32. Komitmen dengan janji

1636 Words
Begitulah hidup selalu di hadapkan pada pilihan, dan aku memilih untuk tetap bergerak. ______ "Mih, pah. Boleh gak, Retha izin buat ke bukit sama Nara, ada Kiya juga kok." Mereka sedang sarapan di pagi minggu ini, meskipun hari Minggu tetapi Reynand harus tetap pergi bekerja. Sekali lagi, Reynand bukanlah kerja kantoran. Tetapi kerjanya mengabdi pada Negara. "Boleh dek, tapi sama kakak kan?" Retha menggeleng, "Kakak gak di ajak." Rean memilih untuk diam, dan menyantap sarapannya sembari mendengarkan alasan apa yang akan di lontarkan untuk adiknya agar Retha di setujui pergi tanpa dirinya. Karena Rean yakin seratus persen jika ayah nya tak akan mengizinkan. "Kenapa gak di ajak?" Tanya Reynand "Karena ini khusus wanita aja, pah. Ayolah lagian cuman ke bukit sebentar aja. Kalai ada apa-apa, Retha janji bakalan telepon orang rumah." Rean tersenyum kecil, semalam Nara semalam meminta izin juga padanya untuk jalan bersama dengan Kiya dan adiknya. Rean mengizinkan, ia saja bingung kenapa Nara malah meminta izin padanya, kenapa bukan kepada kedua orang tua Nara. Apa benar jika memang kedua orang tua Nara sibuk kerja. Jika iya, kasihan sekali menjadi Nara. Tetapi apa bedanya dengan dirinya bukan? Ah tentu beda. Mamih dan papah nya selalu menyempatkan waktu untuk quality time, sedangkan Nara sama sekali tidak. "Kamu beneran, Sayang? Itu bukit loh?" Tanya Reyna. Retha menganggukkan kepala cepat. "Beneran dong, Mih. Lagian kan cuman sebentar aja kok." Reyna menghela nafas, melirik Reynand yang juga menatap nya. Reyna menggeleng kepala pelan, sedangkan Reynand tersenyum kecil. Sudah pasti istrinya itu tak akan pernah membiarkan anak-anak nya pergi sendirian. "Kesana nya di anterin sama kakak ya, gimana?" Tanya Reynand. Retha menghela nafas kasar, "Nara mau bawa mobil, pah!" "Uhuk...uhuk...uhukk.." "Minum dulu, pelan-pelan dong kak." Reyna segera menyodorkan minum kepada Rean, dan segera di teguk sampai setengah gelas olehnya. Sungguh, semalam Nara tak ada bilang jika Nara akan mengemudikan mobilnya sendiri, selama ini Nara tak pernah membawa mobil tetapi lihatlah sekarang? *** "Tapi non, tuan berpesan agar non tidak membawa kendaraan sendiri." Ucap pak Anto, melarang Nara agar tak mengemudi kan mobil. "Pak, nanti Nara gak sendiri bakalan ada teman-teman Nara juga." Ucap Nara, "Bapak tenang aja, Nara janji kalau ada apa-apa Nara bakalan kabari bapak." Ucap Nara memberi pengertian pada Anto. Wajah Anto nampak gusar, "Ta..tapi Non?" Nara tersenyum meyakinkan. "Semuanya akan baik-baik aja, pak." Dengan ragu Anto memberika kunci mobil kepada Nara, dengan senang Nara menerima kunci itu. Wanita itu segera masuk ke dalam mobil bagian kemudi, sebelum mengemudikan mobilnya, Nara berpesan kepada pak Anto untuk tak memberitahukan ayah nya perihal dia menyetir sendiri. *** Di dalam mobil, Nara menyeter music dari radio yang ada. Lagu milik El-matu yang berjudul aku yang salah, sangat mewakili kisah percintaannya sekarang. Sejak pertama kita Menjalin kisah cinta Tak ada yang bisa Merubah kisah kita Lirik demi lirik itu mengalun, benar pertemuan dirinya dengan Rean sudah di atur oleh Tuhan. Bukan kebetulan melainkan ketentuan dan Takdir dari Tuhan. Ternyata Aku salah Iman yang berbicara Tolong aku Tuhan Mengapa semuanya terjadi Se-Amin tapi tak se-iman. Itu yang tengah Nara dan Rean jalankan. Sudah saling mengutarakan cinta, tetapi penghalang itu nyata. Bukan LDR antara kota solo dan yogya tetapi ini tentang tasbih dan Rosario. Tolong tanyakan pada Tuhanmu Bolehkah aku yang bukan umat-Nya mencintai hamba-Nya Bila