Dea memutuskan untuk tidak bekerja di hotel milik Kaisar, sudah beberapa hari ini ia tidak datang ke Kantor. Ia tidak peduli jika Kaisar menutut denda kontrak yang telah ia tanda tangani. Kesabarannya sudah pada batasnya, apalagi ia sangat sedih saat ini. Tinggal di Apartemen seorang diri membuatnya terasa kesepian dan merasa hampa. Tidak ada lagi Dea yang bangun pagi untuk menyiapkan sarapan Alea dan Arga. Dea tidak bisa mendengar suara Arga yang manja memanggilnya Bunda setiap harinya dan itu membuatnya benar-benar sedih. Ia telah terbiasa dengan kehadiran Arga dan Alea, sebenarnya sejak dulu Dea memang sudah siap ditinggalkan Arga dan Alea karena ia tahu suatu saat nanti Alea akan menemukan kebahagiaannya. Hanya dirinya yang mungkin akan terus bersembunyi hingga keluarganya berhenti me