4. JEALOUS

996 Words
~~~~~ Daffin terlihat dalam keadaan mood yang baik pagi ini. Ia dapat mengukir senyum di bibirnya saat para staff menyapanya. Liam menatap heran dengan tingkah Daffin yang tidak biasanya. Daffin sama sekali tidak pernah tersenyum pada staffnya, ia selalu menunjukkan ekspresi dingin dan menyeramkan. "Nona Hyledd...?" Liam mendapati Zoe yang berada di belakangnya lalu menyapanya lebih dulu. Langkah Daffin terhenti saat mendengar Liam menyebut nama Zoe. "Yeah.. Hai, Liam" Suara yang begitu ramah terdengar jelas dari bibir Zoe. Zoe tampak cantik mengenakan dress berwarna merah yang senada dengan lipstiknya. Kulitnya yang begitu putih tampak menyatu dengan dress yang begitu cantik melekat di tubuh mungilnya. Daffin melirik pada sudut matanya, yang terlihat Zoe sangat akrab dengan Liam. "Kau terlihat sangat cantik hari ini.. " Pujian Liam terhadap Zoe membuat wajah Daffin seketika menegang seperti biasanya. "Thank you, Liam" Zoe tertawa kecil membuat Daffin meninggalkan keduanya. Zoe yang melihat Daffin berjalan lebih dulu kemudian mengekor di belakangnya. "Hm.. Apa kau sudah membaik?" Ucapan Zoe yang begitu hati-hati pada Daffin karena takut Daffin menggertaknya lagi. "Apa kau tidak liat sekarang?" Sikap Daffin terhadap Zoe sama sekali tidak berubah. Tetap dingin dan kasar seperti biasanya. "Hm.. Iya, maaf" Zoe tertunduk lesuh berjalan lebih dulu meninggalkan Daffin. "Tunggu! ... " Daffin mempercepat langkahnya menyusul Zoe. "... Ingat, hari ini ada pertemuan penting dengan pimpinan Alstone. Bersiaplah!" Zoe mengangguk mengerti menatap Daffin yang sama sekali tidak menatapnya. ***** - Hyatt Restaurant, London, Inggris - Daffin berjalan dengan gagahnya di ikuti Zoe yang berada di sampingnya. Zoe menyesuaikan langkahnya mengikuti kaki jenjang milik Daffin. Seorang pelayan mengantarkan Daffin dan Zoe menuju tempat yang telah di pesankan Liam untuk pertemuan hari ini. "Daf-- hm, Apa yang harus ku lakukan sebentar?" Zoe menatap Daffin yang duduk di hadapannya. "Diam dan pasang telingamu saja!" "Kau menyuruhku ikut hanya untuk diam saja?" Ucapan Zoe mendapat tatapan sinis dari Daffin. "Lalu kau mau apa?" "Hm.. Sudahlah, Aku akan diam. Kau jangan terus marah-marah padaku" Zoe membuang pandangannya pada Daffin. Wajah Zoe tertekuk karena Daffin lagi-lagi bersikap dingin padanya. Daffin tampak berdiri dari kursinya menyambut Nona Jennifer yang terlihat sudah berada di restoran. "Hi.. Nona Jennifer. Senang melihatmu kembali" Daffin dengan ramah menyambut Nona Jennifer, pimpinan Alstone Group. "Ternyata.. Dia bisa bersikap ramah juga dengan perempuan" Batin Zoe menatap kesal pada Daffin yang memamerkan senyum menawannya. "Halo.. Nona Jennifer, senang bertemu dengan Anda" Zoe tersenyum menatap Jennifer yang terlihat cantik mengenakan dress berwarna hitam dengan lekukan tubuh yang indah. "Ya.. Hai, Tapi.." Jennifer menatap Zoe dan mengamatinya "...Aku baru melihatmu." "Hm.. Yeah, Dia sekretarisku" Daffin menjawab pertanyaan Jennifer lebih dulu. Jennifer mengangguk mengerti dan kembali menatap Daffin yang terlihat sangat perfect hari ini. Daffin dan juga Jennifer membicarakan soal kontrak kerja samanya yang akan di perpanjang. Keduanya tampak begitu akrab dengan canda dan tawa yang terlontar dari bibir masing-masing membuat Zoe terabaikan dan kesal. "Bicara soal pekerjaan 15 menit, bahas soal pribadi berjam-jam... Dasar!!!" Batin Zoe seraya menatap Daffin dan Jennifer yang terlihat asyik mengobrol berdua tanpa memperdulikan kehadirannya. Zoe