bc

Putri Butuh Cinta

book_age16+
731
FOLLOW
8.4K
READ
like
intro-logo
Blurb

Perselingkuhan yang dilakukan oleh Gio, menghancurkan seluruh kebahagiaan yang Putri rasakan sebelumnya. Rumah tangga yang terjalin di keluarga mereka, kini sudah hancur karena orang ketiga.

Putri tak terima, dia ingin bercerai dan berpisah dari suaminya, tapi justru pria itu menolak perceraian itu, membuat Putri semakin tersiksa.

Ditambah, saat mengetahui bahwa selingkuhan suaminya kini telah hamil, membuatnya benar-benar ingin menyerah.

Dia juga tengah mengandung, usia kandungannya sudah 7 bulan dan saat ini, dia tak ingin menderita dalam pernikahab.

Putri telah membuat rencana untuk kabur, dengan bantuan teman-teman nya juga adik ipar nya, akhirnya dia bisa pergi dari rumah itu.

Lima tahun berlalu.

Putri yang tadinya masih tinggal Di Lampung harus kembali ke Jakarta atas perintah atasannya. Putri bingung, dia tak ingin kau kembali ke kota yang telah menyiksa nya.

Namun, dia juga tak bisa menolak. Dia tak ingin kehilangan pekerjaannya itu.

Apakah, jika Putri kembali ke Jakarta dia bertemu dengan suaminya?

chap-preview
Free preview
Perselingkuhan
"Kau berselingkuh dari ku?" tanya seorang wanita dengan raut wajah yang tampak sangat datar. Tatapan matanya jatuh ke arah seorang pria yang baru saja pulang saat tengah malam, kakinya mulai melangkah dengan pelan, menuju ke tempat suaminya berada. "Hey, aku bertanya pada mu!" Dia berucap dengan kesalnya. Tangannya menarik bahu pria itu, melihat pria yang kini memandangnya dengan kesal. "Jangan membuang waktu ku, Putri." Dia berucap. Putri membuka mulutnya tak percaya, saat ini dia benar-benar sedang menahan kesabarannya, tapi saat melihat bagaimana tanggapan yang suaminya berikan, benar-benar membuat kesabarannya kembali diuji. "Bagaimana kau mengatakan hal tersebut dengan mudahnya. Kau pulang tengah malam dan aku yakin sekali kalau baru saja pergi bersama dengan wanita itu!" Putri berucap dengan nada tingginya. Kemarahan telah tercetak jelas di wajahnya saat ini, dia benar-benar sangat geram dengan kelakuan suaminya yang membuatnya hanya bisa geleng-geleng kepala saja. Bahkan, sampai saat ini saja, Gio tak terlihat merasa bersalah sedikitpun. Sungguh menyebalkan sekali. "Jangan campuri urusan ku," ungkap Gio. Dia melepaskan tangan Putri yang memegang bahu nya dan langsung pergi dari tempat itu, meninggalkan Putri yang hanya bisa mengepalkan tangannya dengan kuat. Dia menghembuskan napasnya dengan kasar, sebisa mungkin dia berusaha mengendalikan emosi dalam hatinya. Tangannya terangkat, mengelus perut buncitnya itu. "Mengapa ayah mu jadi berubah seperti ini?" tanya Putri dengan suara lirihnya. Tentu saja dia tak suka melihat perubahan dari suaminya itu, perubahan yang membuat rumah tangga mereka jadi hancur seperti ini. Satu tetes air mata telah meluncur, dia menghapus air mata itu dengan kasarnya. Wanita itu tak ingin terlihat lemah saat ini. Dia melangkahkan kakinya, menuju masuk ke dalam kamarnya, tak melihat Gio di sana, tapi pendengarannya menangkap suara gemericik air, yang menunjukkan bahwa saat ini, Gio tengah mandi. Putri memilih untuk merebahkan tubuhnya. Sebisa mungkin, dia tak memikirkan permasalahannya ini, masalah yang membuat kepalanya dibuat pusing akan semua hal ini dan justru nantinya dia akan stress sendiri. Suara pintu terbuka terdengar oleh Putri. Wanita itu sudah menutup matanya, tapi kesadarannya masih ada. Dia hanya tak ingin bersisih pandang dengan Gio yang saat ini baru saja keluar dari kamar mandi. Saat ponsel suaminya itu berdering dengan sangat kencang, Gio langsung menjawab telepon tersebut. "Halo sayang, ada apa?" Suara pria itu terdengar oleh Putri. Putri mengepalkan tangannya. Dia yakin sekali kalau saat ini Gio tengah berbicara kepada selingkuhannya dan saat ini, Gio bahkan tak takut-takut lagi untuk menunjukkan perselingkuhannya. Pembicaraan Gio dengan selingkuhannya itu berjalan dalam waktu yang lama dan Putri tetap mendengar apa yang mereka bicarakan, meski hatinya merasa sangat sakit sekali. "Good bye, sayang." Gio memutuskan sambungan teleponnya. Dia menaruh benda pipih itu ke atas meja nakas. Pandangannya teralih, dia menatap seorang wanita yang kini tampak tertidur di atas ranjang. Dia mulai naik ke atas ranjang dan mengecup Putri, lalu ikut tertidur. *** Cahaya matahari menulsup masuk ke dalam celah-celah jendela kamar Putri pagi itu, membuat wanita itu meringis pelan, secara perlahan, dia membuka matanya dan menatap ke arah plafon kamarnya. Dia mengedipkan matanya beberapa kali, lalu mulai membangunkan tubuhnya. Tangannya terangkat mengusap wajahnya dan mulai beranjak dari ranjang. Dibuka tirai yang menutupi jendelanya nanti, dia membiarkan cahaya matahari lebih banyak masuk ke dalam kamarnya, membuat tidur Gio terganggu. Aktivitas pagi ini, dia memilih untuk langsung keluar kamarnya dan ke dapur. Menyiapkan sarapan untuk pagi ini, dia tampak sibuk memotong bawang dan cabai pagi itu, pergerakannya cukup lambat, karena memang saat ini di tengah hamil dan hal itulah yang menghambatnya dal beraktivitas. Saat makanannya telah jadi, dia langsung menaruh ke atas meja makan. Wanita itu tersenyum kecil melihat sepiring nasi goreng yang terlihat lezat. "Putri!" Seseorang memanggilnya. Putri menengok, dia melihat sauminya yang bahkan sudah siap dengan memakai jas kerja nya. Gio datang dan menghampirinya, lalu pria itu berkata, "Maaf, untuk pagi ini aku tak bisa makan bersama dengan mu. Aku ada urusan penting." Kening Putri mengerut, merasa sangat tak suka sekali setelah mendengar apa yang baru saja Gio katakan. "Urusan penting apa? Ini masih pukul 07.00 pagi dan tak mungkin kau memiliki jadwal rapat, apakah pagi ini kau ingin mengunjungi wanita itu lagi?" tanya Putri dengan raut tak suka nya. Gio menghembuskan napasnya dengan kasar. "Jangan memulai lagi, Putri." Pria itu berucap dengan malas nya. Dia sangat tak suka sekali berdebat saat ini. "Sudah, lebih baik kau pergi dan urus saja selingkuhan mu itu." Putri melangkah, sengaja dia menabrakkan bahu mereka untuk menunjukkan betapa kesalnya dia saat ini. Gio menatap punggung Putri, lalu dia menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Dia terlalu kekanakan." Putri membanting pintu kamarnya, dia langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. "Rey, aku akan ke rumah mu." Terdengar suara jawaban dari seberang sana dan Putri pun langsung memberikan tanggapan dia. "Aku ingin mengantarkan makanan untuk mu." *** Nasi goreng yang dibuat oleh Putri tadi, sengaja wanita itu berikan kepada Rey, adik ipar nya sendiri. Lihatlah wajah Rey saat ini, terlihat bahagia sekali saar melihat makanan tepat di depan wajahnya. "Kau memang kakak ipar yang sangat baik," puji Rey. Putri menggelengkan kepalanya dengan pelan. Raut wajah Putri yang sedang terlihat kesal dan marah, menjadi pandangan utama untuk Rey saat ini. "Kau sedang marah? Apakah kakak kembali membuat masalah?" "Ya, dia masih berselingkuh." Rey berdecak kesal mendengar apa yang dikatakan oleh Putri tadi. Padahal Putri sedang hamil besar, tapi kakak kandungnya itu justru menghabiskan waktunya dengan wanita lain. "Jika kau ingin bercerai dan milih meninggalkan kakak, maka aku akan mendukung mu, Putri." Putri menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Aku tak bisa bercerai dengan mudahnya, aku sudah meminta kepada Gio dan apa yang terjadi? Pria itu justru marah besar dan menampar wajah ku saat itu juga." Wanita itu berucap, dari tatapan matanya, tersirat kesedihan yang mendalam saat mengingat hal tersebut. "Kakak sudah melakukan kekerasan fisik sama kau?" tanya Rey dengan terkejutnya, saat melihat Putri yang mengangguk, Rey benar-benar merasa sangat geram sekali. "Sialan, pria itu akan menyesali semuanya suatu saat nanti." "Sudahlah, jangan dipikirkan. Lebih baik kau makan saja nasi goreng itu dan habiskan." Putri menyandarkan tubuhnya, lalu dia mulai mengusap wajahnya dengan kasar. Rey terus memandangi wajah Putri dengan rasa iba nya. "Jika kau benar-benar lelah, aku akan membantu mu untuk pergi dari kehidupan Kak Gio."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
189.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.0K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.8K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
96.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook