bc

With You

book_age12+
4.0K
FOLLOW
29.0K
READ
family
love after marriage
goodgirl
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

Nada Fahira Zalfa

"Mungkin memang bukan kamu orang yang ditakdirkan untukku. Tapi aku belum bisa melihat dia yang setia mencintaiku.."

Arkhan Said Ramadhan

"Maafkan kebodohanku yang melepaskan wanita sebaikmu. Hingga aku tak bisa menemukan wanita yang lebih darimu "

Muammar Dhafi Hafidz

"Aku sudah menantimu bertahun-tahun. Tak masalah bagiku menanti cintamu walau beberapa tahun lagi"

chap-preview
Free preview
Part 1
Nada masih terus menatap layar smartphone-nya. Berharap seseorang menghubunginya. Namun hampir setengah jam berlalu, layar ponselnya masih gelap "Dia masih marah," keluh Nada. "Apa aku harus... Enggak, enggak. Sabar, Nada.. Tunggu sebentar lagi." Melirik jam di dindingnya, Nada kembali mendesah lelah. Ia harus berangkat kuliah sekarang, jika tak mau terlambat tiba di kampus. Bangkit dari kasur, Nada raih tas beserta buku-buku yang ia perlukan. Melupakan ponsel yang sebelumnya tak henti ia pandangi. "Mau berangkat kuliah sekarang, Sayang?" tanya ibunya begitu melihat Nada sudah siap dengan tas serta beberapa buku di tangannya. "Nggak sarapan dulu?" "Ntar di kampus aja, Bun. Nada udah hampir telat. Bye, Bunda.." ujarnya seraya mencium kedua pipi sang bunda, "Assalamu'alaikum.." "Non Nada..." teriak Bi Anum, asisten rumah tangga Nada. Bi Anum berlari turun dari lantai atas, sepertinya dari kamar Nada sambil memegang sesuatu di tangan kanannya. "Tadi Bibi mau ngebersihin kamar Non Nada, terus Bibi lihat hp Non Nada di kasur. Ini Non." "Oh. Makasih ya, Bi.." Bunda Nada menatap putrinya itu heran." Kamu kenapa, Da?" "Nggak papa, Bun. Nada berangkat dulu ya, Bun. Assalamu'alaikum." Nada tahu dengan jelas kalau Bunda pasti curiga padanya. Ia tak mungkin menjadikan "kesiangan bangun" sebagai alasan. Nada selalu bangun pagi dan tak pernah lagi tertidur usai melaksanakan shalat shubuh. Apalagi karena Nada smpai melalaikan ponselnya. Sementara bundanya tahu, seberapa penting ponsel bagi Nada. "Maafin Nada, Bun," sesalnya. *** "Nada Fahira Zalfa..." Nada tersentak dari lamunannya setelah mendengar seseorang memanggil namanya lengkap. Ia lalu menoleh dan mendapati Haura, sahabatnya sejak SMA,  berdiri di belakangnya. "Masih berantem sama Arkhan?" tanya Haura. Nada mengangguk pelan. "Dia sama sekali nggak menghubungi aku sejak kemarin." "Lo nggak coba nelpon dia duluan?" saran Haura "Aku udah coba beberapa kali, Ra. Nggak aktif. Aku minta telepon balik, tapi masih no respons." Nada tertunduk sedih saat menceritakan usaha yang ia lakukan untuk menghubungi dan menjelaskan masalah yang terjadi antara dirinya dengan Arkhan. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. "Udahlah, Da. Mungkin dia memang bukan yang terbaik buat lo. Lepasin aja kalau dia nggak mau dengar penjelasan lo. Lagian masalah kalian juga bukan kesalahan lo sepenuhnya. Seharusnya dia yang minta maaf sama lo. Malah lo yang uring-uringan nggak jelas," ujar Haura sambil memberi nasehat. Nada tak menjawab. Pikirannya melayang pada kejadian beberapa hari lalu. Awal mula pertengkarannya dengan Arkhan Said Ramadhan, kekasihnya. Saat itu ia berencana untuk menemui Arkhan diam-diam ke kelas lelaki itu. Sengaja memberi surprise untuk merayakan satu tahun hubungan mereka berdua. Nada hampir saja membuka pintu ruang kelas Arkhan, tepat saat telinganya menangkap suara Arkhan tengah berbincang dengan seorang wanita. "Aku benar-benar minta maaf, Sayang. Aku tahu aku salah karena nggak pernah ngasi kabar ke kamu selama setahun ini. Tapi sumpah, aku masih cinta dan sayang sama kamu, Ar. Aku bahkan langsung menemui kamu setibanya aku dari London. Ini salah satu bukti kalau aku masih cinta sama kamu, Ar. Dan aku yakin, kamu juga masih cinta sama aku kan?" "Cukup, Renita. Kamu yang udah nggak cinta dan melupakan aku. Kamu menghilang tanpa kabar. Kamu nggak pernah menghargai perasaan aku. Kamu nggak tahu betapa frustasinya aku mencari kamu selama ini. Tapi maaf, Ren. Hatiku bukan milik kamu lagi. Sudah ada wanita lain yang memilikinya. Dia yang udah bantu aku bangkit dan melupakan kamu." Nada kaget mendengar pengakuan Arkhan tersebut. Secara tidak langsung, Arkhan mengatakan jika Nada hanya dijadikan pelarian dari dukanya karena ditinggal kekasihnya yang menghilang tanpa kabar. Arkhan tidak pernah mencintai Nada selama ini. "Lho, Nada? Kok di sini aja? Arkhan ada di dalam kok." Seorang pria menyapanya. Dia adalah Adrian, sahabat Arkhan. "Kamu kenapa?" tanya Adrian melihat mata Nada mulai berkaca-kaca. "Aku nggak papa, Kak.." jawab Nada pelan. Arkhan mendengar suara dua orang yang tengah bercakap di luar kelas. Ia penasaran karena namanya disebut oleh kedua orang itu. Ia terkejut mengetahui Nada dan Adrian yang sedang mengobrol. Terlebih karena melihat mata Nada mulai memerah, seperti menahan tangis. Seketika itu Arkhan tersadar jika Nada mendengar pembicaraannya dengan Renita. Entah itu semua, atau hanya sebagian. "Nada.., aku bisa jelasin semuanya sama kamu." "Nggak ada yang perlu dijelasin lagi, Kak. Aku udah dengar semuanya. Dan aku cukup mengerti apa yang kalian bicarakan di dalam." "Kamu salah paham, Da. Please, kasih kesempatan aku untuk menjelaskan semuanya ke kamu." "Nggak perlu, Kak. Aku bukan anak kecil yang nggak ngerti sama sekali dengan maksud pembicaraan kalian tadi. Aku paham, Kak. Bahkan sangat paham. Jadi aku sama sekali nggak butuh penjelasan dari Kakak. Permisi, Kak," pamit Nada. Arkhan berusaha mengejar dan menahan tangan Nada, tetapi Nada menepisnya. Nada masuk ke dalam mobil, meninggalkan Arkhan yang terduduk lemas di area parkir kampus. Arkhan tidak memperdulikan para mahasiswa lain yang menatapnya penuh tanya. "Maafin aku, Nada. Tapi sekarang, aku benar-benar mencintai kamu." sesal Arkhan. Sayangnya ucapan Arkhan tak terdengar oleh Nada yang sudah berlalu dengan mobilnya saat itu. Nada menghela napasnya pelan. "Aku tahu, Ra. Tapi Kak Arkhan udah minta maaf sama aku." Nada ingat bagaimana Arkhan berusaha menemuinya sekedar untuk meminta maaf dan diizinkan memberi penjelasan. Namun Nada menolak. Nada terus menghindar dari Arkhan. "Seandainya waktu itu aku nggak ketemu Davin dan mau dengarin penjelasan Kak Arkhan, mungkin Kak Arkhan nggak akan semarah ini sama aku," sesal Nada. "Nada.. please, deh. Gue tahu lo cinta banget sama Kak Arkhan. Tapi cukup Nada, buka mata lo. Kak Arkhan nggak beneran cinta sama lo. Udah jelas-jelas dia yang salah, tapi cuma karena lihat lo sama Davin, malah sekarang dia yang balik marah sama lo. Dia tuh cuma nyari alasan buat putus dari lo, biar bisa balik sama mantannya itu," jelas Haura panjang lebar. Nada berusaha menolak percaya. Namun ia tahu apa yang dikatakan Haura, tak sepenuhnya salah. Hanya karena kemarin Arkhan melihat Nada dan Davin jalan bersama di koridor kampus, lelaki itu langsung mencercanya. Menuduh jika sebenarnya Nada lah yang sudah berselingkuh di belakangnya dengan Davin. Sampai Arkhan mengucapkan dua kata yang berhasil membuat hati Nada terasa seperti disayat. "Ini yang kamu mau kan, Nada? Baiklah, mulai sekarang hubungan kita berakhir. Kita putus." "Lo tuh cantik, Da. Laki-laki yang mau sama lo bukan cuma si k*****t Arkhan itu doang. Apalagi dia nggak benar-benar cinta." Haura mendengus. Sejak awal memang ia tak setuju sahabatnya menjalin hubungan dengan lelaki itu. Namun karena ia tahu Nada sudah lama menaruh hati pada Arkhan, Haura tak mungkin menghalangi sahabatnya untuk bahagia. "Dia juga udah bilang putus kan? Udah lah, ngapain dipertahanin lagi. Masih banyak laki-laki yang seribu kali lebih baik daripada dia." "Kamu benar, Ra. Kak Arkhan memang nggak pernah cinta sama aku. Baiklah, jika memang itu udah keputusan Kak Arkhan." Lagi dan lagi, cairan bening itu berhasil lolos di pelupuk mata Nada. Namun kali ini, dia benar-benar sudah membulatkan tekad untuk melupakan Arkhan, lelaki yang sangat ia cintai.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Married with Single Daddy

read
6.1M
bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M
bc

Guru BK Itu Suamiku (Bahasa Indonesia)

read
2.5M
bc

GADIS PELAYAN TUAN MUDA

read
465.8K
bc

Rujuk

read
913.0K
bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
200.5K
bc

Hello Wife

read
1.4M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook