bc

12 Tangkai

book_age18+
54
FOLLOW
1K
READ
revenge
possessive
goodgirl
drama
tragedy
gxg
highschool
magical world
friendship
slice of life
like
intro-logo
Blurb

Dua belas wanita remaja yang saling bertarung hidup dan mati memperebutkan tahta

sang Dewa. Mereka bermain permainan hidup dan mati. siapa yang akan memenangkan permainan hidup dan mati tersebut?

chap-preview
Free preview
Melati Awal
Jasmine, perempuan yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. hidupnya penuh dengan kekurangan, namun wajah dan penampilannya yang sangat cantik. membuat siapapun yang berada di dekatnya merasa tergila gila pada Jasmine, terutama dikalangan kaum lelaki. Pada suatu hari, pukul 7.00. Jasmine berangkat menuju sekolahnya. ia tinggal di tempat bernama furuwa garden, saat ia berpamitan kepada kedua orang tuanya. "Ibu!ayah!aku berangkat dulu ya, sudah terlambat ini."Jasmine berlari menuju pintu rumah sambil memakan roti sisa yang di tahan dengan mulutnya. Jasmine berlari menuju stasiun kereta api. seperti anak anak sekolah pada umumnya ketika ingin berangkat sekolah. Jasmine melihat jam tangannya, yang berada di tangan kanannya. "Wah!aku benar benar terlambat!"Jasmine yang masih berlari menuju stasiun kereta api. Jasmine mempercepat larinya, sangking cepatnya ia tidak memperdulikan didepan jalan ada benda atau sedang ada proyek jalan yang sedang dikerjakan. "Ah!ada galian lubang!di saat seperti ini!"Jasmine sambil berlari kencang ke arah depan melihat ada pekerjaan proyek. Sebuah lubang besar menghalangi jalan Jasmine, tapi Jasmine terus berlari dan berhasil melompatinya. Sampainya Jasmine di stasiun kereta api. Jasmine duduk di bangku yang sudah disediakan pihak stasiun kereta api. menunggu kedatangan kereta yang biasa membawa Jasmine ke sekolah. Saat menunggu di tempat duduk yang disediakan pihak stasiun kereta api, Jasmine melihat disebelah bangku satunya lagi. ada seorang anak perempuan, yang mengenakan seragam sama seperti Jasmine. Kemudian Jasmine terpikir untuk berangkat bersamanya, karena pikir Jasmine. mereka berdua sama sama terlambat datang ke sekolah. Jasmine berpindah tempat duduk, menghampiri gadis tersebut. Jasmine duduk di sebelah gadis itu. Jasmine dan gadis itu duduk bersebelahan, tetapi tidak ada satupun ucapan yang keluar dari mulut masing masing. Lalu Jasmine menyapa lebih dahulu gadis tersebut. "Hai, kamu dari Sekolah menengah pertama furuwa garden timur ya?"tanya Jasmine sambil melambaikan tangan ke gadis yang duduk di sebelahnya. Gadis itu tidak menjawab sekata apapun, seperti patung yang tidak ingin membuka mulutnya. Jasmine merasa seperti orang kebingungan, Jasmine malu karena lawan bicaranya tidak menjawab pertanyaannya. "Hmm, halo...apa kamu dengar aku?"tangan Jasmine melambai lambai ke depan mata gadis tersebut. Gadis itu masih saja mematung, tatapannya yang dingin membuat Jasmine merasa kesal. Kereta-pun sampai pada jam 7.30. Gadis yang duduk disebelah Jasmine berdiri dari tempat duduknya, berjalan menuju ke kereta yang sudah sampai. Jasmine terdiam, melihat gadis tersebut seperti tidak memiliki hati. "Kalau kamu tidak ingin berkenalan denganku tidak apa apa!tetapi setidaknya jawab pertanyaan aku!"Berdirinya Jasmine dari tempat duduknya, berteriak. melihat gadis tersebut berjalan menuju kereta. Gadis itu tidak memperdulikan Jasmine, ia terus berjalan menuju pintu masuk kereta. Jasmine-pun masuk ke dalam kereta. "Ih!aku kesal sekali!baru pertama kali ini ada seseorang yang menolak pesonaku,"ucap Jasmine dalam hati, wajahnya memerah merasa kesal. Setibanya di depan gerbang sekolah. Jasmine melihat gadis yang ada di depan pintu gerbang. gadis itu dan Jasmine tidak bisa masuk ke sekolah, karena pintu gerbang sudah di kunci oleh penjaga. Jasmine melihat gadis itu menatap gedung sekolah dari luar gerbang. "Dengar ya kamu!aku tau kamu bisa mendengar aku!"Jasmine menunjuk jari telunjuknya ke arah gadis tersebut saat di depan gerbang dengan wajah kesal. Gadis itu hanya menunduk dengan tatapan dinginnya. "Terserah kamu saja!aku tidak mau lagi berbicara padamu jika bertemu di jalan. kamu bukan manusia!kamu ini robot pasti!"Jasmine membuang muka pada gadis itu. Lalu gadis itu berbicara sesuatu. "Aku tidak seperti kamu dan kamu tidak seperti aku,"ucap gadis itu, memegang gerbang sekolah dengan tatapan dinginnya. "Apa katamu?maksudmu kita berbeda?kita ini sama sama pelajar sekolah, kita sama sama perempuan, apanya yang beda!"Jasmine mengencangkan giginya sambil memasang wajah kesal ke arah gadis tersebut. Penjaga sekolah yang tiba tiba datang menghampiri gerbang, mendengar suatu obrolan yang tidak jelas dari luar gerbang. "Hey kalian, mengapa kalian berdua bisa terlambat, ini sudah pukul berapa,"tanya penjaga sekolah sambil membukakan pintu gerbang sekolah. "Hehe iya pak, maaf kami terlambat tadi ada hambatan di jalan."wajah Jasmine berkeringat sedikit, tangan kanannya mengusap bagian kepala belakang. Gadis itu membisu, tidak mengucapkan apapun dari mulutnya. Lalu mereka berdua memasuki ruang kelas masing masing. ternyata gadis yang duduk disebelah Jasmine tadi pagi, ia berada di ruang kelas yang bersebelahan dengan ruang kelas Jasmine, dimana ruang kelas mereka terletak di lantai dua sekolah. Saat Jasmine memasuki ruang kelas. Jasmine melihat gurunya sudah memulai jadwal pelajaran. "Permisi, maaf Bu guru. saya terlambat."Jasmine menunduk ke arah gurunya. "Ah tidak apa apa, pasti kamu kecapean karena belajar semalaman,"ucap guru Jasmine sambil memberikan senyum kepada Jasmine. Singkat cerita, Jasmine adalah satu satunya murid yang pandai di bidang pelajaran apapun di sekolahnya. Jasmine di kenal sebagai ratu sekolah. Julukan itu sudah Jasmine dapatkan sejak kelas satu sekolah menengah pertama furuwa garden timur. Teman teman kelasnya bahkan sampai guru guru lainnya menghormati Jasmine layaknya sang ratu. Jasmine juga memiliki wajah yang cantik dan rupawan, tidak ada laki laki di sekolahnya yang tidak suka pada Jasmine. Aroma dari badan Jasmine yang selalu membuat anak laki laki di sekolah furuwa garden menjadi tergila-gila kepada Jasmine. Ya, bagaimana tidak tergila-gila. Jasmine ini cantik dan pintar, siapapun menginginkannya. Sesudahnya Jasmine diberi izin masuk ruang kelas oleh gurunya, Jasmine menuju tempat duduknya yang berada di sebelah jendela ruang kelasnya. Sesaat Jasmine duduk di tempat duduknya. Jasmine melihat gadis yang tadi pagi berada di lapangan sambil mengangkat ember yang berisikan air penuh. Saat guru Jasmine menerangkan pelajaran, Jasmine bertanya kepada gurunya. "Bu guru, itu dia yang berdiri di lapangan, dia kenapa Bu?"tanya Jasmine sambil mengangkat tangan kanannya. "Oh itu, dia di hukum karena terlambat, tapi tenang saja kalau kamu itu berbeda, jadi tidak usah dipikirkan tentangnya ya,"jawab guru Jasmine, melihat ke arah Jasmine sambil memegang spidol papan tulis. Waktu di sekolah terus berjalan, sampai saatnya jam istirahat pertama. Jasmine masih melihat gadis tersebut berdiri di lapangan sambil mengangkat ember berisikan air penuh dengan kedua tangannya. Jasmine melihat dari balik jendela ruang kelasnya, melihat anak anak sekolah, melihat gadis itu dengan tatapan yang berbeda-beda, bahkan ada yang melemparkan sisa makanan ke arah gadis tersebut. Lalu Jasmine teringat kata kata yang di ucapkan gadis itu. "Aku tidak seperti kamu dan kamu tidak seperti aku."ucapan yang muncul di dalam pikiran Jasmine. Jasmine memegang kencang kepalanya, menggelengkan kepalanya untuk sesaat agar ucapan itu hilang dalam pikirannya. Jam menunjukan pukul 11.45. waktu hampir tengah hari, gadis itu masih berdiri di lapangan sambil mengangkat ember yang berisikan air penuh dengan kedua tangannya. Jasmine masih memperhatikan gadis itu sampai jam istirahat ke dua. tatapan Jasmine mulai menjadi kasihan kepada gadis itu, lalu saat jam istirahat ke dua. Jasmine memutuskan untuk pergi ke ruang guru, yang berada di lantai dasar. Jasmine menuruni tangga, wajahnya termenung melihat kejadian hari ini. Jasmine juga merasa heran, selama tiga tahun berada di sekolah. Jasmine belum pernah melihat gadis tersebut. "Kenapa selama tiga tahun ini, bahkan sampai saat ingin lulus dari sekolah ini. aku tidak pernah melihat gadis itu."Jasmine berbicara dalam hati dengan wajah termenung, menuruni anak tangga. Saat Jasmine menuruni anak tangga dengan wajah termenung. Jasmine berpapasan dengan anak anak sekolah lainnya yang menaiki tangga. "Jasmine?kamu kenapa?siapa yang membuat kamu sedih?"tanya sekumpulan anak laki laki yang sedang menaiki tangga. "Ah...tidak, aku baik baik saja. mungkin aku hanya lapar hehe, aku mau ke kantin dulu ya."Jasmine mengelus kepala belakangnya, memberikan senyum yang lebar kepada sekumpulan anak laki laki. Sesampainya di lantai dasar. Jasmine melihat ke arah lapangan, menatap gadis itu untuk sementara waktu, tatapannya sama sekali tidak berubah sejak pagi tadi. gadis itu menatap kembali ke arah Jasmine. Jasmine dan gadis itu saling menatap satu sama lain. Tatapan Jasmin yang merasa kasihan kepada gadis tersebut justru sebaliknya. gadis itu menatap dengan tatapan dinginnya. Jasmine mengalihkan pandangannya dari gadis itu dan berjalan menuju ruang guru. Sesampainya Jasmine di ruang guru. "Permisi, maaf saya mengganggu bapak dan ibu yang sedang menikmati jam makan siang."membuka pintu ruang guru, Jasmine menunduk di hadapan para guru. Guru guru yang menyambut hangat kedatangan Jasmine ke ruang guru, dengan senyuman mereka masing masing melihat idola sekolahnya memasuki ruang guru. Jasmine langsung menanyakan tentang gadis yang berdiri di lapangan, gadis yang mengangkat ember berisikan air penuh dengan kedua tangan. Para guru terheran mendengar pertanyaan yang di keluarkan dari mulut Jasmine. Para guru menjawab berbeda-beda pertanyaan tersebut. tetapi pada intinya semua jawaban bersifat negatif. Jasmine yang mendengar semua jawaban dari guru, merasa tertekan. lagi dan lagi ucapan itu keluar dari pikiran Jasmine. "Aku tidak seperti kamu dan kamu tidak seperti aku."ucapan ini kembali muncul dalam pikiran Jasmine. Untuk sesaat Jasmine menggelengkan kepalanya kembali. Lalu Jasmine meninggalkan ruang guru tanpa berkata apapun. Jasmine ingin kembali bertanya soal hal ini, dan Jasmin tau, siapa yang harus Jasmine temui. Jasmine memutuskan untuk menemui guru bimbingan dan konseling. guru bimbingan dan konseling mungkin lebih mengerti tentang kasus seperti ini. ruangan guru bimbingan dan konseling berada di lantai tiga, mau tidak mau Jasmine harus naik turun tangga. Sampai saat ini, tidak ada satu murid-pun yang berani mendatangi ruangan guru bimbingan dan konseling, karena murid-murid tidak ingin mencari masalah dengan guru bimbingan dan konseling. Tangga demi anak tangga di injak oleh Jasmine. sampailah Jasmine di lantai tiga, tepat di depan pintu ruangan guru bimbingan dan konseling. Jantung Jasmine berdebar kencang, karena ini juga pertama kali ia memasuki ruangan guru bimbingan dan konseling. Tanpa banyak basa basi, Jasmine menarik nafas panjang, lalu memasuki ruangan guru bimbingan dan konseling.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
14.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
191.9K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
208.1K
bc

My Devil Billionaire

read
94.9K
bc

My Secret Little Wife

read
100.8K
bc

Suami untuk Dokter Mama

read
19.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook