Chapter 3

1079 Words
Dentuman suara musik DJ yang membuat malam itu panas tak penah berhenti terdengar. Apalagi semua sambutan dari para pengunjung Bar tersebut tak kunjung memudar, bahkan semakin ramai berdatangan. Di meja dansa, di kursi bar, meja bar yang disediakan untuk penari striptis juga tak kalah ramainya. Bahkan banyak pengunjung pria yang ikut menikmati liukan tubuh penari yang saat itu hanya menggunakan bikini seksi. Banyak dari wanita penari tersebut yang disentuh sana sini oleh pengunjung pria, namun mereka hanya membalas dengan tawa manis. Saweran yang cukup besarlah yang membuat mereka selalu melempatkan seyum. Bahkan dengan sengaja mereka menari sembari duduk mengangkang di depan pria yang menyawernya lalu membiarkan pria tersebut mengecup k*********a yang ada di balik bikini yang mereka pakai. Sangat murahan memang, tapi seperti itulah kehidupan malam. Apalagi dunia gelapnya. Semua serba vulgar dan dewasa. Mereka bahkan bisa dengan santai membiarkan lelaki hidung belang tersebut memasukkan jari ke lubang k*********a asalkan saweran mereka terima. Seperti yang terlihat pada meja bar bagian sudut. Bahkan wanita itu sudah merasakan sensasi nikmat karena pria yang mengaduk-aduk miliknya dengan dua jari. Sembari terus menari, tubuh liar wanita itu masih asik menikmati jari yang keluar masuk di bawahnya. "Kau keenakan?" tanya si pria dengan senyum mengejeknya. "Yah.. Yah.. Ini nikmat.." desahnya. Pria tua itu mempercepat kocokan jarinya hingga semburan hangat keluar dari kemaluan si wanita menyebabkan meja bar basah karena cairan tersebut. Tubuh wanita itu sudah lemas. Ia hanya bisa terduduk namun sedetik kemudian ia memekik saat pria tua tersebu naik ke atas meja bar dan menghujami kejantanannya ke dalam k*************a tersebut. "Kau akan kubayar mahal.." ucap pria itu sambil terus menghentakkan miliknya membuat si wanita mengerang nikmat. Aksi tersebut menjadi bahan tontonan banyak pengunjung di sana salah satunya seorang pria tampan yang tengah menikmati wine kesukaannya. Ia melihat dari sofa VVIP yang ia pesan. Berdua dengan sang sahabat, pria yang ternyata Abhi itu sibuk memperhatikan tontonan gratis di hadapannya. "Ku pikir pria botak itu beruntung.." ucap Leo sembari mencolek Abhi dengan telunjuknya. Abhi berdecih, ia tak tertarik dengan itu. Awalnya ia memang tertarik namun dengan sang wanitanya. Seksi dan panas. Abhi ingin menjadikan wanita itu teman tidurnya malam ini, namun sepertinya bukan rezeki wanita itu bisa menikmati kejantanannya. Karena sekarang lubangnya sudah dimasuki kejantanan pria tua. Dan Abhi tak tertarik dengan semua itu. Abhi menajamkan kembali tatapannya, ia melihat ke sekeliling namun tak menemukan satupun yang menarik minatnya. "Kau ingin mengambil satu malam ini?" tanya Leo penasaran. "Rencanaku. Kau bisa mencarikannya? Kalau bisa berikan padaku yang masih sempit." "Perawan?" "Tak harus. Yang penting lubangnya masih enak kumasuki. Bukan seperti dua hari yang lalu. Bahkan lubangnya lebih besar dari kejantananku. Kau tahu? Aku menyumpahinya, karena ternyata sebelum denganku, dia bermain dulu dengan alat seks yang ukurannya sangat besar." Abhi kembali mengingat kejadian dimana ia memasuki kemaluan seorang wanita seksi yang sudah sangat longgar. Dan lagi-lagi ia mengumpat kasar. Leo hanya geleng-geleng kepala mendengar permintaan Abhi padanya. "Kalau kutemukan perawan kau mau?" Abhi seketika menggeleng. "Aku tak ingin meniduri perawan. Bisa bahaya jika nanti dia menuntutku. Kau pikir saja, siapa tahu saja setelah denganku dia bermain dengan pria lain lalu hamil, dan kau tak akan bisa memprediksi apa yang wanita itu lakukan setelahnya." ucap Abhi jelas dan padat. Leo kembali menggeleng. Ternyata selain penggila seks, Abhi juga seorang pemikir handal. Ia tak mau dirugikan dan hanya ingin bersenang-senang saja. Jahat memang, tapi seperti itulah Abhimanyu. Bicara soal Abhi, pria ini memang pecinta seks. Ia bahkan kuat bermain sampai berjam dan membuat lawan mainnya terkapar. Entah ilmu apa yang Abhi pakai, yang jelas pria ini begitu digandrungi banyak wanita, apalagi wanita yang pernah ia gagahi, mereka pasti akan meminta lagi pada Abhi bahkan dengan suka rela memberikan dirinya pada Abhimanyu. Karisma Abhimanyu yang kuatlah yang mampu menarik kaum hawa untuk mendekat. Apalagi Abhi yang juga seorang CEO di perusahaan ternama yang sudah memiliki berbagai banyak cabang baik di negeri sendiri maupun di negeri orang lain. Kalian bisa pastikan kalau nama "Abhimanyu" sudah menjadi incaran investor terbaik namun jangan harap bisa bekerja sama dengan mudah. Abhi bukan tipe boss yang mudah di dekati. Sekali Abhi bicara kekesalannya, akan membuat lawan bicaranya emosi setengah mati tapi mereka tak bisa menyentuh Abhi karena balik lagi pada ketenaran. Abhi bisa membuat perusahaan mereka bangkrut dalam satu menit. Ketenaran Abhi di bidang bisnis nyaris sama dengan ketenaran Abhi di dunia malam. Walaupun begitu, Abhi tak pernah menyentuh yang namanya obat terlarang. Ia hanya menyentuh Wine dan juga one night stand. Urusan ranjang, Abhi paling gila. Karena itu, Karisma pria tersebut tak pernah luntur. Balik pada kedua anak muda tersebut, Abhi dan Leo. Abhi melirik Leo yang berjalan ke arahnya, "Dapat?" tanya Abhi membuat Leo berdecih. "Kau sudah tak sabar? Apa kejantananmu sudah berdiri melihat mereka?" ledek Leo. Abhi mengumpat seketika. "Kau tenang saja Abhi. Aku sudah menemukan yang tokcer untukmu.." Leo menunjuk seorang wanita yang duduk di meja bar. Wanita itu sangat seksi dan saat Abhi melirik ke arahnya, ia juga melirik ke arah Abhi sembari menggigit bibirnya menggoda. "Gimana?" tanya Leo tak sabar. Abhi belum menjawab. Ia meneliti satu persatu postur tubuh wanita tersebut, "Oke. Aku akui ,kau pintar dalam mencarikan teman kencan satu malam untukku.." jawab Abhi puas. Mendengar jawaban Abhi, Leo pun ikut tersenyum puas. selama ini dirinya memang tak pernah salah mencarikan teman kencan untuk Abhi dan semua pilihannya selalu membuat Abhi puas. dari kepuasan Abhi, setidaknya Leo akan mendapatkan cipratan sedikit kesenangan. seperti Leo minta benda ini dan itu, Abhi tak pernah menidakkannya. Abhi selalu mengiyakannya tanpa pikir dua kali. "Baiklah, aku akan memintanya bersiap di kamar VVIP ruang 8 sembari menunggumu datang.." lanjut Leo. Abhi mengangguk. Abhi kembali melihat wanita tersebut. melihat tonjolan di d**a wanita itu secara seksama. sepertinya itu sangat besar. akan puas jika dirinya meremasnya nanti saat di kamar. Abhi juga melirik pada paha wanita itu yang sengaja wanita itu ekspos untuk bisa Abhi lihat. dan sungguh, melihat semua itu Abhi yakin jika wanita itu sungguh Ahli dalam hal ranjang. karena Abhi bisa membedakan wanita yang hebat di ranjang dan yang tidak. dan wanita yang Leo pilih untuknya ini adalah wanita yang sangat hebat dalam hal memuaskan di ranjang. setelah mendengar persetujuan Abhi, Leo lalu kembali berjalan mendekati wanita tersebut, setelah Leo menyampaikan maksudnya, wanita itu mengangguk dan langsung berjalan menuju ruangan yang Leo tunjukkan. ***** bagi yang belum klik lambang love, jangan lupa klik lambang love yaaa..> oya, untuk project novel yang kedua, akan dipublish juga hari ini.. pantengin terus ya..^^
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD