2. Cewe Cantik Berhijab

841 Words
Disebuah ruangan yang tertata dengan rapi, ada seorang lelaki yang berperawakan tinggi berdiri di belakang jendela yang terbuat dari kaca. Ia memandang lurus ke depan,  tepatnya di jalan raya yang sangat padat oleh berbagai jenis kendaraan. "Thabi...." panggil seorang lelaki yang tak kalah tampan dengan Thabi. Thabi masih bergeming,  dia masih fokus dengan jalanan. "Thabi.... " panggilnya lagi. Namun Thabi masih tidak menjawab. Akhirnya lelaki tampan itu pun menghampiri Thabi dan "Thabi! " ulang lelaki itu sambil menepuk pundak Thabi dengan cukup keras. "Eh, Mas Thaqi. Ngagetin aja sih mas" kata Thabi sambil mengelus d**a bidangnya karena terkejut atas panggilan kakaknya itu. Ya, lelaki itu adalah Thaqi. Yang tak lain dan tak bukan adalah kakak tertua Thabi dan juga Aisha. "maaf... " jawab Thaqi singkat. Ya Thaqi memang sangat berbeda dengan adik - adiknya yang suka sekali berbicara. Dia adalah lelaki yang pendiam, tegas,  dan juga berwibawa. Dan karena itulah Thabi sangat menghormati kakaknya itu. Bahkan dia lebih takut ketika dinasehati Thaqi daripada oleh Ayahnya sendiri. Bisa dibilang Thabi cukup dekat dengan kakaknya itu dulu. Ya dulu, lebih tepatnya 6 tahun yang lalu. Sekarang sikap kakaknya itu sudah berbeda dari yang dulu. Dan itupun karena kesalahan yang dibuatnya sendiri. Sehingga kini Thabi kehilangan kepercayaan dari kakak yang sangat ia hormati itu. Walaupun begitu, Thabi sangat tahu kalau kasih sayang kakaknya itu tidak pernah berubah. Thabi mengangguk "hehe.. becanda kali Mas,emang ada apa sih mas kok Mas Thaqi sampe repot - repot dateng ke ruangan aku? Kan mas Thaqi bisa panggil aku aja Mas. " kata Thabi "engga, aku cuma mau pastiin kalo kamu selamat sampe ke kantor." jawab Thaqi dengan wajah datarnya. "lah maksud Mas Thaqi?" tanya Thabi karna merasa aneh dengan pernyataan kakaknya itu. "engga,  gak pa pa, yaudah aku balik ke ruangan" jawab Thaqi sambil berjalan keluar ruangan Thabi. Thabi hanya bisa geleng - geleng kepala melihat tingkah kakaknya itu. Tapi Thabi juga senang dengan sikap Thaqi barusan. Itu salah satu buktinya kalau kasih sayang kakaknya itu belum berubah, bahkan tidak akan pernah berubah. **** Thabi sedang ada di depan kampus Aisya. Ya, dia sedang menunggu adiknya itu. Sebenarnya Aisya sudah melarangnya untuk menjemput,  tapi Thabi kekeuh ingin menjemput dengan berbagai alasan yang membuat Aisya kalah debat dengannya. Sebenarnya Thabi tidak hanya ingin menjemput Aisya, tapi ia juga ingin melihat gadis yang tadi pagi tak sengaja ia tabrak. Ya,  sepertinya Thabi mulai tertarik dengan gadis itu. Di sela - sela kesibukannya mencari gadis itu, sudah ada seorang gadis yang menarik tangannya. Thabi memang sedang menyenderkan badannya di mobil. "eh.... Ai, kamu ngagetin aja sih" kata Thabi dengan nada terkejut. "abisnya Mas Thabi, ngapain sih pake keluar mobil segala. Udah ah masuk.. masuk... masuk." kata Aisha sambil sedikit mendorong tubuh kekar Thabi untuk segera masuk ke mobil. **** Sekarang mereka sudah ada di dalam mobil. "Ai.. " panggil Thabi. Aisya hanya menjawab dengan deheman dan fokus dengan ponselnya. "kamu kenal gak sama cewe cantik berhijab di kampus kamu? " tanya Thabi kepada adiknya. Aishlya melirik ke arah Thabi dengan alis yang menyatu. "cewe cantik berhijab?" tanya Aisya memastikan. "iya" jawab Thabi singkat. "cewe cantik berhijab yang mana Mas?  Emang Mas Thabi kira cuma ada 1 cewe berhijab apa di kampus Icha? Banyak kali Mas,  Icha juga berhijab cantik juga. " saut Aisya merasa konyol dengan pertanyaan kakaknya lalu kemudian membanggakan dirinya sendiri. Thabi lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.  "hehe iya ya." "emang kenapa sih Mas? " tanya Aisya. "tadi tu waktu aku mau nganterin buku kamu,  aku ga sengaja nabrak cewe berhijab. Aku udah tanya namanya tapi dia malah pergi gitu aja. Mana ga liat ke aku sama sekali lagi,  nunduk aja kepalanya. Emang aku nakutin apa? " jelas Thabi panjang lebar. Aisa menaikkan satu alisnya "terus?. " Tanya Aisya merasa janggal dengan kakaknya ini. "Mas Thabi ga usah macem - macem deh Mas,  Mas Thabi kan baru pulang dari Amerika jadi ga usah yang aneh - aneh!" lanjut Aisya. Thabi menengok kepada adiknya itu "loh kok aneh-aneh si Ai,  orang cuma nanya." jawab Thabi tidak terima. Aisya memandang serius ke arah kakaknya itu. "Mas, Icha tuh adiknya Mas Thabi. Icha tau Mas Thabi tertarik kan sama cewe itu? Makanya Mas Thabi sampai ngotot jemput Icha hari ini?" jawab Aisya. "Mas Thabi tuh cukup nyakitin hati perempuan Mas. Icha tu juga perempuan. Mas Thabi mau lihat Icha disakitin sama cowo gara - gara kelakuan Mas Thabi? Udahlah Mas gak usah aneh - aneh deh." lanjut Aisya. "loh kok kamu ngomongnya gitu sih Ai? Aku gak pernah nyakitin hati siapapun. " protes Thabi. Dia sama sekali tidak merasa kalau dia pernah menyakiti hati perempuan manapun. "tanpa sadar Mas Thabi tuh udah nyakitin hati banyak perempuan Mas.  Pokoknya Mas Thabi gak usah yang aneh - aneh! " kata Aisha lalu menggelengkan kepalanya lalu fokus kembali dengan ponselnya. Thabi pun juga hanya bisa diam. Tapi pikirannya masih tertuju pada gadis itu. Gadis yang tidak sengaja dia tabrak tadi pagi. ✳✳✳✳✳✳ Siapa yaa kira kira cewe cantik berhijab itu? -Happy reading- Jangan lupa vote dan komennya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD