PAB7

1463 Words
Pagi harinya… “Hgg…” Keysha menggeliatkan tubuhnya bersamaan dengan kedua neteranya menatap langit-langit kamar yang terlihat asing. “Aku di mana?” lirih Keysha bergeliat. Ia menatap ke bawah tertuju pada pakaian yang ia kenakan. “Ba-bajuku. Kenapa berubah seperti ini?” batin Keysha seraya membuka bad cover yang lembut itu dan saat melihat ke bawah. Ia terkejut karena Keysha hanya menggunakan celana dalam saja. Lalu kemana jeans yang semalam ia kenakan? “Morning…” sapa Jamie sembari tersenyum lembut sembari menghampiri Keysha dengan membawakan segelas oranges jus dan juga dua butir obat. “J—jam…” lirih Keysha kedua matanya masih mendelik. Jamie tersenyum lembut duduk di tepi tempat tidur. “Minumlah obat ini, agar kepalamu nggak pusing nanti,” pinta Jamie memberikan gelas tersebut pada Keysha berserta kedua obat tersebut. Tanpa banyak kata, Keysha langsung meminumnya. “Sedang apa kamu di sini? Apa kamu menguntitku?” tanya Keysha. Jamie mengangguk dan memberikan sepotong roti kesukaan Keysha. “Untuk apa kamu selalu menguntitku Jamie?” seru Keysha kesal. “Sepertinya aku jatuh cinta padamu, Keys,” jawab Jamie santai. Keysha diam. Namun satu hal yang membuat Keysha bertanya-tanya kenapa ia tidur hanya mengenakan kaos saja dan celana dalam. “Apa semalam kamu melakukan padaku? "Kenapa aku hanya tidur dengan kaos polos dan hanya menggunakan celana dalam seperti ini?” tanya Keysha seraya kedua tangannya meremeas erat selimut yang ia kenakan dan menunggu jawaba pria berengsek di sampingnya. “Tidak ada!” “Apa kau tidak berbohong padaku?” “Tentu tidak. Aku tidak bohong padamu, Keys. Semalam aku tidak melakukan apapun padamu. "Kita tidak bercinta sekalipun kamu tertidur dan hanya menggunakan celan dalam saja. pakaianmu kotor dan terkena muntahan!” Ada sedikit lega di hati Keysha, meski ada satu hal lagi yang membuatnya penasaran dengan begitu banyak pertanyaan di isi pikiran Keysha saat ini. “Bukan seleraku bercinta dengan mayat sepertimu seperti semalam. Aku tidak suka karena itu tidak begitu mengasikan,” jawab Jamie santai. Kedua netra Jamie menatap lekat pada Keysha seolah meminta wanita itu percaya padanya. “Kalau begitu, lalu siapa yang menggantikan pakaianku. Apa itu kamu?” tanya Keysha kembali dengan jantung yang berdetak kencang seraya berharap-harap cemas. Jamie bangun dari duduknya dan berjalan ke arah sofa untuk dirinya sarapan. Keysha di depan sana menunggu pria itu menjawab pertanyaan itu. “Siapa lagi kalau bukan diriku!” jawab Jamie menatap Keysha sembari duduk santai dengan punggung menyandar ke sandaran sofa. Kedua mata Keysha basah, ia menurunkan pandanganya ke bawah di mana pria itu benar-benar tidak sopan padanya. Ada sedikit penyesalan kenapa ia harus mabuk malam itu. “Di sini hanya ada aku dan juga kamu! Meski ya ada Peter yang selalu ikut kemana aku pergi. "Tidak mungkin bukan kalau aku menyuruh pengawalku menggantikan pakaianmu?” jawab Jamie berbohong. Ia ingin sekali tahu bagaimana reaksi wanita tersebut. Keysha menarik napas panjang setelah itu menghembuskan dengan perlahan. Ia menahan air matanya karena seumur hidupnya sama sekali belum ada orang yang menyentuh tubuhnya hingga melihat tubuhnya sekalipun ia sudah lama berpacaran dengan Jay Liem. Jay Liem sangat menghormati apa yang ia jaga dan justru Jay Liem pun melindunginya selama ini. Tetapi pria itu— Keysha kecewa. Ia turun dari atas tempat tidur dan memakai training milik Jamie yang ia lihat di depan kursi sana. dengan beralas bed cover yang menutupi tubuh bagian bawahnya, Keysha dengan cepat memakainya. “Kamu mau kemana?” “Terima kasih banyak kamu sudah menolongku semalam. Aku mau pulang,” jawab Keysha sembari memakai sepatu catsnya dan merapihkan pakaiannya hanya hanya menggunakan kaos kebesaran milik Jamie dan juga celana training Jamie yang besar. “Tunggulah sebentar, aku sedang menunggu Peter untuk membelikan pakaian yang pantas untukmu, karena tidak mungkin kan kamu keluar dengan kaos kebesaran itu di tubuhmu dan juga celana besar milikku yang kamu pakai,” bujuk Jamie. “Tidak usah. Ini tidak apa, setidaknya tubuhku tertutup,” jawab Keysha yang sudah siap semua dan lekas berjalan ke arah pintu. “Baiklah kalau begitu aku akan mengantarkanmu ke rumah oma.” Keysha menghentikan langkahnya. “Dari mana kamu tahu kalau aku berada di rumah oma?” Keysha berbalik badan dengan kedua netranya menatap Jamie dengan heran. Kenapa pria itu begitu sedetail ini mengetahui kemana ia pergi. Apa pria itu sudah gila? Keysha yang tengah marah pada pria di depannya itu dan menunggu jawaban. Jamie bukan menjawab malah tersenyum tampan pada Keysha membuat Keysha kehabisan kesabaran menghadapi pria gila di depannya itu yang entah inginnya dia itu apa padanya? “Ya suda kalau begitu, pakailah mantelku supaya kamu nggak dingin.” Jamie menghampiri keysha dan memasangkan mantelnya pada tubuh Keysha. “Terima kasih. Tapi aku belum mendapatkan jawabamu, Jamie. "Kenapa kamu tahu aku ada di rumah oma?” tanya Keysha kembali seraya kedua nya keluar dari dalam kamar dan berjalan ke arah lift. “Bukan Jamie Grey kalau aku nggak tahu di mana wanitaku berada!” tegas Jamie. Keysha menghentikan langkahnya dan menatap pria itu yang lagi lagi tersenyum padanya. entah kenapa pria itu begitu menyebalkan di mata Keysha, bahkan mengkliem dirinya adalah wanitanya. ‘Sungguh gila!’ batin Keysha. Keysha mendengus jengah, ia pun kembali melanjutkan jalannya dan masuk ke dalam lift. “Keys…” “Hmmm..” jawab Keysha dengan deheman seraya ia memegang perutnya yang sakit. “Aku menunggu jawabamu.” Keysha menengadahkan kepalanya ke atas dengan tubuh Jamie yang tinggi. “Jawaban apa?” “Aku mencintaimu,” ulang Jamie. Keysha menghembuskan napas pelan, ia kembali menurunkan pandanganya. “Maaf Jam, untuk saat ini aku tidak ingin berhubungan dengan pria dulu. "Aku lagi ingin sendiri,” jawab Keysha membuat Jamie yang mendengarkan pun menatap penuh pada wanita yang berdiri di sampingnya. Jamie tidak suka penolakan, karena selama hidupnya tidak ada orang yang menolak dirinya. tetapi wanita ini? Menolak dirinya. Jamie menggeram di dalam hati, ia baru pertama kali ini ada wanita yang menolak akan cintanya ini. Padahal baru pertama kali ini Jamie mengajak seorang wanita menjalin cinta dengan serius. Keysha mengigit bibir bawahnya menahan sakit di perutnya sementara Jamie di sampingnya tidak terima. Saat Jamie di kuasai amarah karena penolakan tersebut pun, dengan cepatnya ia melumat bibir candu nya itu dengan brutal tanpa ingin melepaskan wanita itu. Keysha mendelik, kaget. Kedua matanya mulai basah. Tidak hanya bibir yang Jamie terus melumat dan memaksa masuk namun kedua tangan kekarnya itu pun ikut peran dengan meremas lembut dua bukit kembar yang menjulang tinggi itu. Keysh memberontak, ia memukul d**a bidang Jamie. Tetapi apa daya tenaganya lebih besar dari pria berengsek yang membuat Keysha menangis karena merasa dilecehkan di sini Pria itu menyibakan kaos putih itu bersamaan sebelah tangan kekaranya menyelusup masuk dan meremas sebelah bukit kembarnya dengan bibir yang tak henti terus melumat. Jamie menurunkan wajahnya agar Keysha di depannya itu bisa mengambil napas. “Haaaaahh…” teriak Keysha dengan air mata merebak. Pria gila di bawahnya itu menyesap pucuk merah muda nya, meski pria itu melakukannya dengan lembut. Tetapi saja ini sebuah pelecehan baginya. Jamie kembali berdiri dan menyesap bibir Keysha kembali dan tidak lama ia melepaskan bibirnya bersamaan dengan lift berhenti. “Apa sudah puas menyalurkan hasratmu itu hmm?” tanya Keysha, air matanya tak henti bederai. “Apa kau puas melakukannya di tempat umum seperti ini? Kau sudah memperlamukan aku. "Kau sudah merendahkan harga diriku bahkan kau melakukan pelecehan padaku seperti ini Jamie!” teriak Keysha sangat kecewa dan juga marah pada pria di depannya yang hanya diam. “Kau pria berengsek Jamie! Aku pikir kamu itu pria baik mengingat kamu adalah sahabat Woo. Tapi apa ini—“ Keysha menjeda menghapus air matanya yang berjatuhan. “Aku bukan b***h yang seenak kau sentuh hingga berbuat seperti ini padaku,” kata Keysha seraya pergi dari hadapan pria berengsek tersebut. “Keys tunggu—“ Jamie menarik sebelah tangannya dan membawa Keysha ke dalam pelukan. Ia tahu wanitanya itu pasti kecewa padanya. “Maafkan aku. Tapi sama sekali kamu itu bukan b***h. Kamu orang yang aku sayangi. "Maafkan aku yang tidak bisa menahan nafsu untuk melakukan semua ini Keys. Maaf,” ucap Jamie menyesal. “Cih! Mudah sekali kau meminta maaf padaku. Kenapa tidak sekalian setelah kamu menggantikan pakaianku kau sekalian saja melepaskan nafsu bejadmu itu hah, agar kamu paus?!” teriak Keyhsa. Keysha melepaskan tangan kekar tersebut dan kembali berjalan karena ia malu di lihat banyak orang. “Keys dengerin dulu—“ Keysha membalikan tubuhnya dan— Plak! Wajah Jamie langsung ke samping bersamaan dengan tampran keras yang di daratkan oleh Keysha di wajahnya. “Kamu pria berengsek. Jangan pernah kamu muncul di hadapanku lagi!” “Keys…” “Stop Jamie!” teriak Keysha menghentikan langkah Jamie yang hendak mengikutinya. “Aku akan mengantarmu!” “Cih! Tidak perlu. Aku sudah tidak ingin berurusan lagi denganmu Jamie Grey!” gumam Keysha seraya kembali melanjutkan jalannya dengan berderai air mata. Kecewa.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD