bc

101st Heart

book_age16+
180
FOLLOW
1K
READ
adventure
dark
bxg
evil
female lead
demon
mage
multiverse
rebirth/reborn
kingdom building
like
intro-logo
Blurb

Raja Amorist dari Negeri Keaton yang membawahi 3 garis klan yang kuat. Pertama,

Demon. Kedua, Centaur. Dan ketiga, Nymph. Sayangnya dirinya tidak bisa memimpin negerinya sendiri. Karena kutukan yang membuat penglihatannya saat matahari terbenam menghilang bersama dengan jantungnya yang berhenti berkontraksi.

Dengan kata lain dirinya berada dalam posisi terlemah sebagai seorang Raja.

Penawar telah di turunkan dimana dirinya harus memakan 101 jantung dari setiap gadis yang akan terlahir sekali dalam 5.000 tahun lamanya dari genangan air vita. Dan kini penantiannya setelah 500.000 tahun lebih akan segera berakhir.

Gadis terakhir dengan jantung yang ke-101 telah terlahir.

chap-preview
Free preview
Prolog
Suara bisik - bisik kecil yang keluar dari dari mulut beberapa makhluk di dalam gua terdengar bersama dengan suara tetesan air yang berasal dari daun pohon lebat yang berdiri tepat di tengah - tengah air yang mengelilinginya, tengah jatuh mentes satu persatu dengan lambat membentuk suara tetesan air yang nyaring namun menenangkan. "SAAT INI KITA AKAN MENANTIKAN KELAHIRAN DARI GADIS TERAKHIR UNTUK PENUMBALAN DARI KUTUKAN YANG MULIA RAJA AMORIST." Suara lantang itu terdengar begitu menggema di seluruh gua yang berukuran cukup kecil namun cukup untuk menampung beberapa makhluk yang berada di dalamnya. Suara bisikan kecil yang awalnya memenuhi gua sekejap itu juga menghilang dengan begitu cepat saat seorang pria membuka suaranya memenuhi seluruh isi gua, begitupula dengan tatapan mata dari orang - orang yang tengah mengelilingi genangan air, berdiri tepat di ujung dari genangan yang tidak sampai naik kedaratannya hingga berhasil menyentuh mereka memusatkan seluruh atensi dari perhatian yang di milikinya pada sang pemimpin. Tidak lama terlihat sebuah cahaya masuk kedalam gua tersebut melalui celah dari bagian atas gua yang terbuka dan tepat langsung menyinari satu - satunya pohon yang berdiri kokoh di tengah genangan air yang mengelilinginya. "Ulzana, matahari sudah mulai terbit.Mulai ritualnya." Perintahnya melirik sekilas pada seorang wanita tua yang sedaritadi berdiri diam di sampingnya dan hanya menunggu perintahnya. Wanita yang di panggil Ulzana itu tidak langsung berjalan masuk kedalam air yang berada di depannya melainkan menelan sebuah manisan berwarna orange berbentuk kotak yang diambilnya dari dalam kantung pakaian panjangnya, sebelum melangkah maju dengan sedikit terbungkuk - bungkuk kedepan. Saat wanita tersebut berhasil mengambil langkah pertamanya dalam menyentuh air, suara gemercik langsung saja terdengar di tengah keheningan yang melanda, sayangnya hal tersebut tidak membuatnya berhenti melainkan terus berjalan masuk hingga suara air akibat gerakan pada tubuhnya semakin nyaring terdengar di dalam gua. Secara perlahan genangan air tersebut mulai menelen sepersetangah dari tubuhnya dengan perlahan lalu dengan semakin jauhnya dirinya berjalan, hingga membuat air yang berada di dalam gua itu kini mencapai tepat pada lehernya. Cukup menunjukan kedalaman yang di ambilnya. Sinar matahari juga mulai menyinari bagian kepala Ulzana sebelum wanita tersebut dengan perlahan mengangkat kedua tangannya mengarah pada cahaya matahari yang berada di atasnya lalu mulai terdengar suara bisikan - bisikan kecil yang semakin nyaring terdengar dari mulutnya karena, mantra yang di sebutnya hingga semakin lama Ulzana yang telah berbicara sendiri terdengar nada yang semakin meninggi dan nyaring dari suaranya. "EXPELLERE !." SYURRR... Hingga puncaknya Ulzana berteriak dan terdengarlah suara keciprakan air yang begitu keras di depannya, saat sebuah tubuh polos tanpa pakaian yang hanya di tutupi oleh rambut berwarna ungu pastel begitu panjang sejuntai hingga kedalam air menutup cukup baik pada area - area intim tubuh miliknya saat, gadis tersebut seperti terdorong naik keatas permukaan dengan begitu cepat hingga membuatnya sedikit oleng dan hampir saja terjatuh jika Ulzana tidak memegang lengannya. Menyadari hal tersebut membuatnya berusaha memusatkan fokus matanya pada perempuan di depannya dan cukup terkejut dengan apa yang di dapatinya saat melihat dengan jelas wanita yang memegangnya ternyata jauh lebih pendek darinya yang hanya sebatas dibawah dadanya, bersama wajah wanita tersebut yang terlihat begitu rusak karena kulitnya yang seolah mengelupas bahkan membentuk sedikit sisik dibagian yang mengerut, membuatnya spontan menarik tangannya menjauh yang justru hampir membuatnya jatuh kebelakang jika saja Ulzana tidak memegang kuat kembali lengan miliknya. Saat Ulzana berdiam dan menatap lurus pada matanya wanita tersebut kini bergumam dengan pelan hingga gadis di depannya harus sedikit menyipitkan matanya berusaha memahami apa yang wanita tua itu katakan. Terlihat tidak sedang berbicara padanya namun seperti sebuah kilasan kalimat panjang yang membuatnya sedikit pusing karena berusaha memahaminya, terlebih rasa sedikit sesak pada dadanya yang dirasakan olehnya setelah naik ke permukaan. Dirinya merasa seperti terdorong dengan begitu kencang bersama kecepatan yang begitu keras melilitnya keatas hingga rasanya dadanya tidak sempat memasok udara membuatnya masih oleng. Sampai Ulzana selesai mengucapkan kalimat mantranya gadis di depannya sama sekali terlihat masih begitu belum masuk dalam keadaan sadar dan masih begitu oleng terlihat dari matanya yang seperti berputar tidak fokus, mengabaikannya membuatnya kini berbalik dan mengangkat tangan lemah yang berada di dalam genggamannya dengan tinggi. "GADIS KE SERATUS SATU YANG MERUPAKAN JANTUNG TERAKHIR TELAH TERLAHIR !." Umumnya kepada seluruh orang yang sedaritadi hanya diam mengamati mereka yang masih berada dalam air. Hingga tidak lama terdengar suara sorakan yang begitu kencang memenuhi gua tersebut, mengalun masuk kedalam telinga gadis yang awalnya hanya terfokus pada kepala wanita pendek di depannya, membuatnya mendongak cepat menatap kesekitarnya dari mana arah sorakan itu datang. Manik mata biru terang miliknya menatap begitu banyak kerumunan yang menatapnya dengan bentuk - bentuk dari tubuh mereka yang berbeda. Di ujung kiri penglihatannya dirinya mendapati beberapa sekumpulan wanita cantik dengan sayap begitu besar di punggungnya yang mengepak - ngepak indah dan dan dua buah antena tipis yang terpasang indah pada bagian kepala depannya, terlihat seperti mereka adalah jelmaan dari kupu - kupu asli. Mereka terlihat indah dan cantik memukau dalam balutan warna - warni yang melekat pada diri mereka. Suara yang nyaring kembali terdengar membuatnya memutar kepalanya melihat keujung kanan dari sisi gua dan mendapati sebuah makhluk yang memiliki tubuh sebatas pinggang yang sama sepertinya, namun separuh tubuhnya kebawah adalah kuda dengan dua buah tanduk runcing di kepalanya. Terlalu fokus dengan apa yang kedua matanya dapati membuatnya tidak sadar bahwa ia telah di tarik keluar dari air hingga sebuah kain tersampir pada bahunya membuatnya berbalik menatap kedepan hanya untuk mendapati seorang pria dengan sebuah tanduk yang tidak terlalu panjang namun, mengeluarkan sebuah asap biru seperti warna pada tanduk miliknya yang terletak tepat di sisi kepalanya tengah tersenyum kearahnya dengan manis. Tidak ada yanga aneh dengan pria di depannya selain tanduk pada sisi kepalanya yang tidak berbentuk seperti hewan melainkan terlihat seperti batu kokoh yang di bangun bertahap dan hanya terlihat seperti atribut yang mengeluarkan gepulan asap berwarna, begitu juga cahaya pada celah - celah dari tanduk batunya selain, itu dirinya tidak melihat sesuatu yang aneh seperti pada beberapa orang yang berada di sekitarnya. Masing - masing dari makhluk - makhluk yang dilihatnya berdiri saling berkelompok yang sama dengan diri mereka, begitupula dengan pria di depannya yang berdiri beberapa makhluk sama sepertinya tepat di belakang pria tersebut. Memiliki tanduk dan mengeluarkan asap bersama kilatan mata terang mereka yang menajam padanya. Hanya wanita yang berada dalam air bersamanya tadi yang terlihat tidak memiliki kelompok yang sama dengannya. Begitupula dengan dirinya yang menyadari bahwa dirinya juga tidak memiliki kelompok sepertinya. Dirinya tidak memiliki tanduk atau tubuh separuh seperti hewan begitupula dengan sayap pada punggungnya. Hanya ada tubuh polosnya. Hanya dirinya yang terasing tanpa memiliki kelompok di tengah makhluk - makhluk yang saling berkelompok dan kini menatapnya tanpa henti seperti mangsa.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.3K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.4K
bc

Time Travel Wedding

read
5.4K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.0K
bc

Romantic Ghost

read
162.4K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.6K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook