Situasi Yang Buruk - Kondisi Gio Yang Hampir Mati

971 Words
Pertarungan besar akan segera dimulai, kedatangan Gio menjadi kesempatan Kuro dan lainnya untuk melawan. s*****a dan Perlengkapan Kuro, Siti, dan Fian juga sudah diambil dan diserahkan oleh Gio. Disisi lain Gio datang dalam kondisi yang buruk, penuh luka dan berdarah. kondisi siti juga tidak memungkinkan untuk ikut bertarung karena kehabisan tenaga. "Oiii oiii, apa kau tidak apa-apa?" Tanya Kuro. "Hosh hosh hosh, aku tidak apa-apa, cepat ambilah s*****a kalian ayo kita kalahkan mereka." Ujar Gio yang masih menahan untuk tetap berdiri. "Tidak apa-apa apanya? kau seperti orang sekarat, siapa yang melakukan ini padamu?" Tanya Siti yang khawatir terhadap Gio. "Cepatlah, apa kalian sudah memegang s*****a kalian masing-masing? Jika sudah aku ingin berbicara sesuatu kepada kalian." Ujar Gio dengan pelan dan kelelahan. Siti pun mengambilkan s*****a, busur panah, dan tas lalu memberikannya kepada Kuro, Yuki, dan Fian. "Baiklah mereka sudah memegang senjatanya masing-masing, lalu apa yang ingin kau bicarakan.? Lanjut Siti. Gio Tersenyum. "Bisakah aku beristirahat sebentar? Ku serahkan sisanya pada kalian. aku sudah mencapai batas . . . . ." (Bedaapuukkkk!!!!!! Suara pukulan menghantam wajah Gio) Gio terpental melewati Kuro dan lainnya kebelakang. "Giooo!!!!!" Teriak Siti. "Satu masalah selesai, mengganggu saja huuhhh." Ujar Albet setelah menyerang Gio tadi. "Siaal kau." kata Kuro emosi sambil memotong getah para yang menahan kakinya dan juga yang lain. Kuro, dan lainnya pun akhirnya berhasil lepas dari getah para yang menahan pergerakan mereka. Kuro, Elias, Fian, dan Yuki pun melakukan pemanasan agar tidak kaku, karena sejak dari tadi mereka tidak bisa bergerak. "Yosshhh akhirnya aku bisa bergerak bebas." Kata Kuro sambil mengayunkan senjatanya. "Siti sebaiknya kau lihat Gio, sambil berjaga-jaga kau juga bisa beristirahat." Ujar Yuki sambil memeriksa busur panahnya. "Yah siti kau istirahatlah dan lindungi Gio, serahkan mereka pada ku." Ujar Elias dengan santai dan yakin. Elias membuka telapak tangannya untuk mengeluarkan Cloningnya. "Baiklah dua Cloning sudah cukup." Kata Elias. Dua Cloning pun keluar dari tangan Elias. Suasana tegang hilang "Baiklah Cloningku ayo serang". kedua Cloning Elias pun menyerang. Beeedaaaapuuuukkkkk !!!!!! Cloning Elias memukul Kuro yang ada didepannya hingga mimisan. Sontak Kuro langsung mengocehi Elias. "Kenapa kau memukulku s****n !!!! kau mau kubunuh?" Kuro marah. "Hhuuuahahahahahaha, maaf, maaf .. wajahmu terlihat sangat menyebalkan, sehingga cloningku mengira kau musuh, hahahahha." jawab Elias sambil ketawa terbahak-bahak. "Apa katamu !!!!! suatu saat nanti kau pasti akan kubalas." Bentak Kuro Geram. "Hey bukan saatnya untuk bertengkar, musuh masih ada didepan kita. bersiaplah." "Yaaaa, perlengkapanku juga sudah siap." sahut Fian. Suasana kembali tegang "Baiklah, kami bertiga akan maju, pertama-tama kita kalahkan yang didepan kita ini dulu (orang yang dimaksud adalah albet)". Ujar Kuro yang masih kesal. 