Alex memeluk Abella dari belakang. Alex, mencium leher Abella dengan sangat lembut. "Sayang, wangi kamu candu!" ucap Alex
"Mas, kamu sudah selesai??" tanya Abella dengan menoleh ke arah suami nya
"Emm" Alex, hanya berdahem.
Alex, terus mencium leher Abella dengan sangat lembut, perlahan ciuman Alex turun ke bahu sang istri. Alex, mencium bahu yang terekspos dengan indah nya.
Abella, hanya menggunakan baju tidur tipis. Abella terpaksa memakai, baju tidur yang sangat minim. tidak ada baju tidur yang pas dan cocok untuk nya di dalam lemari milik nya.
"Mas, geli" ucap Abella
Alex bukan nya menghentikan, ciuman nya. Alex kini membalik tubuh sang istri menghadap ke arah nya. Alex melihat dua gunung yang sangat indah di balik baju dinas malam yang Abella kenakan.
"Sayang, kamu sangat terlihat menggoda" ucap Alex dengan memegang kedua gunung di depan nya.
Alex, meremas dua gunung indah di depan nya. sedangkan Abella, dia memejamkan mata indah nya, saat dia merasakan sensasi aneh yang hadir, bersamaan Alex memegang dua gunung milik nya.
Alex, bukan hanya memegang, tapi Alex juga meremas, dengan ritme berubah-ubah. terkadang sangat pelan, terkencang, terkadang sedang.
Abella, kembali merasakan sesuatu glayer aneh di tubuh nya. "Mas!" lirih Abella.
"Kenapa sayang??" tanya Alex dengan hangat
"Mas" lirih Abella lagi
"Apa sakit??" tanya Alex
"Sedikit, tapi enak" sahut Abella tampa sadar
Emmm..
Tanpa sadar, Abella mengeluarkan suara yang sangat ingin Alex dengar. desahan Abella, membuat pedang kramat Alex semakin menegang.
ibarat tegangan listrik, semakin besar tekanan nya. Alex, tak kuasa menahan diri nya. Alex, melepas dengan pelan baju dinas malam Abella.
Kini Abella, terlihat sangat polos, tidak ada kain sehelai pun, yang menempel di tubuh Abella. Abella, selain tidak memaki kacamata, dia juga tidak memakai segitiga.
"Sangat sempurna" puji Alex dengan melihat indah tubuh Abella.
Dua gunung yang sangat berisi, kulit putih mulus, goa yang bersih dari rumput liar, tidak ada noda sedikit pun yang mengganggu indah nya tubuh Abella.
"Mas, jangan menatap ku seperti itu!" ucap Abella.
"Kenapa??" tanya Alex
"Aku malu" sahut Abella.
"Malu?? kenapa harus malu sayang?? aku sudah menikmati, sudah merasakan, sudah melihat nya" ucap Alex dengan memainkan ujung gunung dengan jari nya.
Abella membuang muka, mendengar apa yang Alex katakan. kedua pipi Abella terasa sangat panas, sampai ke telinga.
Alex mengangkat dagu Abella dengan pelan. Alex, mengarahkan wajah Abella, ke arah wajah nya. Alex, mencium bibir Abella dengan lembut, lama-kelamaan ciuman Alex semakin ganas.
Selain Alex, mencium Abella. Alex, juga menggosok-gosokan pedang kramat nya, yang masih tertutup boxer, ke tubuh Abella.
Abella, bisa merasakan keras nya sesuatu di balik boxer. Abella, mencoba mendekatkan tangan nya, dia ingin tau bagaimana rasa nya memegang sesuatu milik Alex.
Abella, tanpa sadar. dia memegang pedang kramat Alex. Abella juga menekan-nekan dengan pelan pedang kramat. belum puas, hanya menekan-nekan, Abella memainkan dua telur dengan menoel-noel gunung ke atas berulang kali.
Alex memejamkan mata tajam nya merasakan, dua telur nya di permainkan Abella. Alex, membiarkan Abella menyentuh, memainkan pedang dan kedua telur.
Begitupun dengan Alex, dia tidak tinggal diam. saat Abella, sudah lengah dengan mainan nya. Alex, menyusu bak anak bayi, dengan satu tangan memainkan gunung Abella.
Ahhh..
Ahhh..
Alex dan Abella sama-sama mendesah, saat hasrat, napsu menjadi satu secara bersamaan. "Sayang, kamu memang pintar" lirih Alex dengan memegang tangan Abella.
Alex memasukan tangan Abella ke dalam celana boxer yang dia kenakan. Abella menyentuh pedang yang terasa sangat panas. "Kenapa sangat panas Mas??" tanya Abella dengan polos nya
"Ingin di masukkan sayang ke kandang nya" sahut Alex
Saat setelah, Alex mengatakan apa yang dia inginkan. Alex memutar kembali tubuh Abella dengan pelan. Abella, dengan bertopang pembatas balkon kamar. dia sedikit membungkuk dengan dua kaki yang sedikit dia lebarkan.
Alex, tanpa ragu, dia membuka celana boxer yang dia kenakan. Alex, langsung saja memasukan pedang milik nya ke dalam goa kramat.
Alex, menggoyang maju mundur cantik-cantik dengan pelan, terkadang dengan cepat. tidak lupa tangan Alex, berpegangan salah satu gunung dan salah satu tangan nya, memegang pinggang ramping Abella.
Phakk
Phakk
aduan pan**t dengan paha Alex terdengar dengan sangat kencang. Alex, tidak menyia-nyiakan, kesempatan.
Ahh..
Abella dan Alex terus saja mendesah tanpa henti, mereka berdua tidak peduli dengan orang yang akan melihat mereka atau mendengar desahan kedua nya.
Alex hanya tau dia ingin melepas hasrat yang terpendam sejak makan malam. Alex, terus bergoyang sampai dia menyemburkan soas mayo yang sangat kental dan sangat banyak ke dalam rahim Abella.
Alex menarik pedang pusaka dengan pelan. Alex mundur beberapa langkah, dia mendudukkan diri nya di kursi balkon kamar nya. Alex, menarik tangan Abella dengan pelan. "Sayang kamu yang goyang" pinta Alex.
Abella, dengan sangat patu dengan Alex. dia menaiki Alex, dengan Alex yang langsung membantu Abella, memasukan pedang nya.
Ahhh..
Abella, langsung saja mendesah, saat pedang milik suami nya terasa sangat menancap, terasa sangat ketat dan sangat sempit.
"Goyang sesuka kamu sayang" ucap Alex dengan menikmati goyangan istri nya.
Alex memejamkan mata nya dengan memegang paha sang istri. Alex, tidak menduga, goa sang istri sangat candu bagi nya. "Ah, sayang lebih cepat lagi!" ucap Alex dengan mulai membantu Abella menggerakan p****t nya.
Abella dengan sangat patuh dia, bergoyang dengan sedikit lebih cepat. mereka melakukan hubungan suami istri, tanpa peduli dengan seseorang yang tengah melihat mereka dari jarak yang tidak terlalu jauh.
Natasa, adik kandung Abella menatap kedua nya dengan tatapan sinis, marah, raut wajah memerah. "Berani! berani nya, dia menaiki Alex, tanpa merasa bersalah!!" geram Natasa.
"Sialan!!" maki Natasa.
Natasa, seolah lupa akan diri nya siapa. bahkan dia tidak berhak, masuk ke dalam kamar sang kakak tanpa persetujan sang kakak.
Tapi Natasa nyelonong masuk begitu saja. Natasa, tidak suka melihat Abella dengan Alex saling mencumbu, saling mencintai seperti yang Natasa lihat.
"Harus nya, aku yang naik! bukan Bella" ucap Natasa dengan berbalik
Natasa, melangkah ke arah pintu kamar Abella dan Alex. kepala Natasa, seolah ingin meledak, melihat pertunjukan, adegan, dewasa.
Natasa, yang memang sudah perna melakukan hubungan dengan sang mantan kekasih, dia sangat tertarik dengan pokstur tubuh Alex yang sangat menggoda.
Apalagi saat Alex, memakai kemeja hitam, dengan lengan di gulung sampai siku, belum lagi dua kancing terbuka. "Ahh, tampan!" lirih Natasa membayangkan kakak ipar nya.
Pertama kali Alex bertemu dengan Natasa, sudah membuat kesan di dalam d**a Natasa. ingin rasa nya, Natasa memiliki Alex sepenuh nya. menyingkirkan Abella dari hidup Alex.
Adik kandung maut bagi hidup sang kakak yang sudah merasakan kebahagian. setelah dia susah, sedih, sendiri, hanya demi kebahagian sang adik. tapi nyata nya, adik nya malah ingin merebut, kebahagian Abella.