memang cinta ini salah Mengapa kita yang harus terjatuh Terlalu dalam. Nara yakin Tuhan mempunyai maksud lain mengapa mereka berdua di pertemukan. Air mata Nara tak terasa mengalir, cinta dia sudah terlalu dalam. Lalu bagaimana dengan Rean? Tentu saja wanita itu tak akan pernah meninggalkan Tuhan nya, hanya untuk bersamanya. Tak terasa, empat puluh lima menit sudah Nara mengemudikan mobilnya untuk sampai ke rumah Rean, ah lebih tepatnya Retha. Dia akan mengajak Retha dan Kiya untuk pergi ke bukit, sesuai janji nya kemarin pagi saat di sekolah. Janji, diri nya pernah berkomitmen dengan janji. Jika dia tak bisa, dia tak akan pernah berjanji, karena janji itu sangat berat untuk di lakukan. Seperti mamih nya, wanita itu berjanji untuk tak meninggalkannya, tetapi ucapan itu hanya bullshit, nyata nya mamih nya pergi jauh meninggalkan dia entah kemana. "Umm hai," Itulah sapaan gugup yang pertama kali terlontar dari bibir Kinara. Rean memasang wajah cuek, bersedekap d**a di depan pintu, tangan nya ia lipat di depan d**a. "Umm, eh kenapa?" Tanya Nara lagi-lagi gelagapan. Bersambung. Nih buat kalian yang pusing sama cast nama, aku kasih ya. Anak nya Reyna+Reynand. 1. Raditya Ardani Daniyal (Nanti akan di datangkan di episode selanjutnya) 1. Reandra Xavier Daniyal 2. Renata Xaviera Daniyal Anak nya Felli+Alvin. 1. Elzyo Fathir Mahendra 2. Azkiya Felixa Mahendra Anak nya Angga+Siska. 1. Aleia Khansa Rahardian (Sudah meninggal dari bayi) 2. Alfakhri Altair Rahardian Anak nya Valen+Revin. 1. Ardan Razzan Ardiaz 2. Randika syakir Ardiaz 3. Rafasha Eshaal Ardiaz Anak nya Revan+rahma 1. Azka Jaydan Ardiaz 2. Arshaka Shafwan Ardiaz Anak nya Doni+Anna 1. Fazmi irham Geovano 2. Farel Anshary Geovano Tambahan cast. 1. Kinara Agnia Vamelia (Nara) 2. Aiden 3. Alvino 4. Hafidz Begitulah hidup selalu di hadapkan pada pilihan, dan aku memilih untuk tetap bergerak. ______ "Mih, pah. Boleh gak, Retha izin buat ke bukit sama Nara, ada Kiya juga kok." Mereka sedang sarapan di pagi minggu ini, meskipun hari Minggu tetapi Reynand harus tetap pergi bekerja. Sekali lagi, Reynand bukanlah kerja kantoran. Tetapi kerjanya mengabdi pada Negara. "Boleh dek, tapi sama kakak kan?" Retha menggeleng, "Kakak gak di ajak." Rean memilih untuk diam, dan menyantap sarapannya sembari mendengarkan alasan apa yang akan di lontarkan untuk adiknya agar Retha di setujui pergi tanpa dirinya. Karena Rean yakin seratus persen jika ayah nya tak akan mengizinkan. "Kenapa gak di ajak?" Tanya Reynand "Karena ini khusus wanita aja, pah. Ayolah lagian cuman ke bukit sebentar aja. Kalai ada apa-apa, Retha janji bakalan telepon orang rumah." Rean tersenyum kecil, semalam Nara semalam meminta izin juga padanya untuk jalan bersama dengan Kiya dan adiknya. Rean mengizinkan, ia saja bingung kenapa Nara malah meminta izin padanya, kenapa bukan kepada kedua orang tua Nara. Apa benar jika memang kedua orang tua Nara sibuk kerja. Jika iya, kasihan sekali menjadi Nara. Tetapi apa bedanya dengan dirinya bukan? Ah tentu beda. Mamih dan papah nya selalu menyempatkan waktu untuk quality time, sedangkan Nara sama sekali tidak. "Kamu beneran, Sayang? Itu bukit loh?" Tanya Reyna. Retha menganggukkan kepala cepat. "Beneran dong, Mih. Lagian kan cuman sebentar aja kok." Reyna menghela nafas, melirik Reynand yang juga menatap nya. Reyna menggeleng kepala pelan, sedangkan Reynand tersenyum kecil. Sudah pasti istrinya itu tak akan pernah membiarkan anak-anak nya pergi sendirian. "Kesana nya di anterin sama kakak ya, gimana?" Tanya Reynand. Retha menghela nafas kasar, "Nara mau bawa mobil, pah!" "Uhuk...uhuk...uhukk.." "Minum dulu, pelan-pelan dong kak." Reyna segera menyodorkan minum kepada Rean, dan segera di teguk sampai setengah gelas olehnya. Sungguh, semalam Nara tak ada bilang jika Nara akan mengemudikan mobilnya sendiri, selama ini Nara tak pernah membawa mobil tetapi lihatlah sekarang? *** "Tapi non, tuan berpesan agar non tidak membawa kendaraan sendiri." Ucap pak Anto, melarang Nara agar tak mengemudi kan mobil. "Pak, nanti Nara gak sendiri bakalan ada teman-teman Nara juga." Ucap Nara, "Bapak tenang aja, Nara janji kalau ada apa-apa Nara bakalan kabari bapak." Ucap Nara memberi pengertian pada Anto. Wajah Anto nampak gusar, "Ta..tapi Non?" Nara tersenyum meyakinkan. "Semuanya akan baik-baik aja, pak." Dengan ragu Anto memberika kunci mobil kepada Nara, dengan senang Nara menerima kunci itu. Wanita itu segera masuk ke dalam mobil bagian kemudi, sebelum mengemudikan mobilnya, Nara berpesan kepada pak Anto untuk tak memberitahukan ayah nya perihal dia menyetir sendiri. *** Di dalam mobil, Nara menyeter music dari radio yang ada. Lagu milik El-matu yang berjudul aku yang salah, sangat mewakili kisah percintaannya sekarang. Sejak pertama kita Menjalin kisah cinta Tak ada yang bisa Merubah kisah kita Lirik demi lirik itu mengalun, benar pertemuan dirinya dengan Rean sudah di atur oleh Tuhan. Bukan kebetulan melainkan ketentuan dan Takdir dari Tuhan. Ternyata Aku salah Iman yang berbicara Tolong aku Tuhan Mengapa semuanya terjadi Se-Amin tapi tak se-iman. Itu yang tengah Nara dan Rean jalankan. Sudah saling mengutarakan cinta, tetapi penghalang itu nyata. Bukan LDR antara kota solo dan yogya tetapi ini tentang tasbih dan Rosario. Tolong tanyakan pada Tuhanmu Bolehkah aku yang bukan umat-Nya mencintai hamba-Nya Bila memang cinta ini salah Mengapa kita yang harus terjatuh Terlalu dalam. Nara yakin Tuhan mempunyai maksud lain mengapa mereka berdua di pertemukan. Air mata Nara tak terasa mengalir, cinta dia sudah terlalu dalam. Lalu bagaimana dengan Rean? Tentu saja wanita itu tak akan pernah meninggalkan Tuhan nya, hanya untuk bersamanya. Tak terasa, empat puluh lima menit sudah Nara mengemudikan mobilnya untuk sampai ke rumah Rean, ah lebih tepatnya Retha. Dia akan mengajak Retha dan Kiya untuk pergi ke bukit, sesuai janji nya kemarin pagi saat di sekolah. Janji, diri nya pernah berkomitmen dengan janji. Jika dia tak bisa, dia tak akan pernah berjanji, karena janji itu sangat berat untuk di lakukan. Seperti mamih nya, wanita itu berjanji untuk tak meninggalkannya, tetapi ucapan itu hanya bullshit, nyata nya mamih nya pergi jauh meninggalkan dia entah kemana. "Umm hai," Itulah sapaan gugup yang pertama kali terlontar dari bibir Kinara. Rean memasang wajah cuek, bersedekap d**a di depan pintu, tangan nya ia lipat di depan d**a. "Umm, eh kenapa?" Tanya Nara lagi-lagi gelagapan. Bersambung. Nih buat kalian yang pusing sama cast nama, aku kasih ya. Anak nya Reyna+Reynand. 1. Raditya Ardani Daniyal (Nanti akan di datangkan di episode selanjutnya) 1. Reandra Xavier Daniyal 2. Renata Xaviera Daniyal Anak nya Felli+Alvin. 1. Elzyo Fathir Mahendra 2. Azkiya Felixa Mahendra Anak nya Angga+Siska. 1. Aleia Khansa Rahardian (Sudah meninggal dari bayi) 2. Alfakhri Altair Rahardian Anak nya Valen+Revin. 1. Ardan Razzan Ardiaz 2. Randika syakir Ardiaz 3. Rafasha Eshaal Ardiaz Anak nya Revan+rahma 1. Azka Jaydan Ardiaz 2. Arshaka Shafwan Ardiaz Anak nya Doni+Anna 1. Fazmi irham Geovano 2. Farel Anshary Geovano Tambahan cast. 1. Kinara Agnia Vamelia (Nara) 2. Aiden 3. Alvino 4. Hafidz
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD