Part 8

1549 Words
Saat ini Hyera tengah sibuk mencatat laporan riwayat penyakit pasiennya. “Dokter Kim apakah Anda tidak ingin beristirahat?” tanya Suster Kim. Hyera pun menoleh ke arah Suster yang bername tag Kim Sejeong, lalu melirik jam yang melingkar di tangannya. “Duluan saja, Sus. Saya akan menyelesaikan dulu laporannya, tanggung tinggal sedikit lagi,” jawab Hyera. “Lalu apakah Dokter ingin menitip sesuatu?” tanya Sejeong. “Aniyo, setelah saya selesai mengerjakan laporannya, saya akan segera pergi ke kantin,” jawab Hyera. “Kalau begitu saya permisi, Dok,” pamit Sejeong. “Ne,” sahut Hyera. Tidak berselang lama Hyera selesai mengerjakan laporannya. Hyera pun membereskan meja kerjanya. Setelah itu, ia bergegas pergi ke kantin sebelum jam istirahatnya habis. “Rara!” Hyera terkejut saat ada yang berteriak memanggil namanya. “Calista!” Calista pun berlari ke arahnya. “Rara bogoshippo.” Calista memeluk erat tubuh Hyera. “Nado bogoshippo, Cal,” jawab Hyera. “Hanya Calista saja, dengan kami tidak?” tanya Eunbi. Hyera menoleh dan mendapati sahabatnya yang lain. “Aku juga merindukan kalian semua,” ucap Hyera. “Kami juga merindukanmu, Ra,” ujar mereka semua. Mereka adalah Calista, Eunbi, Ina, Hyunsoo, dan Jeno. Mereka adalah sahabat Hyera. “Bagaimana kalau kita pergi ke kantin bersama?” tanya Jeno. “Kajja!” “Aku senang melihat kau terlihat baik-baik saja Ra. Aku harap kau akan selalu bahagia seperti sekarang ini,” batin Hyunsoo tersenyum lega melihat keadaan Hyera. Sejak tadi Hyunsoo diam-diam melirik Hyera yang tengah fokus makan siang. “Kenapa sejak tadi Oppa memperhatikanku, apakah ada yang ingin kau sampaikan?” Hyera yang menyadari sejak tadi Hyunsoo curi-curi pandang ke arahnya. “Ishhhh ... masa kau tidak peka Hyunsoo Oppa itu aw!” Mina berteriak, karena kakinya sengaja diinjak oleh Hyunsoo. “Oh, maafkan aku Min, ” kata Hyunsoo dengan menampilkan raut wajah merasa bersalah. “Ishhh ... bagaimana kau ini kakiku sakit,” keluh Mina. “Dasar manja,” ujar Jeno yang sejak tadi diam. “Apa kau bilang?” Mina sudah bersiap-siap akan memukul Jeno, namun batal karena Eunbi. “Hey ... sudahlah kenapa kalian berdua jadi ribut,” celetuk Eunbi. “Dia duluan yang mulai, Bi,” adu Mina yang kini tengah menatap kesal ke arah Jeno. “Apa? Aku?” ujar Jeno dengan menampilkan wajah yang menyebalkan di mata Mina. Mina mendengus saat melihat tatapan tidak bersalah dari Jeno. “Bagaimana dengan pembicaraan kita yang tadi?” “Emmm ... bagaimana kalau di apartemen Eunbi saja,” usul Mina. “Bagaimana Bi?” Mereka pun menatap ke arah Eunbi. “Baiklah,” jawab Eunbi. “Jadi sepakat ya, besok kita berkumpul di apartemen Eunbi,” ujar Jeno. “Ya,” sahut mereka. **** Sementara itu, Hyena yang baru saja menyelesaikan syuting drama terbarunya langsung bergegas pulang ke rumah. “Tunggu Na!” teriak Jaemin. Hyena dan Baekhoon menoleh ke arah belakang. Hyena mengerutkan keningnya. “Ada apa Jae?” “Emmm ... astaga ... bagaimana mengatakannya.” Jaemin terlihat sangat gugup. Hyena dan Baekhoon menaikkan sebelah alisnya. Mereka menanti apa yang akan dikatakan oleh Jaemin. “Emm ... Na, apakah besok malam kau ada waktu?” Jaemin mengatakannya dengan gugup. “Tidak. Baek bagaimana dengan besok malam, apakah aku ada jadwal?” tanyanya pada Baekhoon. “Sebentar biar aku cek dulu,” balas Baekhoon sembari membuka tabnya. “Semoga saja tidak ada,” batin Jaemin. “Tidak ada ... besok malam Hyena tidak ada jadwal. Memangnya ada apa Jae?” tanya Baekhoon penasaran. “Syukurlah jika tidak ada. Aku ingin mengajak Hyena dinner besok malam.” Jaemin mengatakannya malu-malu. “Oh ... jadi kau ingin mengajak berkencan artisku, ya.” Baekhoon menggoda Jaemin yang kini wajahnya sudah memerah sampai ke telinga-telinganya. “Boleh Jae, jam berapa?” Hyena mengabaikan candaan dari Baekhoon. “Emm ... pukul delapan malam di Orrion Cafe,” kata Jaemin. “Baiklah ... apakah ada yang ingin kau sampaikan lagi, Jae?” Hyena tersenyum manis ke arah Jaemin yang seketika membuat Jaemin salah tingkah. “Tidak ada.” “Kalau begitu kami duluan Jae,” pamit Hyena. “Ya, hati-hati dan sampai jumpa besok malam. Aku sangat menanti kehadiranmu.” “Ya,” Setelah itu Hyena dan Baekhoon pun masuk ke dalam mobil. “Bye.” Jaemin membalas lambaian tangan dari Hyena. Setelah mobil Hyena pergi menjauh tiba-tiba senyuman Jaemin pun terbit. **** Sean meregangkan otot-ototnya yang menegang. "Lelahnya," gumamnya lalu Hyera melirik jam yang melingkar indah di tangannya. “Sudah pukul lima, lebih baik aku pulang saja. Lagi pula pekerjaanku sudah selesai,” gumannya. Saat ia tengah membereskan meja kerjanya seseorang mengetuk pintu ruangannya. Tok tok tok “Masuk!” “Jeosonghamnida Sajangnim, ini ada buket bunga dan makanan untuk Anda. Saya mendapatkannya dari bagian resepsionis, katanya ada seseorang menitipkan ini untuk Anda,” jelas Yongdae sambil menyerahkan buket bunga dan kotak makanan kepada Sean. “Terima kasih Hyung,” balas Sean. “Sajangnim, apakah Anda akan pulang sekarang?” Yongdae melihat Sean membereskan meja kerjanya. “Iya, lagi pula pekerjaanku sudah selesai. Hyung juga pulanglah,” jawab Sean. “Emm ... kalau Sajangnim tidak lupa, nanti malam kita akan bertemu dengan aktris Kim Hyena untuk membahas kontrak kerja sama.” Yongdae mengingatkan kembali jadwal pertemuan antara Sean dengan aktris Kim Hyena. “Terima kasih Hyung telah mengingatkanku, hampir saja aku lupa dengan pertemuan itu. Kalau begitu aku akan pulang sebentar ke mansion, lalu setelah itu kita janjian di tempat pertemuan itu.” “Sama-sama Sajangnim lagi pula itu sudah tugas saya, kalau begitu saya pamit Sajangnim untuk mempersiapkan pertemuan nanti malam.” “Ya,” Setelah Yongdae keluar dari ruangannya pun membuka sebuah surat yang terselip di dalam buket bunga. Chukae Oppa ... sekarang kau telah menjadi CEO di perusahaan appamu. Maaf jika aku telat mengucapkannya dan aku tidak bisa menemuimu secara langsung, karena hari ini hari pertama aku bekerja di rumah sakit, jadi aku tidak mempunyai waktu senggang untuk mengucapkannya dan bertemu langsung denganmu. Kim Hyera Sean tersenyum setelah membaca surat dari Hyera. Lalu ia pun mengambil ponselnya yang tergeletak di meja kerjanya. Me : Terima kasih Ra, atas buket dan makanannya. Hyera : Sama-sama Oppa, maaf aku tidak bisa menemuimu secara langsung. Me : Tidak masalah Ra, Oppa justru berterima kasih sekali atas hadiahnya. Setelah itu, Sean meletakkan ponselnya di meja kerjanya, lalu