5 orang anak buah Ale berusaha mengangkat dan melemparkan kapak besar milik albet kepadanya. "Hehehehe, 1 lawan 3 boleh juga." majulah kalian mengambil posisi dengan menggunakan kapak besar yang sudah diambilkan oleh anak buahnya. Kuro, Fian, dan 2 Cloning milik Elias maju. Dengan kecepatan yang luar biasa Kuro langsung berada tepat dibelakang Albet dan mencoba menebasnya namun dapat ditangkis oleh albet menggunakan kapaknya. Lalu Cloning elias menyerang secara beruntun dengan kombinasi serangan yang kompak sehingga membuat Albet kewalahan. dalam keadaan terdesak Albet membuat gerakan berputar sehingga Cloning Elias dan Kuro terpental. "Hosh hosh hosh, kalian lumayan juga." Ujar Albet kewalahan. Dalam keadaan belum siap Albet harus menerima serangan palu besar milik Fian namun masih dapat ditangkis oleh Albet. Lalu Albet menyerang balik dengan beberapa tebasan yang membuat Fian terdesak dan mundur sangat jauh. Kuro dan Cloning Elias mencoba menyerang lagi. Kuro menyerang dengan kecepatan yang hebat sehingga membuat luka sayatan ditubuh albet. Pukulan demi pukulan diterima oleh Albet hingga menimbulkan beberapa luka serius. "Bocah-bocah s****n". Ali bisakah kau membantuku?" Pinta Albet kepada Ali. Ale pun tersenyum melihat Albet kewalahan. "Kau tidak perlu maju dulu Ali, biar anak buah kita saja yang maju. (mengambil nafas panjang untuk memberi aba-aba) Kalian semua majulah, bunuh mereka." Perintah Ale kepada anak buahnya. Seluruh anak buah Ale pun bersorak dan maju. Melihat anak buah Ale menyerbu mereka, Yuki menembakan panahnya. Semua panah Yuki mengenai target. Banyak musuh terjatuh oleh serangan panah Yuki. "Elias kau juga majulah, bantu membereskan anak buahnya. aku akan membukakan jalan untukmu menghabisi mereka tidak terlalu sulit." Ujar Yuki kepada Elias yang Asli. Elias yang asli pun maju dan membawa dua Cloningnya yang tadi. "Oii Kuro, Aku akan menahan anak buahnya, kau cepatlah kalahkan dia (Dia yang dimaksud adalah Albet)." Ujar Elias. Elias bersama dua Clonningnya berusaha menghabisi anak buah Ale. Dibantu oleh yuki yang menyerang dengan panahnya, puluhan anak buah Ale kalah, tapi banyak juga yang masih bertahan. Ale pun emosi dan panik. Ditambah lagi melihat Albet yang terkena tebasan terus menerus oleh Kuro. Namun perlahan-lahan Albet dapat membaca gerakan Kuro, hingga Kuro terkena serangan yang membuatnya terbanting kebawah. Kuro kesakitan dan sesaat tidak bisa bergerak. 4 langkah dihadapan Albet, Kuro terkapar dan menjadi sasaran empuk. Tanpa ampun Albet mengayunkan kapaknya dari atas kebawah hendak menebas Kuro. "Arrrghhh, Siaallll !!!!" Kuro kesakitan tidak bisa bergerak. "Oiii bodohh cepat menghindarlah, hosh hosh hosh." Teriak Elias. Tiba-tiba datang Fian melompat tepat diatas Albet BEEEEEDDDEEEEEEEGAAAARRRRRRRRR!!!!!!!! (Suara pukulan benda berat) Fian memukul Albet dengan Palu yang sangat besar, bahkan jauh lebih besar dari palu yang sebelumnya. Albet pun terluka tak sadarkan diri, atau bahkan mati terkena pukulan palu Fian yang sangat besar itu "Kau dari mana saja Fian, Sial." Tanya Kuro masih kesakitan. "Maaf, aku butuh waktu untuk membuat palu sebesar ini." Jawab Fian sambil menundukkan kepala. "Yoshh baiklah, 1 musuh merepotkan tumbang, tinggal 3 lagi yang kuat." Ujar Kuro kepada yang lainnya. Keadaan pun berbalik, Ale menjadi semakin panik dan emosi. "Bocah-bocah s****n, kalian sudah banyak menjatuhkan anak buah yang susah-susah aku kumpulkan. Akan ku bunuh kalian semua." Ucap Ale geram. "Pertama-tama akan ku hancurkan mental kalian." (Mengeluarkan getah yang hendak dikeraskan menjadi s*****a). Ale kembali berubah menjadi sangat menakutkan dan terlihat semakin kuat. Rencana busuk apa yang akan dilakukan Ale? Apakah Gio dan yang lainnya akan selamat?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD