BAB 26

2184 Words

Istana siang itu dipenuhi semerbak wangi dupa pandan dan angin lembut yang membawa suara gamelan dari pendapa utama. Raja dan Ratu, dengan senyum penuh harapan, memandang putri sulung mereka yang kini duduk berdampingan dengan Pangeran Adiwangsa. Mereka menyangka inilah waktu yang tepat agar keduanya yang kelak diharapkan bersanding di pelaminan, dapat mempererat hubungan. Namun, tak pernah mereka sangka… dua anak yang sejak kecil suka melanggar aturan itu belum berubah sama sekali. Setelah makan pagi selesai, para pelayan membubarkan diri, meninggalkan Sekar dan Adiwangsa dalam suasana yang lebih sunyi di sebuah ruang kecil dekat taman lotus. Sekar menatap Adiwangsa dengan tatapan yang sulit dibaca antara ragu dan harapan. Adiwangsa menyenderkan punggungnya pada pilar kayu jati, kedua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD