Ibu Pengganti

1206 Words
Selama Shelina dan Rendi pergi berbulan madu ke Jepang, Alena tinggal bersama kedua orang tua Rendi di Bandung. Disana Alena tidak hanya merindukan sosok sang Bunda, namun Alena juga merindukan Arjuna adik angkatnya. Terakhir kali Alena bertemu dengan Arjuna, saat resepsi pernikahan Shelina ibundanya. Hari ini, Alena mendapat kabar bahwa Arjuna sakit. Bocah kecil itu mendadak demam dan selalu menyebut nama Shelina dan Alena. Kabar yang ia dapat dari Rosalina, maminya Rendi. Membuat Alena segera berkunjung ke rumah ayahnya Arjuna. Yang tidak lain adalah mantan kekasih sang bunda. Yudi merasa resah dan khawatir terhadap kesehatan Arjuna, putra tunggalnya dengan Sandara. Putra kecilnya itu, sudah tiga hari ini jatuh sakit. Arjuna juga selalu menyebut nama Shelina, dan Alena di dalam tidurnya. Yudi menjadi dilema, karena ia tidak mungkin meminta Shelina untuk datang menemui putranya. Karena Shelina dan Rendi dua hari yang lalu telah berangkat ke Jepang untuk berbulan madu. Namun, Yudi bisa sedikit lega karena Rosalina, maminya Rendi mengirim Alena untuk menemani Arjuna sambil menunggu kepulangan Shelina dari Jepang. Wanita paruh baya tersebut juga berharap, dengan kehadiran Alena bisa membuat Arjuna sembuh. Mengetahui ia akan dikirim ke Jakarta untuk menemani Arjuna, Alena merasa begitu sangat bahagia. Pasalnya, ia bisa bertemu dengan adik yang telah dirindukan. Sekaligus ayah dari Arjuna, Yudi Fernando. Seorang duda tampan yang mampu membuat gadis berumur dua puluh tahun itu, jatuh cinta dalam pandangan pertama. Saat matahari mulai tergelincir, Alena akhirnya sampai di depan sebuah rumah mewah berlantai dua. Rumah tersebut tidak kalah mewah dari rumah nenek dan kakeknya yang berada di Bandung. Saat menginjakkan kakinya di teras rumah mewah tersebut, mata Alena langsung tidak bisa berkedip saat ia melihat kedalam rumah tersebut. “Om gantengku. Akhirnya ...” Gumam Alena. Gadis itu langsung melebarkan senyumannya saat melihat seorang pria yang sangat ia rindukan. Seorang pria yang telah mampu membuat jantungnya berdetak kencang, dan membuat ia jatuh cinta pada pandangan pertama. “Akhirnya kamu datang juga, Al. Arjuna sudah menunggu kedatanganmu dari tadi. Ayo. Om akan mengantarkan kamu kekamar Arjuna.” Yudi menarik koper yang dibawa oleh Alena. Pipi Alena bersemu merah, saat Yudi menggenggam pergelangan tangan Alena. Oh Tuhan. Jadikanlah dia jodohku! Ucap Alena didalam hati. Gadis itu memegang dadanya sendiri. Untuk mencegah jantung melompat dari rongga dadanya. “Kak Alena ...” Alena terkesiap saat tangan Arjuna memeluk kakinya. “Arjuna ... Adik tampan Kakak.” Alena bersimpuh dan memeluk adik kecilnya itu. “Kak, Juna sangat merindukan Kakak. Sampai-sampai Juna demam seperti ini, Kak.” Arjuna meraih tangan Alena, dan meletakkan punggung tangan Alena di dahinya. “Kakak juga sangat merindukan kamu. Sekarang kakak sudah berada disini bersama kamu, jadi kamu harus sembuh ya, Sayang.” Alena mengangkat tubuh kecil Arjuna dan membawa Arjuna ke atas tempat tidur. Saat menurunkan Arjuna, Alena melihat sebuah bingkai foto yang sangat besar tergantung di dinding kamar tersebut. Alena tidak mampu memutuskan pandangannya. Hatinya juga merasa sakit saat melihat foto tersebut. Foto yang berisi sepasang pengantin yang terlihat sangat serasi. Melihat Alena yang tertegun, membuat Arjuna mengikuti kemana tatapan mata kakak angkatnya tersebut. Tatapan Alena terpaku pada bingkai foto yang tergantung di dinding. “Itu foto pernikahan ayah dan ibu, Kak.” Arjuna duduk bersila di atas tempat tidur. “Ibu kamu cantik sekali Juna.” Lirih Alena. Mata gadis itu mulai terasa panas sekarang. Tiba-tiba saja ia ingin mundur saat ini. Kecantikan dan kesempurnaan yang dimiliki oleh Sandara begitu sangat sempurna. “Kakak benar. Akan tetapi Juna hanya bisa memandang wajah ibu dari foto itu saja. Kata ayah, Ibu pergi setelah melahirkan Juna.” Bocah kecil itu menundukkan kepalanya. “Maafin Kakak ya, Juna. Kakak tidak bermaksud untuk ...” “Tidak apa-apa, Kak. Juna tidak apa-apa kok. Kata Ayah Juna tidak boleh bersedih, Juna harus kuat. Agar ibu bisa tersenyum di surga.” Arjuna mengukir senyum di bibir kecilnya. “Juna. Ayah ingin menjemput sesuatu ke kantor. Apa Ayah boleh pergi sayang?” Yudi mengelus rambut putranya itu. Alena yang tidak menyadari kehadiran Yudi, langsung tidak mampu bergerak saat pria itu berada tepat di hadapannya. Aroma maskulin dari tubuh Yudi, langsung menusuk indra penciuman Alena. Membuat gadis itu mendadak susah bernafas, dan tidak mampu bergerak sama sekali. “Boleh Ayah. Di sini ada kak Lena. nenek dan kakek sebentar lagi juga pulang.” ucap Arjuna. Sembari menganggukkan kepalanya. “Baiklah. Kamu jangan bandel ya, sayang.” Yudi mencium pipi chubby putra tunggalnya itu. “Lena. Om titip Arjuna ya. Apa kamu ingin menitip sesuatu saat Om pulang nanti.” Yudi sedikit menunduk, dan menatap wajah Alena yang telah memerah. “Kak, Lena.” Arjuna menggoyangkan lengan Alena. “Om. Kau sangat tampan.” Ucap Alena di dalam hati. Gadis itu juga mengigit bibir bawahnya sendiri. Untuk menahan jeritan yang bisa lepas kapan saja. Saat ia melihat wajah Yudi dalam jarak yang sangat dekat. Bahkan Alena bisa menghirup aroma mint dari nafas Yudi. “Alena ... apa kamu sakit?” Yudi menempelkan punggung tangannya ke atas dahi Alena. Ia sedikit khawatir melihat gadis yang berada di hadapannya. Gadis itu tidak bergerak, dengan pipi yang memerah. Persis seperti orang yang sedang mengalami demam tinggi. Bukannya menjawab pertanyaan Yudi, Alena justru menutup kedua matanya. Berharap Yudi meninggalkan sebuah ciuman di bibirnya. Namun, itu semua justru membuat Yudi terheran, dan malah menjauhkan wajahnya dari Alena. Ia merasa cukup aneh dengan tingkah gadis tersebut. “Ayah pergi dulu ya, Sayang. Nanti kamu hubungi Ayah ya! Jika kakakmu ini ingin menitip sesuatu.” Yudi mengelus pipi Arjuna.Ia langsung keluar dari kamar, dan mengabaikan Alena yang masih menutup kedua matanya. “Kakak!” Arjuna menepuk pipi Alena pelan. Membuat gadis itu tersadar dari lamunan indahnya. “Iya, Juna.” Alena mengerjapkan matanya berkali-kali. 'Ayah sudah pergi.” Lanjut Arjuna. “Pergi?” Alena melihat ke seluruh sudut kamar. Gadis itu langsung menjatuhkan punggungnya keatas tempat tidur. “Kakak kenapa?” Arjuna menatap heran kepada kakak angkatnya itu. “Tidak apa-apa.” Alena menghembuskan nafasnya dengan kasar. “Juna.” mengubah posisi berbaringnya menjadi miring kesamping, dan menghadap ke arah Juna. “Iya Kak.” “Kakak jatuh cinta kepada Ayah kamu. Kira-kira Ayah kamu mau nggak ya menikah dengan Kakak?” Tanpa ragu Alena mengakui isi hatinya kepada Juna. Karena Alena adalah tipe wanita yang tidak bisa menyembunyikan perasaannya sendiri. Walaupun ia tau, Arjuna pasti belum paham apa yang ia ucapkan. “Kakak tenang saja. Begitu Ayah pulang, Juna pasti akan membantu kakak untuk menanyakannya langsung kepada Ayah.” Mata Arjuna berbinar menatap kepada Alena. Jauh di dalam dasar hatinya, Arjuna juga berharap Alena bisa menjadi ibu sambung untuknya. Karena ia tidak mungkin meminta Shelina untuk menjadi ibu sambung baginya. “Eh jangan Juna. Kakak takut Ayah kamu marah." Alena gelagapan sendiri karena jawaban yang diberikan oleh Arjuna. Ia tidak menyangka adiknya itu malah menyetujui keinginannya. “Kita coba ya, Kak. Juna mohon.” “Tidak Juna.” Alena menggelengkan kepalanya. Gadis itu langsung beringsut turun dari atas tempat tidur. “Kakak ingin mandi. Kamar mandinya dimana Juna.” Alena membongkar koper yang ia bawa. “Di sana, Kak.” Arjuna menunjuk sebuah pintu yang berada di sudut kamar. “Kakak mandi dulu ya sayang." Alena langsung menuju ke arah pintu yang di tunjuk oleh Arjuna. Ia ingin segera menjauh agar Arjuna tidak lagi membahas hal tersebut. "Ibu. Do'akan Juna ya, Bu! Agar Juna bisa menyatukan kak Alena dan ayah. Juna juga ingin meminta maaf kepada ibu. Bukannya Juna ingin membuat Ayah melupakan ibu, tetapi Juna ingin merasakan kasih sayang dari seorang ibu. Walaupun hanya dari seorang ibu pengganti. Juna yakin, ibu akan selalu ada di hati ayah sampai kapanpun itu." Bocah kecil berumur enam tahun itu, menatap lekat kepada foto pernikahan kedua orangtuanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD