"Aargh!!" Meysha menggeram tertahan. Kaki kanannya yang berada di kolong meja ruang santai apartmentnya bergetar. Tangannya mengepal kuat menahan amarah. Lalu pria yang duduk di sampingnya hanya tersenyum tenang. "Louise, bisa-bisanya aku gak tahu kalau mereka udah pulang dari Swiss, aish sial." Kata Meysha. Louise, si tunangan yang turut ingin memisahkan Minzy dari Marvi mulai memasang wajah datarnya. Ternyata tidak mudah, pikirnya. Marvi terlalu bergantung pada Minzy dan Minzy yang sangat penyabar selalu mudah memberikan kepercayaan pada suaminya itu. "Lou, sekarang kita harus gimana? Tanggal pernikahan kita udah deket, aku gak mau nikah sama kamu." Ujar Meysha. "Nomornya bahkan udah gam aktif." Louise melirik wanita licik itu sekilas. "Me too, aku gak mau menikah dengan wanita yan

