Bagian 20 Hembusan angin di pagi hari menerpa wajahku, terasa begitu lembut dan menenangkan. Aku menghirup udara dan menahannya beberapa saat, lalu mengeluarkannya perlahan. Kulakukan berulang kali hingga diri ini merasa jauh lebih lega. "Zahra, ini minum dulu susunya, dari semalam kamu tidak makan apa-apa. Mas takut terjadi sesuatu dengan kandunganmu," ucap Mas Fahri sambil memberikan segelas s**u untukku. Aku tidak menjawab. Pandanganku tetap fokus menatap ikan-ikan koi yang berenang di kolam. "Zahra, ini, minumlah susunya. Mas sendiri loh yang buatnya. Mas sengaja membeli s**u hamil untukmu agar kamu dan calon anak kita sehat selalu." Mas Fahri kembali menyerahkan gelas yang berisi s**u tersebut padaku. Namun aku enggan untuk menerimanya. Siapa tahu ia mencampur sesuatu dengan s**

