesalahan saja bisa bisa nya garis lingkaran yang sempurna ini menghilang tertutup cat dan merusak segalanya, lihat sekarang! aku hanya bisa menutup kesalahan ini dengan menghapus semua garis lingkaran lainnya dan lagi aku gagal menggambar bulan purnama kesukaan ku,hmm amat sangat menyedihkan! kayak nya pandangan papa dan mama ke aku sama seperti nasib bulan purnama yg gagal ini” dialog ghea kepada dirinya sendiri. Selagi ghea merapikan meja belajarnya dari tumpukan cat dan kanvas, di luar kamar terdengar suara langkah kaki tegas yg siap untuk mendekat dan membuka pintu kamar ghea, ceklek pintu kamar terbuka “ ghea, kamu harus ikut olimpiade itu!” perintah nattawin kepada putri bungsunya, ghea yg kaget nattawin datang secara tiba tiba langsung memilih berdiri dan berbalik ke arah sumber suara “ tapi pa, kan papa tau ghea ngga terlalu mengerti fisika dan lagi pasti bukan ghea yg terpilih untuk di utus sekolah ke tingkat Nasional pa” jawab ghea pelan dan sangat hati hati “ kamu bisa ghea ! kamu anak papa! pasti kamu bisa, kamu hanya perlu belajar dengan giat sampai kamu keluar menjadi pemenang di olimpiade musim ini” “ hmm, gimana sama seleksi yg di adakan sekolah pa? ghea udh tersingkir di awal dan ngga ada harapan lagi ghea bakalan maju di tingkat Nasional” “ pengaruh papa yg akan bikin kamu di utus ke nasional!, akan papa pastikan sekolah itu mengutus kamu ghea” jawab nattawin tegas “ paa? papa mau berbuat curang? Lagi? serius pa? ghea ngga mau pa! udh cukup sama semua medali medali palsu ini! ghea ngga suka curang pa, sekarang udh masuk masa SMA, biarin ghea sendiri memilih jalan ghea pa, ghea mohon” ghea menatap papa nya dalam, dengan menahan air mata ia memohon, memohon agar hidupnya tidak di setir lagi, melakukan hal keji dan menjijikkan demi suatu pencapaian yg sebenarnya tidak pernah ghea capai, ia sudah lelah dengan semua permainan mama papa, ia tak mau lagi menjadi boneka akademis dari semua ambisi mereka seperti yang sudah sudah “ gheaa!! sudah berani kamu melawan papa?! ini lah alasan orang orang berkata tidak ada guna nya membesarkan seorang anak!,” nattawin mulai mendekat, menatap tajam kedua mata putri bungsunya dan langsung mencengkram kedua pundak ghea “ suka tidak suka, mau tidak mau, kamu harus patuh sama semua hal yg papa mau!, besok pagi kamu akan di panggil ke ruang kepala sekolah, berikan persetujuan kamu untuk mengikuti olimpiade nya dan belajar lah dengan giat!, berikan performa terbaik kamu dan buktikan kalo kamu memang pantas menjadi pewaris Aira group!” *** “ selamat datang untuk para peserta delegasi olimpiade Sains tingkat Nasional 2017 yg telah berhasil mengikuti seleksi Nasional antar sekolah sehingga bisa saling bertemu di ajang perlombaan bergengsi ini, di harapkan kepada peserta untuk langsung memasuki ruangan kelas dan menjawab 120 soal dengan benar, 6 peserta dengan nilai tertinggi akan melanjutkan perlombaan ke babak Final, selamat berjuang” Setelah mendengar pengumuman itu, ghea langsung bergegas memasuki ruangan kelas dan mengikuti perlombaan dengan serius, dalam waktu 3 jam ghea sedikit kesulitan menjawab soal soal fisika kali ini, tidak seperti tahun tahun sebelumnya yg mana ghea akan menyelesaikan soal dengan mudah di 1 jam pertama saat perlombaan di mulai, tapi kali ini ghea merasa cukup puas, walaupun waktu yg ia habiskan sangat lama tetapi ia berhasil menjawab semua soal tanpa bantuan kunci jawaban dari panitia penyelenggara, ya tentu kalian masih ingat bukan? dengan dialog ghea bersama papa nya bahwa ia tidak akan melakukan kecurangan lagi, siang ini ghea benar benar membulatkan tekadnya untuk berhenti dari segala bentuk permainan keji. *** Telpon genggam milik nattawin bergetar, tanpa pikir panjang ia langsung menjawab telpon yg masuk demi mengetahui perkembangan info dari perlombaan yg di ikuti ghea “ halo pak selamat siang” sapa pemilik suara “ halo, bagaimana? sudah ada hasil dari perlombaan hari ini?” “ sudah pak, selamat! ghea keluar sebagai peraih nilai tertinggi hari ini dan lolos ke babak final yg di adakan besok pagi” “ baik, terimakasih atas bantuan nya, saya tutup telpon nya..” blm sempat nattawin menutup telpon sang pemilik suara kembali membuka suaranya “ tapi pak, kali ini ghea menolak kunci jawaban yg saya berikan” “ apaa? maksudnya bagaimana?” tanya nattawin penasaran “ sewaktu ghea masuk ke ruangan dia menolak untuk bertemu dengan saya dan buru buru masuk ke ruangan nya, ia meninggalkan pesan bahwa ia akan menyelesaikan perlombaan kali ini dengan sendirinya, jadi bisa di pastikan nilai yang keluar hari ini benar benar hasil usaha dia pak.” “ hmm kamu yakin? tapi bagaimana mungkin?” tanya nattawin berulang “ saya yakin pak, selama ini ghea memang sudah bersungguh - sungguh menyelesaikan les fisika nya bersama saya, mungkin memang ada perbedaan besar antara gorya dan ghea tetapi anak itu sudah berusaha sekeras ini jadi saya harap bapak bisa lebih sabar dalam menghadapi nya” “ baik terimakasih, saya tutup telpon nya” *** Sesampainya di rumah ghea langsung masuk ke dalam kamar dan membuka bank soal, ia perhatikan bab demi bab sampai tangan nya terhenti pada bab (Final), ghea tersenyum getir ketika membuka soal dari bab itu, ia tak menyangka ternyata usaha nya kurang lebih 2 bulan ini bisa mengantarkan nya ke bab final tanpa harus berbuat curang, walaupun waktu makan dan tidurnya berkurang ia akan tetap fokus untuk belajar dan menyelesaikan bank soal fisika nya untuk menjadi pemenang musim ini. Sudah 5 jam berlalu, baju yg ia kenakan semasa perlombaan tadi masih saja betah ia pakai tanpa menggantinya terlebih dahulu, suara langkah kaki membuyarkan fokusnya, pintu yg tidak tertutup dengan sempurna mulai bersuara ketika sesosok lelaki tegas berkacamata langsung mendorong pintu itu untuk terbuka “ pa? papa udh pulang?” ghea membuka suara ketika melihat nattawin memasuki kamarnya “ ghea? untuk final besok kamu harus nerima kunci jawabannya” tegas nattawin secara lugas “ pa? papa udh tahu hasil hari ini kan? ghea bisa tanpa kertas hina itu pa!” senyuman semula yg ghea berikan langsung berubah menjadi murung dan kesedihan “ gheaa!!, kamu harus dengerin papa! untuk final besok kamu harus menjadi pemenangnya, kamu tau sistem final itu bukan ngerjain ujian di kelas tetapi langsung di meja podium dan sistem nya cerdas cermat!,kamu yakin fokus kamu tidak akan hilang ketika melihat semua orang menonton kamu di depan?, papa ngga mau ambil resiko ghea, terima kunci jawaban nya dan jadilah pemenang!” tanpa mendengar jawaban dari sang putri, nattawin langsung berbalik dan memilih keluar dari kamar ghea “ paa? papaa? ghea ngga mau paaaa” teriak ghea ketika melihat papa nya pergi begitu saja tanpa ingin bernegosiasi dengan nya terlebih dahulu. *** Bulan dan bintang sudah berpamitan, kali ini matahari tampak tak begitu naik, akibatnya awan awan hitam mulai menutupi cerahnya pagi, angin yg sedari tadi terbang sembarang pun ikut andil dalam menghantarkan awan menjadi primadona hari ini. Ghea tampak gelisah, di sudut meja ia terus menerus menunduk dan melukai beberapa kuku jarinya dengan taring yg ia punya, kebiasaan buruk ini selalu saja terlihat di kala ghea ketakutan di tengah keramaian, di lain sisi nattawin dan ghina tampak sudah hadir dan duduk di kursi penonton perlombaan, mereka sengaja hadir untuk memberikan dukungan kepada ghea selaku putri bungsu keluarga Aira atas final olimpiadenya musim ini. “ kamu yakin anak itu ngga akan bikin kekacauan?” bisik ghina kepada nattawin “ aku yakin dia paham betul posisinya, dia ngga akan mungkin kecewain kita, jdi lbih baik kamu fokus mendukung dia disini dan berikan kesan ramah kamu sebagai mama nya!” pinta nattawin kepada istrinya “ Baiklah hadirin sekalian, untuk seluruh peserta silahkan bersiap siap mengikuti babak final kali ini, di karenakan hanya ada 3 soal setiap peserta harus menjadi yg tercepat dalam menjawab soal dan menjawab soal dengan benar!, 2 soal pertama mempunyai 30 poin dan khusus soal terakhir 40 poin. Perlombaan Final Olimpiade Fisika tingkat Nasional di mulai !” “ baik masing - masing peserta silahkan melihat soal di layar dan langsung bunyikan bel jika sudah menjawab soal!” (Sebuah pegas telah di desain sedemikian untuk diletakan di dasar lantai suatu kolom lift pada sebuah gedung bertingkat,pegas ini berfungsi untuk mengamankan orang yang di dalam lift ketika kabel lift putus dan kemudian lift terjatuh. Diketahui massa total lift dan penumpangnya adalah M dan percepatan gravitasi g. Jika pada saat lift berada pada ketinggian h di atas puncak pegas, kabel lift putus dan kemudian lift terjatuh, tentukan konstanta pegas k agar penumpang lift merasakan percepatan yang tidak lebih besar dari pada 5g pada saat lift akan berhenti untuk pertama kali) bentuk soal pertama yg di sediakan. teeet 2 menit berlalu bel peserta B berbunyi, “ baik, peserta atas nama ghea, silahkan berikan jawaban nya” “Baik saya akan menjelaskan jawaban nya, misalkan kompresi maksimum pegas adalah x, pilih energi potensial nol di titik terendah benda, kekekalan energi mekanik:EM=EM Mg(h+x)=kx2, 2kx-Mgx-Mgh=0 Solusi x adalah MgMg+2Mghx= k Pilih solusi x positif sebagai solusi yang mungkin.Mg+√Mg2+2Mghkk Hukum II Newton pada lift saat akan terangkat ke atas (a≤ 5g):ΣF=ma kx-Mg = Ma, Mg ≤ 5Mg Mg+Mg2+2Mghk12Mgh, sekian jawaban dari saya” “ Bagaimana juri? jawaban nya benar?” “ Jawaban peserta B, benar!” “ bagus sekalii, 30 poin untuk peserta B” “ yes, bagus ghea” ucap nattawin di bangku penonton, ghea yg melihat ke arah mama papa nya pun ikut tersenyum karena jawaban yg ia jelaskan benar. Untuk pertanyaan selanjutnya ghea kalah cepat dari peserta E sehingga poin 30 juga di peroleh oleh peserta E, di sela sela waktu soal terakhir akan di perlihatkan layar, ghea mulai panik dan ketakutan, bagaimana jika ia tidak bisa menjawab dan berakhir senyuman papa dan mama nya dari kursi penonton akan pudar. Dalam seperkian detik ghea mulai memfokuskan diri dan tetap menyimpan kunci jawaban yg ia dapatkan pagi ini, ia sudah berjanji tidak akan berbuat curang lagi seperti ide papa dan mama nya, ghea yakin ia bisa membuat papa dan mama nya bangga dengan kemampuany nya sendiri, soal terakhir sudah di perlihatkan layar, pilihan ghea hanyalah menjawab soal itu dengan cepat dan benar, tak ada pilihan lain, kini nasib ghea tergantung apa jawaban nya. Teet, dalam waktu kurang dari 2 menit ghea memencet bel dan menjelaskan jawabannya “ bagus sekali, bagaimana juri? apakah jawaban nya benar?” tanya mc kepada juri Ghea memperhatikan gerak tangan juri mencapai microphone di depannya, sepanjang gerak tangan juri yg mencapai microphone, disanalah ghea memohon kepada tuhan agar nasib baik berpihak kepadanya “ maaf sekali jawabannya salah!” teet, bel peserta E berbunyi dan menjawab soal dengan jawaban yg lebih simple dari jawaban ghea, perlahan tapi pasti satu hal yg ghea sadari bahwa ia lupa membagi hasil akhirnya dan yah ghea merasa bahwa tuhan tak menjawab permohonan nya “bagaimana jawaban peserta E juri?” “ sayang sekali jawaban nya masih salah!” mendengar hal itu ghea kembali menarik kesedihan nya itu dan mulai memegang erat pena dan kertas “ dikarenakan soal yg tadi sudah di jawab 2 kali jdi kita ganti soal!, silahkan berikan soalnya” pinta dewan juri Setelah soal di perlihatkan, nattawin dan ghina mulai gelisah dengan gerak gerik ghea, ia tampak tak nyaman, apakah ia tak dapat jawaban nya?, sudah 1 menit berlalu masih blm terdengar suara bel berbunyi dari masing masing peserta, nattawin yg sudah merasa sedikit frustasi berharap ghea menggunakan kunci jawabannya dan menyelesaikan perlombaan yg menegangkan ini dengan cepat “ lihat kunci jawabannya ghea, pencet bel nya dan jadilah pemenang!, papa tau kamu ngga akan bikin papa kecewa, ayo lakukan ghe!” batin nattawin ketika melihat ghea dari kejauhan, di sisi lain ghea masih senantiasa mengingat semua rumus yg ia pelajari selama ini, dalam cemas ia mulai menulis rumus yg ia ingat, kertas buram yg sudah kumuh dengan tinta pena hitam, mulai dihiasi dengan titik darah segar yg lolos menembus kertas milik ghea, ghea kaget dengan titik darah yg memenuhi kertasnya, di usapnya hidung yg gatal ternyata darah itu keluar dari syaraf hidung kirinya yg terluka, seketika gerak tangan nya terhenti, penglihatannya mulai kabur dan 3 detik selanjutnya ia pun kehilangan kesadaran. *** “ apa aku bilang! dia akan selalu bikin kekacauan!, sedari awal aku ngga pernah setuju sama ide kamu pa, sampai kapanpun ghea ngga akan bisa menggantikan gorya!, kita mulai kehilangan reputasi dengan kekalahan anak itu!, dia selalu saja berlaku seenaknya, tidak beraturan dan jiwa bebas nya itu sangatlah mengerikan,” “ ma, ghea masih 15 tahun! kalau kita selalu usaha kita akan berhasil” kini nattawin mencoba meyakinkan “ cepat atau lambat aku yakin dia akan menghancurkan segalanya” ucap ghina penuh dengan amarah dan langsung meninggalkan suami nya itu. Nattawin yg berada di ruang tengah rumah mulai melangkahkan kakinya menuju kamar ghea setelah pertengkaran hebat nya dengan ghina, di dalam kamar nattawin melihat beberapa lukisan abstrak dan puisi yg tak berujung terpajang, ia sadar betul bahwa putri bungsunya memiliki sisi yg berbeda, jiwa nya yg bebas dan tidak suka di atur tentu akan membuat hidup nya sulit beradaptasi dengan keluarga besar, tautan kata indah yg berhasil ghea rangkai tentu akan membuat siapa saja terkesima ketika membacanya, akan tetapi semua ini tidak pernah di butuhkan di keluarga ini! jadi, sekeras apapun ghea berusaha nattawin akan menjadi orang pertama yg membunuh mimpi nya itu, ini semua ia lakukan hanya demi melindungi anak itu, terkesan kejam tapi kekejaman itulah yg disebut cinta. Ghea terbangun dari tidurnya, kepala nya masih sedikit pusing dan ia mendapati papa nya berdiri tepat di samping lukisan yg terpajang “ papa?” ghea membuka suara “ ghea, kamu tahu apa yg terjadi?” pertanyaan pembuka langsung saja nattawin lontarkan tanpa mengerti bagaimana kondisi sang putri “ hmm, aku, aku hanya ingat hidung aku berdarah pa” “ ya! itulah kesalahannya, kamu mimisan di depan orang banyak dan kamu jatuh pingsan ghea!, kamu di disfikualikasi dan sekolah YIA IC menjadi pemenang nya, kamu tahu? sekolah Changsha Yali ngga pernah kalah selama ini! kamu bukan hanya menghancurkan reputasi sekolah kamu tapi kamu juga menghancurkan reputasi papa!, papa udh menjamin kamu tidak akan membuat kekacauan tapi? apa yg kamu berikan? kamu sakit di saat perlombaan berlangsung dan menghadiahkan kekalahan untuk papa dan mama!” “ pa? tapi aku sampai sakit begini karena aku usaha belajar mati matian demi kemenangan buat kalian!” “ gheaa,! papa ngga pernah minta kamu begini, kamu yg memilih jalan mu sendiri sampai jdi sakit begini” “ apa kamu ngga bisa saja menjadi anak yg akan mematuhi semua rencana yg papa susun gheaa?” “ paaaa!!!, itu karena ghea ngga suka semua ini! ghea ngga suka dgn semua hitungan yg memuakkan itu, dari kecil ghea selalu juara nasional paa, lukisan dan karya ghea lainnya selalu sukses di lirik kolektor tapi papa dan mama ngga pernah liat sisi ghea yg itu!, papa akan selalu meminta ghea belajar, belajar dan belajar! papa selalu minta ghea ikut kejuaraan olimpiade yg ghea sendiri ngga mengerti itu untuk apa! papa selalu paksa ghea untuk curang demi reputasi keluarga besar kita, ghea takut paa! setiap hari ghea takut dgn ancaman mama klo ghea ngga mau belajar, ghea selalu takut untuk berbuat curang!, ghea selalu takut menghadapi orang orang yg sudah berekspektasi terlalu tinggi tentang ghea, ghea bahkan ngga bisa untuk sekedar makan dan tidur dengan teratur karena mengikuti jadwal jadwal penelitian yg tidak masuk akal dari mama, ghea hanya ingin semua nya berjalan normal, tidak ada paksaan dan kecurangan lagii!,” “ gheaaaa!!!” kini suara nattawin meninggi dan berteriak “ kamu tauuu!!!, itu karena kamu berbeda dengan gorya!” “ iyaa, ghea tauu! dan semua orang harus tauu! ghea ngga akan pernah bisa menjdi kak gorya di mata papa dan mama, ghea dan kak gorya itu berbeda! ghea ngga sepinter kak gorya, tapi tidak kah papa lihat sedikit usaha ghea pa? papa ngga pernah bangga sama pencapaian ghea! pdahal ghea udh keluar sebagai peraih nilai tertinggi di babak penyisihan tapi karena satu kesalahan saja papa langsung melemparkan tatapan kekecewaan terhadap ghea! papa hanya akan bangga jika ghea menjadi pemenang! yg papa tau sebenarnya itu bukan pencapaian ghea, jdi? di bagian mana papa pernah bangga sama ghea pa? di bagian mana?” Nattawin yg kaget dengan reaksi ghea memilih pergi dan menutup pertengkaran antara ayah dan anak itu, ia menghela nafas dalam dalam dan menutup pintu kamar ghea “Papa tahu apa hal yg paling menakutkan yg aku terima sebagai seorang anak? tatapan kekecewaan, aku selalu benci tatapan itu!” ghea membatin pilu, hatinya seolah teriris untuk kesekian kali
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD