bc

Pesona Hijab Fazia [COMPLETED]

book_age12+
2.5K
FOLLOW
32.5K
READ
possessive
family
drama
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Muzzamil Thabi Rafassya seorang lelaki tampan yang berjuang untuk mendapatkan cinta seorang gadis cantik yang menutup sebagaian tubuhnya dengan hijab.

Fazia Ramsha Humairah seorang gadis cantik yang senantiasa menundukkan pandangan dengan lawan jenisnya. Fazia adalah gadis yang takut berhubungan dengan laki - laki (kecuali Abangnya) karena masa lalu yang ia miliki.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

chap-preview
Free preview
1. Awal Pertemuan
Pagi ini, cuaca sangat cerah. Secerah suasana hati dari kakak beradik yang ada dalam 1 mobil yang akan menuju ke salah satu Universitas di Jakarta. "mas, mas Thabi marah ya sama Icha? " Thabi yang semula hanya fokus menyetir mobil, sontak menengok karna merasa dipanggil oleh adik kesayangannya "engga, kenapa aku harus marah Ai?" jawab Thabi yang bingung dengan pertanyaan adiknya itu. Mana mungkin dia merasa marah dengan adik kesayangannya itu. "ya abis mas Thabi diem aja dari tadi" jawab Aisya dengan sedikit mengerucutkan bibirnya karena kesal dengan kakaknya itu, karna sejak tadi kakaknya itu hanya diam saja, tidak seperti biasanya. Kakaknya--Mas Thabi-- itu adalah sosok pria yang banyak bicara sama seperti dirinya, tapi entah kenapa dari tadi Mas Thabi nya itu hanya diam saja. Thabi yang merasa lucu dengan tingkah adiknya itu kemudian menjawab pertanyaan adiknya itu "ya emang kalo diem aja itu berarti marah? Engga kan? Aku tu cuma lagi fokus aja sama jalanan biar kita selamat sampai ke kampus kamu. Secara kan jarang-jarang kamu minta dianterin sama aku" jawab Mas Thabi yang sudah kembali dengan sifat cerewetnya. Aisya yang merasa lega karna kakaknya yang sudah kembali cerewet pun hanya ber 'o'ria. *** Sesampainya di kampus Aisya, Aisya langsung melepas seat belt nya lalu langsung turun dari mobil tanpa berpamitan dulu dengan Thabi. Thabi yang merasa tidak dihargai oleh adiknya itu pun ikut turun lalu memanggil Aisya. "Ai.... " suara Mas Thabi yang sedikit teriak sehingga membuat beberapa orang yang ada di halaman depan kampus menengok. Aisya yang merasa dipanggil namanya merutuki dirinya sendiri ,karna dia yakin bahwa yang memanggilnya itu adalah suara kakaknya. Dia sedikit menyesal karena sudah meminta kakaknya itu untuk mengantarnya. Dengan sedikit berlari Aisya menghampiri kakaknya itu. "apa sih mas? Pake triak-triak segala" kata Aisya dengan sedikit kesal. "yah abisnya kamu maen pergi aja. Gak pamitan dulu, cium tangan dulu kek cium pipi. Kamu pikir aku supir apa? " protes Mas Thabi. Aisya yang baru sadar kalau dia belum berpamitan dengan kakaknya menepuk jidat pelan. "aduh mas, maaf deh maaf lupa. Icha tuh udah telat tau?" jawab Aisya dengan nada memelas. "lupa? Pamitan kok lupa, awas aja nanti sampe rumah aku aduin ke bunda" jawab Mas Thabi dengan seringainya. "ih mas Thabi apa sih, kayak anak kecil aja. Udah ah Icha duluan ya mas. Makasih udah dianterin." kata Aisya sambil mencium punggung tangan kakaknya dan langsung berbalik lagi akan menuju kelasnya. Namun belum jauh kakinya melangkah Aisya kembali ke hadapan kakaknya dan berkata "lain kali gausah manggil Icha kayak gitu mas. Apalagi pake triak segala, liat tuh semua jadi merhatiin kita. Malu tau mas" "kok malu sih, kamu tuh harusnya bangga punya kakak yang ganteng kayak aku malah malu. Gimana sih" elak Mas Thabi yang tidak setuju dengan sikap adiknya itu. Yah Thabi memang lelaki yang sangat tampan. Dengan rahang yang kokoh, berkulit putih bersih, mata yang tajam, hidung mancung dan juga bibirnya yang tipis. Dan memiliki tubuh yang tinggi, semaki membuatnya terlihat sempurna. "ya ga suka aja mas, mereka jadi nglihatin kita. Apalagi cewe - cewe. Aku ga mau ya kalo sampe kejadian waktu aku SMA sama Mas Thaqi terulang lagi" jawab Aisya yang tidak mau kalah. "udah deh, mas Thabi cepet - cepet balik ke kantor sana. Kasihan tuh cewe - cewe sampe ngiler liatin mas Thabi" lanjut Aisya kemudian berlalu. Thabi yang melihat tingkah lucu adiknya itu hanya bisa menggelengkan kepala. Bagaimana bisa adiknya itu malu menjadi perhatian orang banyak karna punya kakak yang tampan. Thabi kemudian masuk kembali ke dalam mobilnya, lalu kemudian memasang seat belt nya kembali. Baru akan tancap gas, Thabi melihat sebuah buku berada di tempat duduk disampingnya. Tanpa pikir panjang, Thabi keluar dari mobilnya sambil membawa buku itu. Ia yakin kalau itu buku Aisya. Thabi kemudian berlari untuk mencari Aisya dan berniat memberikan buku itu. Ia takut kalau buku itu penting untuk Aisya. Karna terburu - buru, Thabi tidak sengaja menabrak seorang gadis dengan hijab panjang yang menutup sebagian tubuhnya. Brukk..... Buku yang dibawa oleh gadis itu jatuh berserakan. Gadis itu lalu berjongkok untuk memungut buku nya. Begitu pun dengan Thabi, ia juga merasa bersalah karna sudah menabrak gadis itu dan membuat bukunya terjatuh. Setelah semua selesai, mereka berdua pun berdiri. Dan gadis itu berniat untuk segera meninggalkan tempat ini tanpa melihat sedikitpun siapa yang sudah menabraknya. Namun Thabi segera menahan gadis itu. "tunggu... " Gadis itu pun berhenti, tanpa menoleh. Thabi segera menghampiri gadis itu dan berkata "maaf ya, tadi aku ga sengaja". Gadis itu mengangguk dan sekali lagi, tanpa memandang lawan bicaranya. Gadis itu kemudian ingin melangkah pergi. Tapi Thabi kembali menahannya. "siapa nama kamu? Namaku Thabi" kata Thabi dengan terus menatap gadis yang ada di depannya itu yang masih setia menundukkan kepalanya. Tapi tanpa menjawab gadis itu malah berlari. Thabi yang ingin mencegahnya mengurungkan niat karna ada yang memanggilnya. "Mas Thabi...". Thabi menengok dan ternyata Aisya yang memanggilnya. Aisya lalu menghampiri kakaknya itu. "mas Thabi kok bisa sampe sini sih? Dicariin juga, itu buku Icha kan? " tanya Aisya sambil menunjuk buku yang dibawa oleh Thabi. "eh iya Ai, ini aku tadi emang mau ngasihin buku ini ke kamu. Eh malah nyasar sampe sini" jawab Thabi sambil sedikit terkekeh, lalu menyerahkan buku itu kepada Aisya. "yaudah Mas Thabi cepet balik ke kantor gih." ucap Aisya sambil sesekali melihat ke sekitar. Ia takut kalau ada yang melihat kakaknya ini. Ah,  dia tidak ingin menjadi narasumber dadakan seputar Thabi. "kamu kenapa sih Ai? Cari apa sih? "tanya Thabi saat melihat adiknya itu seperti tidak tenang. "gak cari apa - apa Mas. Udah sana cepet pulang ah. " ujar Aisya sambil mendorong tubuh kakaknya itu. "iya - iya ini juga mau pergi. Kamu jahat banget sih ngusir aku. " ucap Thabi dengan nada dibuat memelas. Aisya hanya memutar bola mata jengah. Kakaknya ini memang... Ah sudahlah tidak bisa dijelaskan dengan kata - kata. Detik kemudian Aisya kembali masuk ke kelasnya dan Thabi kembali ke mobilnya. Thabi masih penasaran dengan gadis yang tak sengaja dia tabrak tadi. Siapa gadis itu? Kenapa gadis itu bisa membuatnya tertarik? ✳✳✳✳✳✳✳ Icha adalah panggilan Aisha di keluarganya. Namun Thabi lebih suka memanggil Aisya dengan sebutan "Ai" Jadi jangan bingung ya dengan panggilan Icha. -Happy reading- Mohon vote dan komennya ya... 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Pengantin Pengganti

read
1.4M
bc

Dua Cincin CEO

read
231.5K
bc

When The Bastard CEO Falls in Love

read
368.9K
bc

DESTINY [ INDONESIA ]

read
1.3M
bc

My One And Only

read
2.2M
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

Destiny And Love

read
1.5M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook