Satu minggu sejak Satya menghubungi Vania hari ini Satya berencana akan terbang ke Surabaya menemui Vania.Dia sudah sangat rindu dengan Vania padahal baru berapa kali mereka bertemu tapi entah mengapa Satya terus memikirkan Vania.
Satya ingin memberi kejutan kepada Vania.Dia sengaja tidak bilang kalau hari ini dia akan ke Surabaya.
Sampai di Surabaya Satya menuju kantornya sekedar mengecek karena sekarang Satya mempercayakan kantornya kepada rekan sekaligus sahabat baiknya Dika.
Selama ini Satya juga menyuruh Dika untuk mengawasi Vania jangan sampai wanita yang dia cintai itu ada yang mengganggunya.
"Hai bro tumben nggak ngabarin kalo mau dateng aku bisa jemput."
" Lo kayak nggak tau aku aja sih Dik, selalu penuh kejutan,hahaha..."
"Oh ya gimana tugas yang aku suruh apa ada yang gangguin Vania."
"Tenang bro aman Vania cewek baik baik kesehariannya cuma kerja pulang udah dia jarang banget keluar paling belanja ma nyari makan aja itupun deket.Orang suruhanku selalu update tentang Vania."
"Syukurlah thanks ya Dik lo bisa diandalkan."
"Sama sama bro"
" Kalo gitu aku langsung temuin Vania ya udah kangen banget nih."
"Ok have fun ya bro"
...........
Siang ini Satya menunggu Vania di seberang cafe menurut info Vania hari ini shif pagi dan pulang jam 2 sekarang masih jam 01.45 wib 15 menit lagi akan keluar.
Dari seberang Satya melihat Vania keluar cafe dia turun langsung menghampiri Vania.
" Mas Satya ...kok kamu ada disini mas bukannya di Bandung."
Belum menjawab pertanyaan Vania Satya langsung memeluk Vania,sungguh dia sangat merindukan Vania.
"Sorry Van aku kelepasan aku kangen banget soalnya sama kamu,Satya mundur selangkah sambil melepaskan pelukannya."
"Iya mas gak papa,aku juga kangen banget sama mas,sahut Vania."
"Mas kok nggak bilang kalo mau ke Surabaya aku kaget banget mas tiba tiba disini."
" Sengaja Van aku nggak ngabarin emang pingin kasih kejutan buat kamu hehe...ya udah yuk aku pingin ajak kamu ke apartemen.Hari ini aku pingin seharian sama kamu biar kita juga lebih dekat besok aku harus kembali ke Bandung."
"Tapi aku mau pulang dulu mas tadi aku lupa nggak bawa ganti baju".
"Udah nggak usah nanti aku akan suruh orang buat siapin kamu baju ganti".
Kami pun berangkat menuju apartemen mas Satya.Setelah hampir sejam perjalanan akhirnya kami sampai di apartemen.
Saat di depan pintu mas Satya masuk duluan aku diam terpaku melihat ruangan yang begitu besar seumur umur baru kali ini aku liat dalamnya apartemen ."Ini mah bagus banget mimpi apa aku ya bisa liat langsung biasanya cuma liat dari televisi,batinku".
" Kamu kenapa bengong di disitu Van ayo masuk."
"I.. iya mas aku masuk,apartemen mas Satya bagus banget baru kali ini aku masuk apartemen mas jadi maklum agak takjub gitu biasanya cuma bisa liat di tv sekarang malah liat langsung".
" Apartemen ini aku beli dengan hasil keringatku sendiri bukan dari orang tuaku jadi mereka belum tahu kalo aku beli apartemen sendiri,karena papa sudah memberi ku fasilitas apartemen juga yang deket kantor karena aku jarang pulang kerumah kalau kerjaan lagi banyak.Kamu duduk aja terserah dimana aku mau hubungi Dika buat nyiapin baju buat kamu".
"Dik tolong kaku suruh sarah buat beliin baju yang bagus buat Vania ya kamu tahu kan ukuran Vania kamu siapin beberapa baju untuk Vania cepet ya".
"Van gimana kerjaan kamu lancar?"
" Alhamdulilah mas sejauh ini lancar ,mas sendiri gimana urusannya di Bandung lancar juga?"
"Iya Vin nggak ada masalah udah beres cuma ya sementara ini aku harus tinggal di Bandung belum tau sampai kapan,jadi aku minta tolong sama kamu buat sabar ya, mungkin kemarin aku hanya ngomong lewat seluler sekarang aku pingin kamu tau langsung tentang perasaanku.Van aku suka sama kamu sejak pertama kali kita ketemu aku jatuh cinta sama kamu pada pandangan pertama".
"Mas aku hargai kejujuranmu tentang perasaan kamu tapi mas tahu kan aku cuma pegawai cafe biasa aku juga berasal dari desa keluargaku bukan orang kaya apa mas nggak malu nanti kalo jalan sama aku.
Aku cuma kayak gini mas aku takut kamu nanti menyesal mas punya pendidikan tinggi sedangkan aku cuma lulusan SMA perbedaan kita terlalu jauh."
" Van percaya sama aku ya aku benar benar tulus sayang sama kamu tanpa memandang status darimana kamu berasal,aku cuma ingin kamu Van banyak wanita diluar sana yang jauh lebih segalanya dari kamu tapi hati ini hanya tertarik sama kamu sejak pertemuan pertama kita apa kamu mau jalani hubungan sama aku Van tapi aku mohon kamu sabar ya kalau kita harus jauh jauhan dulu tapi aku janji aku akan ke Surabaya satu minggu sekali untuk menemui kamu".
"Gimana Van apa kamu mau jalani hubungan ini sama mas" sambil memegang kedua tanganku mas Satya memohon.
"Iya mas aku siap jalani hubungan ini dengan kamu".
Mas Satya mencium keningku cukup lama
"makasih sayang,kamu istirahat dulu aku akan pesan makanan pasti kamu laper kan sekalian tunggu baju dan keperluan kamu sebentar lagi datang".
"Iya mas aku mau mandi dulu gerah banget dimana ya kamar mandinya?"
"Itu sebelah kanan kamar aku kamu bisa pakai anggap saja seperti rumah kamu sendiri kamu bisa tidur dikamar itu".
Vania pov
Aku nggak pernah menyangka jika mas Satya mengungkapkan perasaannya sama aku jujur aku kaget deg degan takut karena ini pertama kalinya buat ku aku belum pernah merasakan apa itu dicintai karena aku tidak pernah pacaran orang tuaku melarang aku pacaran saat masih sekolah meskipun banyak yang menaruh hati sama aku tapi karena orang tua melarang aku tidak pernah jalan ataupun berdekatan dengan laki laki meskipun hanya sebatas teman.
Jadi aku sangat takut tapi aku juga bahagia ternyata begini rasanya dicintai,aku pun juga mempunyai perasaan yang sama dengan mas Satya hanya saja aku takut dan aku juga tau diri perbedaan antara aku dan mas Satya bagai bumi dan langit tapi ternyata mas Satya mau menerimaku dengan segala kekuranganku aku sangat bersyukur.
Saat aku memasuki kamar mas Satya aku dibuat takjub dengan interior kamarnya.Didominasi dengan warna hitam dan putih dengan ornamen khas pria simple tapi sangat elegan dengan tempat tidur king size tak banyak barang di dalam jadi terkesan sangat luas kalo di desa ini bisa jadi satu rumah bukan kamar, saat memasuki kamar mandinya pun aku sampai menganga karena saking takjubnya ini kamar mandi apa ruang tamu sih luas banget bisa pingsan aku lama lama disini melihat betapa mewahnya apartemen mas Satya mimpi apa aku bisa dekat dengan mas Satya.
Setelah mandi aku keluar dengan memakai bathrobe dan handuk yang aku lilitkan diatas kepala seger banget rasanya ternyata di atas tempat tidur ada tas yang aku yakin itu adalah baju yang mas Satya siapkan lengkap dengan pakaian dalam yang aku tahu pasti tidak murah aku jadi malu sampai segininya mas Satya nyiapin buat aku.Akupun berganti pakaian sebuah dress selutut tanpa lengan yang ukurannya pas sekali di badan mas Satya kok tahu ya ukuran badan ku bahkan sampai dalaman pun juga pas setelah selesai akupun keluar kamar.
Vania pov end
" Wah kamu cantik banget Van pake baju itu pas lagi ditubuh kamu padahal aku hanya mengira ngira ukuran tubuh kamu tapi ternyata aku nggak salah,kamu cantik sayang"
"Makasih ya mas ini terlalu berlebihan buatku pasti mahal sayang kan mas uangnya aku nggak biasa pake baju mahal".
" Kamu sudah cantik mau pake baju apapun ya tetep cantik sayang udah ini nggak seberapa sekarang ayo kita makan dulu" sambil menggandengku menuju meja makan tak henti hentinya aku tersenyum yang dibalas senyuman juga dari mas Satya.