Bab 16

1043 Words

Nazmi membawanya masuk ke rumah, Malika tertegun melihat hampir seluruh bagian mengandung unsur traditional. Matanya tersita ke arah lemari berisi piring-piring antik dan juga pajang lain di dinding. Malika melihat mamanya Nazmi sedang berdiri di ruang tamu sambil menatap ke arahnya balik. "Mas, mama melihat kita." Nazmi menoleh dan mengikuti arah pandangannya, lalu tersenyum. Nazmi memintanya bersikap biasa saja, bahkan tangan Malika digenggam sampai wanita itu terkejut. Kenapa dipegang? tanya Malika dalam hati sambil melihat ke arah genggaman itu. Nazmi menyipit dan malah merangkulnya lagi. "Mamaku sedang mengamati, jangan terlalu tegang," bisiknya. "I-iya, Bang." Jantung Malika berdegup sangat kencang. Entah mengapa jadi gugup sekali perasaannya. Hingga mereka tiba di kamar,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD