‘Ting!’ Lift berhenti di lantai paling atas, pintunya terbuka perlahan. Para penumpangnya turun, tak lupa mengangguk pada seorang petinggi di sana. Saat hanya ia yang tersisa, Ben melangkah keluar dengan gaya khasnya. Jempol kakinya masih diperban tipis, bukan karena belum sembuh namun Ben tak nyaman dengan kenyataan jika sebagian kukunya hilang. Ia juga masih mengenakan sandal, dan hanya bersepatu jika harus menemui klien atau tamu lainnya. Meski begitu, aura CEO-nya tetap disegani. Beberapa staf yang sedang lalu-lalang spontan mengangguk atau memberi salam. “Pagi, Bos.” “Morning, Pak Ben.” “Assalamu’alaikum, Pak.” “Ohayō gozaimasu.” Ben lebih sering mengangguk singkat, meski sesekali ia jawab dengan respon singkat. “Pagi.” Begitu pintu ruang CEO dibuka, Raka langsung berdiri dari

