Pukul delapan pagi pas, Khalif dan rombongan nya tiba di masjid di kawasan komplek perumahan Keynal dan Veranda. Di mana akad nikah akan di langsung kan sebentar lagi. Kini, Khalif sudah duduk di tengah ruangan bersama dengan wali nya dan juga wali Shania. Juga seorang penghulu dan juga para saksi. Khalif mengenakan baju koko berwarna putih, juga peci hitam di kepala nya. Di hadapan nya duduk Keynal, mengenakan baju batik juga tidak lupa peci hitam. Khalif mencuri lirik pada Dika, abang nya yang duduk sebagai saksi di samping ayah. "Bisa di mulai ? " instruksi pak Hamdan, yaitu seorang penghulu. Keynal dan Khalif mengangguk. Keduanya saling berjabat tangan, dengan sama - sama memegang microfon milik masjid. "Saya menepati janji, yang pernah saya katakan pada mu. Bahwa saya se