membuka kotak makanan yang Hyera kirimkan untuknya. “Kue beras,” gumam Sean sambil tersenyum lalu memakannya. **** Sementara itu, di rumah sakit, Hyera sejak tadi senyum-senyum sendiri setelah membaca pesan dari sang pujaan hati. “Dok ... Dokter Kim,” panggil Perawat Kim. Hyera tersentak kaget. “Ahh ... ya.” “Dokter tidak apa-apa’kan? Sejak tadi Anda mengabaikan panggilan saya,” tanya Sejeong dengan khawatir. “Oh, maafkan saya Suster Kim. Memangnya kenapa Anda memanggil saya?” tanya Hyera. “Carla sejak tadi belum makan Dok. Saya dan keluarganya sudah membujuk Carla makan, tapi sayang dia tidak mau makan jika bukan Dokter Kim yang menyuapinya,” kata Sejeong. Carla adalah salah satu pasien Hyera. “Ya sudah, kalau begitu saya akan temui Carla dulu Suster Kim,” pamit Hyera. Dan tanpa mereka sadari dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan gerak-gerik Hyera dari mulai membuka ponselnya hingga tersenyum-senyum sendiri sampai Suster Kim menghampirinya. “Terus saja pandangi dari jauh, mau sampai kapan Hyung memendam perasaan itu. Cepat nyatakanlah perasaan Hyung kepada Hyera sebelum terlambat,” ucap Jeno sambil merangkul Hyunsoo. Hyunsoo mencintai Hyera semenjak sekolah menengah atas, tetapi Hyunsoo tidak berani menyatakan perasaannya. “Tidak! Aku tidak bisa Jen, aku tidak mau jika aku menyatakan perasaanku kepada Hyera dia akan menjauh dariku, karena aku tahu jika Hyera mencintai orang lain.” Hyunsoo menatap sendu kepergian Hyera. Jeno menghela napasnya kasar. Selain mereka mengetahui jika Hyunsoo mencintai Hyera, mereka juga mengetahui jika Hyera mencintai Oh Sean putra pemilik The OSH dan senior Hyera di kampus. “Cinta memang rumit makannya aku malas untuk jatuh cinta,” ujar Jeno. **** “Bagaimana Baek dengan penampilanku?” tanya Hyena pada Baekhoon. Baekhoon memperhatikan penampilan Hyena yang terkesan sangat elegan. “Oke.” “Benarkah? Tidak ada yang aneh, kan dengan penampilanku?” “Tidak, penampilanmu sempurna,” ungkap Baekhoon. “Huffttt ... syukurlah, aku sangat gugup takut penampilanku aneh atau kurang sopan." “Baek mana dari pihak The OSH, kenapa mereka belum datang juga.” Hyena yang mulai kesal karena pihak dari Oh Company belum juga muncul. Saat ini Hyena dan Baekhoon tengah berada di sebuah restoran terkenal dan terelite di Seoul. Malam ini mereka akan mengadakan pertemuan dengan pihak The OSH terkait masalah kontrak kerja sama antara Hyena dan The OSH. “Mereka akan datang sedikit terlambat,” jawab Baekhoon yang tengah asyik bermain game di ponselnya. Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu private room. “Jeosonghamnida Tuan .. Nona .. tadi ada sedikit kendala sehingga kami terlambat,” ucap Yongdae membungkukkan badannya. “Tidak apa-apa Sekretaris Kim, lalu di mana CEO Oh?” tanya Baekhoon. “Sajangnim ke—, nah itu dia,” tunjuk Yongdae saat melihat yang masuk ke dalam private room. “Jeosonghamnida Tuan ... Nona ... atas keterlambatan kami.” Hyena pun mendongakkan kepalanya. “Loh!” Hyena nampak terkejut melihat yang berdiri tidak jauh darinya. “Ya, selamat malam Nona Kim,” ucap Sean tersenyum ke arah Hyena. Membuat Hyena mematung melihat senyuman manis Sean.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD