Cinderella Nyeker

Hening, sama sekali tak ada niatan kedua ayah dan anak itu berbicara mereka hanya terdiam duduk saling berhadapan " Jadi ayah mau menikah lagi, Celine. Merestui ayah kan" selesai mengatakan niatnya pria dewasa itu berdehem sedikit salah tingkah di depan anak gadisnya, dengan wajah datar Celine menatap bosan ayah nya. " Kapan?" "Eh" kau mengijinkannya? Semudah itu, pikir Narendra kaget, semalaman penuh ia mencoba membicarakan ini dengan sang putri malah ia menyiapkan segala pidato serta acara mendramatisir cara berkilah membujuk Celine untuk merestuinya, yah. Sia-sia niatnya merengek " Kamu beneran ngizinin ayah nikah lagi?" " Kasian kalo gak di kasih ijin nanti ayah pake acara nagis segala, kan Celine  malu mending cepet aja nikah keburu keriput" Dikira aku gak tahu? Semalaman dari kamar teriak-teriak kaya anak TK mau pentas, malu-maluin aja. Nasip emang kalo anaknya cakep bapaknya sengklek. Narendra mengangguk memikirkan kelanjutannya setelah dengan mudahnya mendapat izin " Bulan depan, ayah mau nikah bulan depan kamu juga bakal dapet dua buah kakak tiri cowok jadi baik-baik ya" Dua buah, itu anak manusia apa anak umbi-umbian, sudahlah. Celine menghela nafas ia meminta uang saku menodong pria itu untuk memberikan lembaran uangnya, dirinya sudah hampir telat kalau tetap berdiam diri di rumah. Memang cukup menyita waktu pria menyandang status bos terhormat di kantornya pagi-pagi buta heboh membangunkan anaknya selesai makan pria itu membuat suasana mencekam seolah akan mengatakan, ' maafkan ayah nak, ayah punya hutang jadi ayah menjual mu untuk di nikahkan anak teman ayah'. Yah kurang lebih seolah aktris kawan mengekspresikan suasana sendu Namun, nyatanya pria itu minta izin menikah lagi dan di bantu contekan jikalau ia lupa mengungkapkan niat hatinya pada Celine, membuat anaknya  terancam di hukum karena terlambat. Selesai menodong ayah nya Celine, gadis bernama lengkap Celine Cinderella, kini berlalu dari rumah masa bodoh dengan wajah ayahnya terlihat memelas. Baju putih abu-abu terlihat sekali ciri khas anak SMA pada umunya Celine  mengayuh pedal nya Hinga masuk dalam lingkup SMA tunas bangsa tempat ia menimba ilmu, bersukur pintu belum di tutup sebelum ia masuk. Berbeda dari nama tokoh cinderella dari dunia Disney Celine cinderella ini adalah gadis Tomboy, dari pada rambut terurai ia memilih selalu mengikat rambut panjangnya pernah ia memotong menjadi cepak ia ingat melakukannya ketika masih sekolah menengah pertama namun ayahnya mempunyai reaksi berlebihan dari mak-mak komplek. Ketika tau anaknya pulang dengan rambut super pendek dengan gaya jauh dari feminim ia malah menangis meratapi kisah pilu seolah mereka tengah syuting sinetron. Maka dengan inilah ia memanjangkan rambut  atas permintaan ayahnya, di luar kegiatan resmi seperti sekolah style dimiliki celine terlalu macho. " Yuuhuu ..... celll" " Wooyy" Teriak teman sebangkunya setelah melihat penampakan temannya masuk kelas, Celine menyamankan duduknya di sebelah Jesica. Gadis dengan Cepol rambut itu terlihat riang menyambut sobat se-perbangkuan nya "Ssttt... Jangan pegang-pegang" Celine berjingkat menghindari pelukan Jesica gadis itu terlalu bar-bar ia takut jadi korban uyel-uyel dari tadi teman pendek nya itu. Bersyukur wajah Jesica memang imut ia memanyunkan bibir membuat wajah seolah sedih di tingal pacar, mau di tabok emang. " Tumben Dateng telat" Celine menengok di sumber suara, Karina temannya duduk tepat belakangnya " Iye, my Dedy tercinta pake acara akting untung di kasih uang lebih kaga tadi bakal ngamuk akhirnya" "Loh, sugar dady ku ngampain lagi" Celine merotasi kan matanya, mendengar Jihan menyerobot omongannya teman satu sekolahnya sedari TK ini sangat mengidolakan ayahnya, katanya wajah ayah Celine persis Johnny nct bedanya ayah Celine terlalu lokal. Padahal Celine ngelihat ayahnya tiap hari dari pada mirip idol Korea malah agak persis aktor Vino G. Sebastian, bedanya versi b***k sama alay. " Beneran mau tau" Jihan mengangguk semangat sampai-sampai mereka bertiga berfikir jangankan bingkai kacamata gadis itu kepalanya bisa copot kali sangking kencangnya ia mengangguk, power of sugar dady memang. "Sini-sini gua kasih tau" suaranya ia rendahkan terdengar berbisik membuat atensi temannya mendekat memasang wajah panasaran hampir menuju wajah orang t***l. " Jadi, sugar dady kesayangan mu mau menikah" Hening, diam. Tak ada yang mau bergeming beberapa detik sambil saling melirik, apa beneran nih. . Hiruk pikuk keramaian memenuhi kantin di jam istirahat, mereka kini tengah berkumpul di salah satu meja kursi tersedia dengan seporsi seblak di temani jus smoothie selera masing-masing, meminta ke jelasan dari ucapan Cinderella jadi-jadian tersebut, belum selesai mereka bercakap di kelas perkataan Celine tadi terpotong dengan kedatangan guru killer se-antero SMA tunas bangsa. . " Jadi gimana" Yang ditanya malah asik makan gorengan sembari melihat Jihan polos, gimana apanya? " Ih, jadi beneran ayah kamu mau nikah" kini Jesica bertanya sembari mendekat ke arah Celine ' takkk'  bunyi tengkorak kepala di geplak kencang oleh Celine membuat yang lain meringis ngilu di tambah rintihan Jesica, kayaknya sakit. "Iye, my Dedy tercinta mau nikah" Jesica yang masih setia mengelus kepalanya melihat Celine tak percaya sama seperti reaksi dua temannya " Hah, beneran nih. Syukur deh ikut seneng" "Yee, gua gimana sugar dady gua mau nikah" ujar Jihan lebay seolah di tingal mati kekasih, memang Celine mau punya emak kayak Jihan sebelas dua belas sama ayahnya yang alay, bisa gila. Sukur deh temannya Karina masih tergolong waras dari pada dua makluk lainnya ini. "Tapi lu gak papa? Punya ibu tiri gitu mana nama mu kan persis kek tokoh Disney si cinderella, beda nya di fiksi itu putri anggun yang di sini wanita jadi-jadian" Jesica Sembari membuat gestur tangan berkahir menunjuk Celine si Cinderella KW super, membuat yang lain nya tergelak sembari mengelap sudut mata menghilangkan noda air di sana. Minta di buang emang nih bocah, ia harus sabar orang sabar di sayang Tuhan, eh. Cepetan mati dong. "Tapi emang hampir mirip sih, kaya ayah aku punya dia buah, eh. Maksud nya dua orang kakak tapi laki-laki sih" " Betewe, ganteng ngak" kepo Jihan selidik " Mana aku tahu, belum juga lihat orang nya " " Terus ayah kamu masih minta izin dulu gitu" Celine mengangguk menanggapi Karina " Terus kamu langsung izinin, wah. Gak mikir apa kalau ibu tiri mu entar calon mak-mak jahad terus kakak mu orang-orang nyeremin" gadis berkacamata itu membuat gestur jari-jarinya seolah merayap seperti tarantula membuat efek seolah menakutkan "Ya udah, kasian lah ayah udah lama sendiri sejak almarhum mamah meningal, udah besarin aku sampe sekarang masa ngizinin kebahagiaannya aja aku ngak bisa" Logis, mereka serempak mengangguk mendengar ucapan bijak dari mulut Cinderella palsu itu.