meninggalkan Daffin dan Jennifer untuk ke toilet. Daffin menatap punggung Zoe yang sedang berjalan lalu tersenyum dengan gaya smirk andalannya. "Daffin!!! Kenapa kau bersikap seperti itu dengan perempuan lain? Sedangkan denganku.. Kau bersikap dingin dan tidak memperdulikan ku" Sepanjang jalan menuju toilet, Zoe terus menggerutu dengan sikap Daffin padanya. "Aku kembali kesini, untuk bertemu denganmu.. Bukan di perlakukan seperti---- Aawww!!" Tubuh Zoe beringsut mundur saat seseorang tidak sengaja menabraknya di depan toilet. "Sorry.. Sorry, Nona. Aku tidak melihatmu, sorry.. " Pria itu membantu Zoe yang hampir saja terjatuh karenanya. "Ah yeah.. Aku tidak apa-apa. Maaf, Aku juga tidak memperhatikan jalanku" Ucap Zoe menatap pria tinggi dengan aroma maskulin yang berada di hadapannya. "Harusnya Aku yang meminta maaf.. Apa kau baik-baik saja?" "Hm, Yeah.." Zoe tersenyum dan merapikan kembali dressnya. Pria itu menatap Zoe yang terlihat sangat cantik dengan dress berwarna merah yang ia kenakan. Tatapan yang memuja ia lemparkan pada Zoe yang masih tersenyum padanya. "Hm.. Apa Aku boleh tau namamu?" "Oh, tentu. Aku Zoe Adriana.." Zoe menjulurkan tangannya lebih dulu. "Aku.. Harry Prison, Senang bisa berkenalan denganmu, Nona Adriana. Dan maaf soal kejadian tadi.." Ucap Harry menjabat tangan Zoe dengan tatapan yang tidak pernah terlepas dari wajah Zoe. "... Tapi, Aku sedikit senang karena kejadian tadi Aku bisa berkenalan dengan perempuan cantik seperti mu" Harry memuji kecantikkan Zoe dan membuat Zoe tersipu malu. "Terima----" "Nona Hyledd...?" Seseorang memanggil nama Zoe dengan suara yang begitu familiar. Yah! Itu Daffin yang berdiri menatap Zoe dan Harry yang sedang berbincang. Zoe menoleh dan mendapati Daffin yang berada di belakangnya. "Apa yang kau lakukan? Aku dari tadi menunggumu!! Pantas kau lama sekali, ternyata kau asyik disini dengan pria asing!" Daffin menatap marah pada Zoe dan Harry secara bergantian. Ucapan Daffin membuat Harry sedikit tersinggung. "Hm.. Iya, maaf. Aku tadi mau ke toilet cuman tadi ada---" Daffin menarik tangan Zoe sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, meninggalkan Harry yang masih ingin melihat dan berbincang dan Zoe. "Nona Adriana.. Sampai ketemu" Harry berteriak menatap Zoe yang di tarik secara kasar oleh Daffin. Zoe meringis kesakitan saat pergelangan tangannya terasa sakit karena cengkraman Daffin yang begitu kuat. "Daffin tanganku sakit... " Ucapan Zoe membuat Daffin menghentikan langkahnya dan mengendorkan cengkramannya. Daffin berbalik menatap pergelangan tangan Zoe yang memerah karenanya. "Apa yang kau lakukan dengan pria itu??!" "Aku tadi mau ke toilet, Daffin! Lalu Aku tidak sengaja menabraknya. Hanya itu" Daffin menatap Zoe yang masih terlihat kesakitan pada pergelangannya. "Lalu kenapa kau dan dia tersenyum-senyum seperti sudah saling kenal?" Zoe menatap Daffin kesal, karena terlihat ingin tahu dengan urusannya. "Kau juga seperti itu! Kau juga asyik dengan Nona Jennifer, tertawa seperti orang gila dan mengabaikanku! Kau juga baru saja kenal dengan Nona Jennifer, kan? Tapi kau sudah terlihat akrab dengannya. Aku juga seperti itu dengan pria yang tadi! Kau paham, kan?!" Ucapan yang tidak biasanya dari Zoe membuat Daffin terdiam menatapnya. Zoe tidak seperti biasanya mempunyai banyak kalimat pada Daffin. Daffin tidak sempat membalas ucapan Zoe karena terkejut, sebelum Zoe meninggalkannya dan berjalan lebih dulu menuju basement. *****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD