"Aw..pusing!" Satu jam sebelum jam berangkat ke kantor, Fatma merasakan kepalanya berdenyut dengan tidak bisa. Dia tebak ini adalah efek karena dirinya yang dilanda stres usai mendatangi rumah keluarga baru Papanya, ditambah dia juga menangis dengan sangat lama. Yang tidak kalah membuatnya stres karena terlalu malu adalah karena dia menangis begitu lama di dalam pelukan Ferdinan, atasannya yang dia telepon di malam hari karena kehilangan akal sehat untuk sesaat. Kini dia bahkan tidak bisa membayangkan apa yang harus dia lakukan jika dia berangkat ke kantor dan bertemu dengan pria itu. Ah! Atau untuk kali ini saja dia tidak perlu berangkat ke kantor? Toh Ferdinan tidak akan mempermasalahkan dirinya yang tidak masuk kantor satu hari jika Fatma beralasan sakit, pria itu juga akan langsung

