Manusia itu menyeramkan - Ghe

3998 Words
Jakarta,2017 Hari itu semesta seakan tidak berpihak kepada ghea, setelah kekalahan nya minggu lalu ghea akhirnya memutuskan kembali ke sekolah, di sepanjang koridor sekolah ia mendapat tatapan sinis dari teman teman seusianya, yg dari tatapan itu ghea merasakan sakit yg begitu dalam sepertinya sekolah ini tidak mengenal arti kekalahan. Ghea yg memilih berlalu begitu saja langsung meletakkan tas sekolahnya di loker kelas, ketika ia membuka loker miliknya terdapat tumpukan sampah kering yg memenuhi isi loker ghea, ia tampak tak terkejut karena hal seperti ini sudah biasa terjadi di sekolah ini tapi satu hal yg tidak ia mengerti kenapa ia harus berurusan dengan masalah seperti ini, sungguh masalah klise yg menjadi momok penggaggu di sekolah. Di bersihkan nya sampah kering itu dan terlihat seperti kertas ancaman tertempel di sisi loker yg berisikan kata (enyah lah kau pembawa sial, waktu mu tidak akan lama lagi di sekolah ini) ghea terkejut melihat kertas ancaman tersebut dan langsung membuang nya ke tempat sampah, ia melihat ke sembarang arah dan menebak siapa yg berani menempelkan kertas mengerikan ini *** Ting ting ting “Class time is over, see you tomorrow (Shàngkè shíjiān jiéshù, míngtiān jiàn) bel sekolah berbunyi, tanda jam pelajaran hari ini sudah berakhir. Ghea yg sedari tadi fokus berkutat dengan pensil dan buku vintage nya langsung beranjak dari kursi kelas guna untuk beberes dan memasukkan alat tulisnya kedalam loker, setelah mengunci loker alangkah terkejutnya ghea dengan keberadaan Via secara tiba tiba tepat berada di samping nya, tanpa membuka suara Via langsung menyeret ghea keluar dari kelas dan menjatuhkan nya di taman belakang sekolah “ arghhh, sakit” ghea terhempas ke tanah mengakibatkan lututnya terbentur bebatuan runcing di taman “ ini adalah hal yg pantas lo terima!” ghea yg berusaha untuk berdiri langsung di halangi oleh kedua teman via, mereka mengunci tangan ghea kiri dan kanan dengan tangan mereka, via tampak amat sangat marah, ghea tak mengerti kenapa adanya penyerangan secara tiba tiba begini dan lagi seingat nya ia tak pernah punya masalah dengan siapapun terlebih dengan via kaka kelas nya, Plakkk satu tamparan keras mendarat di pipi sebelah kiri ghea “ ini untuk kekalahan yg lo kasih ke sekolah” plakk tamparan kedua ghea terima di pipi sebelah kanan nya yg membuat kedua pipi nya panas dan memerah “ ini untuk kecurangan yg terjadi karena lo” belum sempat melawan atau membuka suara nya, ghea langsung di lempari tepung berwarna biru dan sudah di campur pewarna yg menyengat dan sangat menusuk hidung nya, karena pengaruh tepung itu ghea merasakan sesak di dadanya dan kesusahan untuk menarik napas dari hidung, dalam kesusahannya ghea mencoba tenang dan mengatur napas nya dalam dalam “ lepaskan akuu, lepasin kak!” teriak ghea membuka suara “ lo pikir dengan lo teriak begini gue bakal lepasin? ngga!” “ kenapa? apa kaka yg ngisi sampah di loker aku dan ngirim kertas ancaman itu?” “ yg ngisi sampah itu bukan gue! lo ngga nyadar apa klo kekalahan lo bikin satu sekolahan marah dan temen temen lo pastinya yg ngisi tuh sampah” Via mendekat ke arah ghea dan langsung mencengkram rahang lembut ghea “ gue tau lo ngga lolos di seleksi awal sekolah kita! tapi kenapa lo yg diutus sekolah untuk ke nasional?” Ghea yg mendengar itu diam tak bergeming, ia yg awalnya menegangkan seluruh tubuhnya untuk melakukan perlawanan langsung di buat lemas dan tak berdaya, sekarang ia tahu alasan Via amat sangat marah kepadanya, karena tahun lalu Via yg mewakili sekolah di olimpiade fisika 2016 dan dia berhasil membawa kemenangan untuk sekolah itu dan tentu di tahun ini seharusnya dia lagi yg menjadi utusan tetapi karena kecurangn yg dilakukan papa ghea yg akhirnya di utus dan menggantikan posisi Via “ Jawab!, jangan sok polos lo!” teriak Via menyadarkan ghea dari lamunan nya “ hmm aku aku ngga tau kak” jawab ghea dengan nada suara bergetar “ alahh, lo pikir gue ngga tau kalo pengaruh papa lo bisa bikin lo di posisi itu! lo sama semua pengaruh yg lo punya udh menghancurkan mimpi yg gue punya! dan sekarang lo harus ngerasain sakit yg gue rasain!” Tanpa banyak bicara Via yg di bantu teman teman nya langsung menghajar ghea tanpa ampun, mereka menendang perut ghea dan menampar gadis malang itu secara bergantian, keras nya pukulan yg di terima ghea langsung membuat pipi lembut nya membiru dan penuh luka goresan dikarenakan cincin besi mereka, ghea yg hanya terdiam tak sanggup untuk melawan, ia seakan kian pasrah dengan nasib buruk yg menimpa nya hari ini, ntah kenapa dia seperti kehabisan tenaga ketika mendengar pengakuan Via yg mengetahui kecurangan ghea telah membuat Via merasakan sakit, ghea memegangi perut dan pipinya yg kesakitan sambil sedikit terisak ia menerima pukulan demi pukulan dengan air mata. Via yg sadar ghea begitu pasrah dengan semua penyerangan yg ia lakukan kian membuat hati Via panas, Via langsung menarik kerah baju sekolah ghea dan membenturkan punggung gadis mungil itu ke dinding sekolah “ arghh, ss-sakit kak” suara erangan ghea sukses membuat hati Via puas “ sakit? Cuih, ini belum seberapa sama semua hal yg gue rasakan ghea! lo mana tau rasanya ngeliat ibu lo sendiri di pukul sama bapak karena di anggap ngga becus ngurus anak nya!, konglomerat kaya lo mana tau rasanya menderita ketika harapan terakhir bisa bertahan di sekolah ini di renggut habis oleh sampah yg di balut kemewahan kayak lo! lo ngambil kesempatan gue!, gue bisa sekolah disini itu karena beasiswa prestasi gue dan sekarang coba lo bilanh gimana gue masih bisa bertahan ketika bayang bayang beasiswa gua bakalan di cabut tanpa adanya prestasi gue tahun ini! Haaa coba lo jawab!!!” “ engg hikss hiks hiksss, aku, aku minta maaf kak, aku minta maaf, hikss,engg hikss” ghea menangis dalam permohonan nya, ia tahu bahwa ini semua memang salah dan ia tidak akan membela dirinya, hatinya seakan teriris ketika dia mengetahui fakta yg amat menyakitkan di alami seseorang karena ulah keluarganya, tak berhenti dari tangis nya yg semakin menjadi jadi Via dan teman teman nya pun merasa bingung ada apa dengan ghea? merasa tidak kondusif lagi, akhirnya Via dan teman teman nya pun pergi meninggalkan ghea yg sudah di penuhi luka luka tersebut, kini, ghea sendirian, menangis di temani sepi di belakang taman sekolah nya, tak ada yg menghampiri untuk sekedar menolong gadis ini berdiri, lututnya berdarah, pipi dan dagunya pun penuh goresan luka dan lagi perutnya sudah mengalami kram yg cukup parah. *** Dengan sisa uang yg ghea punya, anak malang itu pulang sendirian menggunakan bis kota, jika kalian menganggap ghea akan di jemput oleh supir pribadinya kalian salah! sedari kecil anak itu sudah tidak di perhatikan kedua orangtua nya, di masa smp nya ia akan bersepeda menuju sekolah yg jaraknya tidak jauh dari rumah, akan tetapi ketika ia masuk SMA mama nya sengaja memasukkan dia ke sekolah yg jauh dari rumah al hasil ia tidak bisa bersepeda lagi dan harus menggunakan angkutan umum. Selang waktu 30 menit ghea akhirnya menginjakkan kaki ke halaman depan rumah nya, disinilah ghea, rumah mewah yg beralamatkan nomor 17 mampu membuat ghea merasa sedikit lega, dinaiki nya pelan satu persatu tangga depan untuk mencapai pintu utama rumah. Sesampainya di rumah alangkah terkejutnya mbok darsih melihat nona muda nya pulang dengan langkah kaki yg tertatih dan wajah lebam penuh luka “ astagaa, non gheaaa, non kenapa non?” tanya mbok darsih yg langsung mengecek keadaan ghea dari dekat “ aku ngga papa bi, mama papa udh pulang bi?” tanya ghea dengan suara pelan “ nyonya ghina tadi menelpon kalo 1 minggu kedepan akan ada urusan bisnis keluar kota non” “ hmm, iya ngga papa bi, saya mau langsung ke kamar saja” setelah mendengar kabar tentang mama papanya, ghea langsung saja masuk ke kamar dan membersihkan lukanya sendiri, ghea bukan tidak dekat dengan mbok darsih akan tetapi ghea memiliki pribadi yg sedikit tertutup dari orang kebanyakan, ia seakan sulit untuk bersosialisasi dan lebih menyukai menyendiri dan menyatu dengan irama alam sekitar. *** Ghea tampak baik baik saja, walaupun lutut dan wajah nya di hiasi perban putih akan tetapi ia tetap bersemangat untuk ke sekolah, pagi ini akan ada pelajaran sastra kesukaanya dan ia sudah membeli beberapa kertas coklat terbaru guna untuk menampung rangkaian tulisan tulisan indah tangan ghea, tak terasa sudah 30 menit berlalu semenjak ia menghidupkan musik klasik di hp samsung nya, ghea dan earphone kesayangan nya sudah melewati jalanan ibu kota, sekarang tepat di depan halte sekolah ia pun mengemasi barang nya dan siap untuk turun dari bis. Ghea yg berjalan menuju kelas nya di kejutkan dengan fakta bahwa nama nya menjadi tranding topic di sekolah itu, ia melihat namanya terpampang nyata di mading sekolah, sebuah tulisan anonym tentang dirinya telah banyak mendapat perhatian para siswa dan guru yg melihat,tulisan protes yg berjudul “fakta di balik kekalahan “Ghea Tysheva Aira”, yg lolos menjadi utusan sekolah karena adanya penyuapan dan kecurangan” sukses membuat ghea menjadi sorotan dari berbagai kalangan, tidak hanya para siswa kini guru guru pun terdengar menggosip tentang berita itu, ghea yg masih membaca tulisan tentang dirinya itu mendapat hinaan demi hinaan yg di lontarkan orang orang kepadanya, tak tahan karena hal itu ghea pun mulai beranjak dari mading sekolah dan berlari menuju kelasnya, sesaat ghea akan mendekati pintu kelas brakkkkk badan ghea terjatuh tepat ke lantai dengan posisi kepala terbentur duluan, “ ouchhh, perfect!!!” ucap gabriel menampakkan diri Ghea yg sadar kaki nya tersandung oleh tali tambang berwarna coklat pun langsung menyingkirkan tali itu dan segera bangun dan menatap gabriel dengan tajam “ What do you want gabriel? Is it funny?” “Wow, si cantik ghea mulai bersuara, sudah tidak takut orang banyak lagi?” bisik gabriel kepada ghea “ gabriel, stop! klo kamu hanya ingin bermain main saja, lbih baik hentikan sekarang!” “ eitss, kita bahkan belum memulai nya ghea” seringai gabriel dengan tatapan yg tidak bisa di artikan. Ghea yg mulai lelah dengan kejadian kejadian yg ia alami memilih untuk mundur dan tidak mau meladeni gabriel dengan serius “ orang seperti dia hanya suka bermain main saja, aku sudah muak melihatnya selalu membully anak anak lain tapi aku ngga nyangka dia mendapat celah untuk nge bully aku juga” batin ghea setelah ia duduk di kursi kelas nya sambil melihat gabriel yg juga merupakan teman sekelasnya *** Jam istirahat berbunyi, ghea yg memilih untuk ke kantin duluan mendapat urutan pertama dalam mengantri jadwal makan siang, setelah mendapat jatah makan siang ghea langsung menuju ke tempat duduk yg biasa ia duduki, di sudut kantin ghea menikmati makanan nya dengan tenang tetapi blm sempat ia menghabiskan makanan nya, tempat makan ghea tiba tiba di penuhi tumpahan air putih “ upss, air minum gue tumpah” suara Via meledek ghea “ hm, ada tiga keadaan seseorang ngga bisa di becandain salah satunya adalah di waktu makan” jawab ghea dengan nada suara datar Brakkk, Via memukul meja yg tepat berada di depan ghea dan menatap tajam ke arah ghea “ lo? bocah ingusan udh berani nge jawab kaka kelas sekarang?” Gabriel yg sadar akan keributan yg terjadi langsung di buat senang melihat drama siang ini “ go ghea go gheaaa” ledek gabriel dari seberang sana “ pertama, aku udh minta maaf atas kejadian yg menimpa kaka, dan kedua, kejadian hari ini sudah di luar konteks masalah kita dan apalagi kaka mengganggu ketenangan aku di saat jam makan siang” blm selesai ghea berbicara, Via langsung melempar gelas besi di tangan nya tepat mengenai pelipis ghea “ ouhhh, sorry, gue jadi nambahin perban deh di muka lo!” ucap via tanpa adanya penyesalan “ klo ngga punya uang setidaknya punya attitude!” bisik ghea pelan dan langsung menutupi luka di pelipisnya dengan tisu yg di sediakan kantin Tersentak dengan jawaban ghea sukses membuat Via memanas, ia langsung menarik baju sekolah ghea dan menamparnya, ghea yg sudah bisa melakukan perlawanan akhirnya menginjak kaki Via dan berusaha kabur dari keributan ini “ gheaaaa, awass looo!!!, ayooo kita kejar diaa” instruksi Via kepada teman teman nya “ wow wow woww, gue suka nih yg begini, hahahah sering sering aja ada keributan di sekolah” ucap gabriel dengan bersemangat dan tampak sangat menikmati drama ini. Ghea yg kabur dari kejaran Via dan teman teman nya langsung menuju rooftop sekolahnya di lantai 9, ia berlari kencang dan langsung menutup lift sesaat Via dan teman teman nya hampir berhasil mengejar ghea “ wooaaaahhhhhhhh, manusia itu menyeramkann, tuhaaannnnn, aku pengen hidup di bulan sajaaaa!!!!” teriak ghea di atas rooftop sekolahnya “ hmm, tuhan ngga akan dengerin perkataan kamu klo kamu berteriak seperti itu” suara berat menginvensi ghea dalam teriakannya “ kkamuu, siapaa?” tanya ghea ketakutan “ aku orang pertama yg jadiin rooftop ini tempat paling tenang di sekolah dan tiba tiba ada orang aneh yg datang teriak teriak menggganggu ketenangan ku” jawab lelaki itu “ hm, maaf” ucap ghea pelan Perlahan ghea mundur dari balkon rooftop sekolah dan hendak beranjak dari sana, tetapi tepat sebelum ia melangkah kan kakinya ia langsung di tarik lelaki misterius itu ke dinding tiang yg jika di lihat dari arah pintu tangga rooftop tak akan ada seorang pun tahu bahwa ada seseorang di sebalik tiang itu, lelaki itu menutup mulut ghea dengan tangan kirinya dan menahan pergerakan ghea Ceklek, pintu tangga rooftop terbuka “ Ren?” Ucap Via yg di ikuti teman teman nya “ ngapain ke atas?” tanya lelaki itu lembut “ hm aku sama yg lain lagi cari adek kelas yg rese, kamu ngeliat cewe yg tinggi nya kira kira sebahu kamu ngga di atas sini?” tanya Via dengan sangat hati hati “ seperti yg kamu lihat, aku sendirian” “ aku mau coba periksa ke arah sana dulu ren” Sadar arah yg di tuju Via akan membuat gadis pendek ini ketahuan, lelaki tinggi ini pun membuka suaranya “ kamu ngga percaya aku, hmm?” ucap lelaki itu pelan Via yg sadar ketenangan teman sekelasnya mulai terganggu langsung menginstruksikan untuk mencari ghea ke tempat lain saja “Iya ren, maaf, klo udh kamu yg bilang pasti semua orang percaya” setelah menjawab, Via langsung bergegas ke bawah dan menutup pintu rooftop dengan pelan. Ghea yg sedari tadi hampir kehabisan napas akhirnya merasa lega karena tangan kekar yg menutup mulut dan menghentikan pergerakannya sudah terlepas “ reflek aku memang bagus, jdi ngga ush heran begitu” ucap pemuda itu dengan berani Ghea yg merasa sedikit takut dengan sesosok orang yg sebenarnya sudah menolongnya tetapi seakan tak mengerti dengan keadaan ghea akhirnya memilih untuk diam dan langsung pergi meninggalkan pemuda itu tanpa berbicara terlbih dahulu “ ada apa dengan nya? mengapa aneh sekali” ucap pemuda itu terheran heran *** Jam dinding menunjukkan pukul 5 sore, pelajaran pun sudah berakhir, sekarang para siswa hanya akan menunggu bel sekolah berbunyi dan semua nya akan bersiap siap untuk pulang, di sudut jendela tampak ghea melamun seorang diri, berbeda dengan teman sekelasnya yg senang menunggu jam pulang akan tetapi ghea tampak tak senang sama sekali, ia hanya terdiam sedari tadi, walaupun tak banyak bicara seperti biasanya tetapi kali ini ghea diam dan bersedih, jauh di lubuk hatinya ia lelah, lelah dengan kenyataan yg akan ia hadapi, ia ingin sekali menangis tapi tak ada tempat tenang untuk sekedar menangis, jika di lihat bagaimana keadaan fisik ghea sekarang, jujur saja ia benar benat sekacau itu. Sudah 5 menit yg lalu bel pulang berbunyi, para siswa pun satu persatu mulai meninggalkan kelas, ghea yg sadar bahwa kelas sudah berakhir juga memilih beranjak dari tempat duduk nya dan berjalan lemas untuk pulang, sesampainya di depan gerbang sekolah tiba tiba saja gabriel dan teman teman geng nya langsung menarik ghea ke arah gudang dan menghidupkan ponsel mereka untuk memvideokan ghea, ghea yg sadar akan kekerasan ini mulai memberontak dan berteriak meminta tolong, gabriel yg marah karena ghea berteriak langsung menutup mulut gadis itu dengan tangan nya “ hey, beautifull look at here!” gabriel yg terus terusan memvideokan ghea dan tertawa karena melihat wajah ketakutan ghea tepat di depan matanya “ aarhhhhg,arghhh” ghea menggigit tangan gabriel sampai terlepas dari mulutnya “ aaww awww sakit,sakit gheaa” teriak gabriel kesakitan Ghea yg tangan nya di tahan oleh geng nya gabriel tampak nya tak bisa melarikan diri dari kesenangan mematikan yg gabriel ciptakan, ghea terus terusan memberontak “ gabriel, aku mohon, aku mohon lepasin, arghhh” ghea memberontak, berteriak dan mulai menangis. Gabriel yg senang melihat ghea memohon kepadanya terus saja melanjutkan kesenanganya dan sambil memvideokan ghea, dikarenakan pemberontakan yg ghea lakukan tak sengaja kancing atas seragam sekolah nya terlepas dan mengekspos leher dan kulit putih mulus milik ghea, ghea yg sedari tadi sudah menangis dan berkeringat sukses membuat leher mulusnya tampak sensual karena adanya sentuhan air mata dan keringat membasahi lehernya, gabriel yg sadar dengan pemandangan indah yg ia lihat lewat kamera hp nya pun tersentak, ia mulai mematikan kamera hp nya dan penasaran ada apa di balik seragam sekolah ghea, ia mulai menatap ghea dengan jarak yg sangat dekat sehingga ia pun bisa merasakan deru napas ghea yg ter engah engah, keadaan ini membuat gabriel menggila, ia memerintahkan teman teman nya untuk mengikat ghea dan ia akan bersenang senang dengan ghea sore ini “ ghea, melihat kamu berteriak dan memohon seperti ini aku menjadi penasaran bagaimana jika kamu berteriak dan memohon tepat di bawah aku?” “ gab, maksud kamu apa? tolonh jgan sakiti aku tolongg!” ghea masih tidak mengerti perkataan dan tatapan aneh gabriel kepada dirinya, ia hanya takut gabriel akan membully nya seperti yg ia alami beberapa hari belakangan ini “ cepat ikat ghea, dan biarkan dia bersenang senang dengan ku sore ini” perintah gabriel kepada teman teman nya “ bersenang - senang? maksud kamu ? gabriel aku mohon jgan sakiti aku, aku mohon” gabriel yg semakin penasaran langsung mendekat ke arah ghea ketika tangan dan kaki ghea di ikat oleh teman teman nya “ teman teman, robek baju ghea!” satu perintah gabriel sukses membuat teman teman nya senang dan ikut tertawa menyeringai “ arghh? gabriel jangannn!! Arghh jangannnnn!!!!, tolonggg!! Papa tolongin gheaaa!!” Papaaa” teriak ghea putus asa, ia benar benar takut dengan semua mata yg memandang nya, gabriel merobek paksa baju sekolahnya sehingga punggung mulus dan belahan d**a ghea pun terekspos secara cuma cuma “ aummm gheaa, aku ngga tau kamu se wangi inii” ghea yg merasakan deru napas gabriel tepat berada di lehernya membuat ghea semakin menangis dan terluka, ia tak bisa menutupi tubuh nya karena kedua tangan dan kaki nya sudah terikat tali dan gesekan tali pun sudah mulai melukai nya. Dalam tangis nya ia bisa merasakan tangan dingin gabriel mulai meraba raba punggung mulusnya, bahkan di sisi kiri leher ghea terdapat sentuhan hangat yg tidak familiar, bukan itu bukan sentuhan tangan, melainkan bibir kasar gabriel sudah mulai menjamah leher ghea dengan sembarang, ketika kedua tangan gabriel akan melepaskan bra yg menutupi d**a cantik miliknya, ghea berteriak keras tepat di telinga gabriel dan menyerang hidung gabriel dengan membenturkan kepalanya, gabriel terkejut dan mendapati hidung nya berdarah “ ohh? ternyata kamu lebih suka kekerasan yah ghe! okay baby! I’m coming” gabriel yg langsung mengangkat ghea ke atas pangkuannya dan menampar wajah gadis malang tersebut sampai perban yg menutupi luka nya kmrin terhempas ke lantai, pipi luka ghea kembali berdarah kali ini darah nya mengucur lebih deras, ghea yg hanya bisa berteriak dan terus berteriak membuat gabriel muak dan langsung menggigit leher dan pundak ghea dengan sensual yg berlebihan “ arghhh, ssakkitt!!!, gab, sakittt” desis ghea penuh air mata Teman teman gabriel yg melihat kejadian itu menjadi takut, mereka melihat gabriel seperti akan benar benar menghabisi ghea sore ini, bahkan dalam kegiatannya itu sudah terlihat darah mulai menitik dari leher mulus ghea “ did u have fun gabriel?” tiba tiba terdengar suara berat seseorang dari arah belakang gudang “ kak ren?” teman teman gabriel seakan dibuat kaget dengan sesosok yg datang menghampiri mereka di gudang. Renjun yg melepas outer panjang nya langsung dengan sigap menutupi tubuh malang ghea yg sudah kedinginan , ia juga memakaikan topinya dan sedikit menurunkan cap topi agar mata gadis itu tertutup dan tidak melihat kejadian selanjutnya, brakkkk satu kepalan tangan nya tepat mendarat di rahang tegas milik gabriel “ Brengsekk!!!!, lo mau having fun kan? terima permainan dari gue!” Brak brak brak, Renjun menjatuhkan gabriel tepat di bawah lantai dengan berbagai pukulan yg ia daratkan ke wajah tampan gabriel dan langsung memerintahkan teman teman gabriel untuk ikut memukuli gabriel “ pukul dia dan cepat ikat dia dengan tali yg masih kalian pegang!, tangan gue terlalu berharga untuk seorang b******n kyk dia” takut akan senior nya itu, mereka langsung memindahkan gabriel yg tergeletak dan mengikat tangan dan kaki gabriel “ sekarang kalian robek baju nya!, cepat!” Mereka pun langsung merobek baju gabriel dan memukul nya kembali, gabriel yg mendapat pukulan bertubi tubi pun sedikit melemas dan kesadaran diri nya mulai berkurang “ hei dude!, hanya segini permainan yg kamu sajikan? dasar lemah! bisanya nya cuma sama perempuan, cih menjijikan sekali” renjun menepuk nepuk wajah gabriel guna untuk mengembalikan kesadaran gabriel “ now, kita akan lihat permainan siapa yg lebih menarik” renjun tersenyum menyeringai “ arghhhhh, arghhhhh sakittt, sakitttt, arghhhhhhh” gabriel berteriak kesakitan karena renjun menyetrum d**a bidang gabriel tanpa ampun “ masih mau bersenang- senang?” Brak, renjun mendaratkan satu tendangan tepat di bagian perut bawah gabriel, darah segar pun tersumbur keluar dari mulut gabriel dan ia merasakan sakit yg teramat di bagian perutnya, renjun langsung menyerang titik sensitif gabriel agar ia merasakan kesakitan yg amat sangat dalam “ huk huk huk, kak, ampun, ampun,” pinta gabriel melemah “ argahhhhh, wuahhrgghhhhhhhh, sakitttttt, kaakk, sakitttttt” renjun terus menyetrum d**a bidang, leher dan punggung gabriel, saat di rasa sudah cukup, renjun pun menggesekkan tali tambang yg mengikat tangn dan kaki gabriel dengan keras agar kulit tangan dan kaki nya terluka sama seperti yg gabriel lakukan kepada gadis malang itu, setelah puas renjun pun menyeret gabriel keluar dan menyuruh teman teman nya membawa gabriel pulang “ siapa nama keluarga kalian? satu pertanyaan dari renjun mampu membuat mereka ketakutan “ kak? kami janji ngga akan bikin onar lagi, tolong biarkan kami pergi dengan tenang kak” ucap mereka ketakutan “ we will see, sekarang urus bos kalian dan jangan berani untuk melakukan hal kotor di sekolah ini lagi!” Renjun yg sadar masih ada gadis yg ketakutan di dalam gudang langsung menghampiri gadis itu dan merendahkan diri nya agar sejajar dengan posisi sang gadis “ hei? I’m here! kamu ngga usah takut” ucap renjun pelan dan mencoba mendekati gadis tersebut. Gadis itu menangis, menangis sedih sekali, bnyak sekali luka luka yg hampir mengering dan luka yg masih basah di tubuhnya, renjun mencoba mengajak nya bicara tapi sang gadis masih menangis dan tidak bersuara “Hiks, hiks, hiks, arghhhhh, arghhhhhhh,hikss” dalam isaknya sesekali Ia berteriak, renjun yg mengerti dengan keadaan sang gadis memilih untuk duduk di samping nya dan tetap membiarkan gadis malang itu menyelesaikan tangis kesedihannya, ia sadari gadis itu mulai menggigit kuku jarinya sampai berdarah, renjun yg mengetahui keadaan ini merupakan gejala panick attack langsung mencari cara agar gadis itu percaya bahwa mereka yg menyakiti tadi benar benar sudah pergi dari lingkungan sekolah, renjun mulai berdiri dan mengeluarkan korek api elektrik dari sakunya, ia menghidupkan korek api itu dan mengarahkan nya ke saluran air yg terdapat di plafon gudang, seketika air air pun keluar dari atas plafon gudang dan membasahi tubuh renjun, sadar akan air yg membasahi sekitar, ghea pun mendongak ke atas dan melihat renjun tersenyum lembut ke arahnya sambil memegang korek api, di bawah guyuran air , wajah tegas renjun yg basah tampak terukir sempurna dengan rahang tajam dan hidung mancung yg ia miliki. “ hei, listen!, alarm kebakaran nya berbunyi, sekarang siapapun mendengar alarm ini akan lari dari lingkungan sekolah, jadi kamu jangan takut lagi, mereka pasti sudah pergi karena berpikir sekolah ini akan terbakar” kini ghea sedikit lebih tenang, dengan sigap renjun memberikan uluran tangan nya pada ghea sebagai pertanda renjun akan membantunya keluar dari gudang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD