Part 5

1876 Words
Sejak tadi Yoora dan Hyena tidak berhenti menangis membuat Siwan dan Jun Yeon kewalahan, mereka berdua sangat mengkhawatirkan Hyera yang hilang entah ke mana. “Hiks ... hiks ... Rara,” isak Hyena. Menangisi kakak kembarnya. Siwan memijat keningnya yang terasa pusing, karena memikirkan salah satu putrinya yang tiba-tiba menghilang, belum lagi istri dan putri bungsunya yang sejak tadi tidak berhenti menangisi Hyera. Drt drt drt Siwan mengambil ponselnya yang berbunyi, lalu dia mengangkat panggilannya. “Halo?” “Apakah benar cucu kesayanganku menghilang?” tanya seseorang di seberang sana yang merupakan orang tua Siwan. “Iya Aboeji, Hyera menghilang saat bermain di halaman depan vila yang kusewa,” jawab Siwan. Dalam hati Siwan sudah menebak, setelah ini ayahnya akan memaki-maki dirinya yang tidak becus dalam menjaga anak. “Yaakk!” teriak tuan Kim di seberang sana. “Bagaimana bisa, cucu kesayanganku menghilang dan kau, kenapa kau dan Yoora tidak memperhatikan Hyera!" bentaknya dari seberang sana. “Maaf,” ucap Siwan pelan. “Maaf, maaf. Sekarang bukan waktunya untuk minta maaf. Segera kerahkan anak buahmu untuk mencari cucu kesayanganku. Aboeji juga akan mengerahkan anak buah Aboeji untuk ikut membantu anak buahmu mencari cucu kesayanganku. Aboeji dan Eommamu sekarang akan menyusul ke Jeju.” Setelah itu, tuan Kim mematikan sambungan teleponnya. Di sisi lain Jun Yeon tengah dilanda rasa khawatir dan marah. Jun Yeon sangat mengkhawatirkan keberadaan adik kesayangannya dan ia juga sangat marah kepada ayah dan ibunya yang telah lalai menjaga adiknya, ia juga marah kepada dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga adik kesayangannya. “Andaikan aku tidak tidur, mungkin Hyera tidak akan hilang,” batin Jun Yeon. Tak lama kemudian, orang yang dicari-cari oleh mereka datang dengan salah satu pengawal pribadi Siwan. “Putriku,” panggil Yoora. Dia langsung berlari ke arah Hyera dan memeluknya erat. “Hiks .. hiks ... jangan pergi lagi. Mom sangat mengkhawatirkanmu,” kata Yoora. Hyera membalas pelukan hangat ibunya, sudah lama sekali dia tidak dipeluk oleh ibunya. “Nak, kamu pergi ke mana saja? Apakah kau tidak apa-apa? Apakah kau terluka? Apakah ada yang menyakitimu?” tanya Siwan bertubi-tubi kepada Hyera. Yoora pun melepaskan pelukannya, dia memeriksa seluruh tubuh putrinya. Namun dia tidak menemukan luka atau yang lainnya. “Syukurlah,” ucapnya pelan. Siwan menghampiri Ji Sang yang berdiri tidak jauh dari mereka. Siwan menepuk pelan bahu Ji Sang. “Terima kasih. Terima kasih kau telah menemukan putriku. Sesuai janji, aku akan memberikan bonus kepadamu,” ucap Siwan. “Sama-sama Tuan, lagi pula saya juga sangat mengkhawatirkan nona muda. Karena saya sudah menganggap nona muda, seperti putri saya sendiri,” balas Ji Sang. Memang benar apa yang dikatakan oleh Ji Sang, dia sudah menganggap Hyera sebagai putrinya sendiri. “Kalau begitu, saya pamit Tuan,” pamitnya yang langsung diangguki oleh Siwan. Tidak lupa Siwan menghubungi semua anak buahnya untuk menghentikan pencarian putrinya. “Rara,” panggil Siwan lembut. Hyera mendongakkan wajahnya. “Iya Dad,” cicitnya. Siwan berjongkok di hadapan Hyera. “Bisakah kau menceritakan kepada kami, bagaimana bisa kau pergi jauh dari vila?” Hyera pun menceritakan kronologis kejadiannya dari dia bermain di halaman depan vila, lalu ia mengejar segerombolan kupu-kupu, hingga ia tersesat dan bertemu dengan Hunnie, anak laki-laki yang menolongnya. “Maaf,” cicit Hyera. Hyera tidak berani mengangkat wajahnya, ia terlalu takut untuk melihat wajah ibu dan ayahnya yang mungkin sebentar lagi akan memarahinya. “Kenapa menunduk, Nak?” tanya Yoora yang dijawab gelengan kepala Hyera. Yoora pun mengangkat pelan wajah putrinya. “Tidak usah takut sayang, kami tidak marah kok.” “Kami tidak akan marah, asalkan Rara tidak mengulanginya lagi. Kami sangat khawatir saat Rara menghilang, Mom dan Nana sampai tidak berhenti menangis saat mengetahui Rara hilang,” nasihat Siwan sembari mengelus rambut Hyera. “Maaf membuat kalian semua khawatir, Rara janji tidak akan mengulanginya lagi.” “Anak pintar,” puji Yoora. “Kalau begitu sekarang Rara mandi ya, biar Mom yang mandikan.” “Iya Mom,” balas Hyera. **** Setelah mandi, Hyera pergi tidur dan ditemani oleh Yoora. Setalah dirasa Hyera sudah tidur nyenyak, Yoora beranjak ke ruang keluarga. Di sana Yoora menemukan keberadaan tuan dan nyonya Kim yang baru sampai di Jeju beberapa menit yang lalu. “Yoora,” panggil tuan Kim. “Iya Aboeji,” jawab Yoora. “Duduklah di samping Siwan,” titah tuan Kim. “Baik Aboeji," jawab Yoora lalu duduk di samping suaminya sesuai dengan perintah ayah mertuanya. “Jun, Nana,” panggil nyonya Kim pada kedua cucunya yang duduk di sofa seberang. “Kalian pergi bermain di atas ya, Grandpa ingin berbicara serius dengan Mommy dan Daddymu.” Yang dibalas anggukan kepala oleh Jun Yeon dan Hyena. Mereka berdua pun segera pergi ke lantai dua vila. Tuan Kim menatap tajam ke arah anak dan menantunya, yang keduanya tengah menundukkan kepalanya. “Kalian tahu, apa kesalahan kalian?” tanya tuan Kim kepada anak dan menantunya. “Iya Aboeji,” jawab Siwan dan Yoora bersamaan. “Baguslah jika kalian tahu,” balas tuan Kim. Dia menyandarkan tubuhnya pada sofa. Sangat melelahkan melakukan perjalanan dari Tokyo menuju Jeju. Sebenarnya sejak dua Minggu yang lalu, tuan dan nyonya Kim melakukan honeymoon yang kesekian kalinya di Jepang. Tetapi acara honeymoon mereka terganggu lantaran mendengar cucu kesayangan mereka menghilang. “Kenapa kalian tidak mengawasi Hyera bermain?” tanya tuan Kim. “Kami-“ “Jika kalian mengawasi Hyera bermain, mungkin Hyera tidak akan kejadian Hyera menghilang untung saja cucuku dapat ditemukan jika tidak ...,” pangkas tuan Kim. “Maafkan kami Aboeji,” balas Yoora. Yang dikatakan oleh mertuanya memanglah benar, andai saja jika ia mengawasi Hyera bermain, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini. “Tidak usah meminta maaf kepada Aboeji, minta maaflah kepada Hyera,” kata tuan Kim. “Baik Aboeji,” jawab Siwan. Di sisi lain Jun Yeon tersenyum puas melihat kedua orang tuanya sedang dimarahi oleh kakeknya, dia berharap kedua orang tuanya segera sadar atas sikap mereka kepada Hyera. “Oppa,” panggil Hyena. “Shuttt ...” Jun Yeon meletakkan telunjuknya di bibir sang adik. “Ayo kita pergi ke kamar Oppa,” ajak Jun Yeon mencoba mengalihkan perhatian sang adik. Setelah kejadian itu, hubungan antara Hyera dengan kedua orang tuanya dan juga Hyena membaik. Walaupun Siwan dan Yoora tetap memprioritaskan Hyena. **** Hyera dan Hyena 12 years old Hyera tergesa-gesa menghampiri kakak laki-lakinya dan kedua orang tuanya yang tengah bersantai di ruang keluarga. "Mom.. Dad..," panggil Hyera "Jangan lari-lari, Ra. Nanti kau jatuh," jawab Yoona yang diabaikan oleh Hyera. "Mom lihatlah, aku mendapat nilai seratus diulangan matematika." Hyera terlihat sangat antusias sekali. Jun Yeon yang tengah asyik bermain game pun ikut menoleh. "Wah, putri Mom sangat pintar," puji Yoora sambil mengusap rambut Hyera. "Dad bangga dengan kamu, Ra," ucap Siwan menepuk-nepuk bahu Hyera. Tidak lama kemudian Hyena masuk ke dalam mansion dengan wajah lesu. Siwan mengerutkan keningnya. "Kau kenapa, Na?" tanya Siwan Hyena langsung memeluk ayahnya sambil menangis sesenggukan. "Hiks.. hiks..". "Loh kok nangis, kau kenapa Nak?" tanya Siwan. "Hiks .. hiks .. aku diejek oleh teman-temanku hiks .. hiks .. karena nilai ulanganku jelek. Katanya aku ini anak bodoh, tidak seperti Rara yang pintar hiks .. hiks .." Yoora pun menghampiri mereka berdua. "Sudah jangan sedih, Nana pintar kok seperti Rara," hibur Yoora sambil mengelus puncak kepala putri bungsunya. "Bagaimana kalau sekarang kita pergi makan siang di restoran Jepang," kata Siwan mencoba menghibur putrinya. Tangisan Hyena pun mereda "Benarkah?" Pertanyaan Hyena dijawab oleh Siwan dengan anggukkan kepala. "Yeay!" ********** Saat ini keluarga kecil Kim Siwan berada di restauran Jepang langganan mereka. "Dad, aku mau pesan ini, yang ini, dan ini," ujar Hyena sambil menunjuk beberapa daftar makanan dalam buku menu. "Boleh," jawab Siwan. "Dad, aku ingin pesan ini dan ini," ucap Hyera ikut menunjuk beberapa makanan dalam buku menu. "Apakah kau yakin akan memakan semua ini, nanti tidak habiskan loh," balas Siwan. "Benar kata Daddy, kau jangan memesan banyak makanan nanti tidak dihabiskan," timpal Yoora. Hyera pun cemberut mendengar jawaban ayah dan ibunya. "Selalu saja Nana yang dituruti kemauannya," batin Hyera. ********** Hyera dan Hyena 14 Years Old Yoora tengah sibuk mengemas pakaiannya dan pakaian suaminya. Rencananya Yoora akan menemani suaminya melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. "Mom," rengek Hyena "Tidak Hyena. Kau harus sekolah, jadi jangan ikut ya," bujuk Yoora. "Tapi Mom ..." "Tidak, Kim Hyena," pangkas Yoora. Hyena beralih merengek ke ayahnya. "Dad, aku ingin ikut." Hyena menarik-narik celana bahan Siwon. "Dasar manja," celetuk Jun Yeon yang sejak tadi berbaring di kasur kedua orang tuanya. Hyena tidak menggubris perkataan kakak laki-lakinya. Ia terus merengek kepada ayahnya. Sementara itu, Hyera sibuk membantu memasukkan pakaian ayah dan ibunya ke dalam koper. "Dad ..." Karena pusing mendengar rengekan Hyena, Siwan pun menyetujui permintaan putri bungsunya. "Oke, kau boleh ikut." Hyena membelakan matanya. "Benarkah?" "Hemm ..." "Yeay! Terima kasih, Dad," ucap Hyena sambil memeluk tubuh kekar ayahnya. Hyera yang mendengar Siwan menyetujui permintaan Hyena pun langsung bersuara. "Dad, apakah aku juga boleh ikut?" tanya Hyera. "Tidak! Kau harus sekolah!" tegas Yoora. "Benar kata Mommymu. Kau jangan ikut-ikutan bolos, kau harus tetap pergi ke sekolah," imbuh Siwan. "Tapi Dad..." "Kau jangan ikut Ra. Jika kau ikut, Oppa akan kesepian," timpal Jun Yeon. "Tapi ..." Lagi-lagi perkataan Hyera dipangkas, "Benar kata Oppamu, lebih baik kau temani saja Oppamu di sini." Hyera pun menghela napasnya dengan berat. "Baiklah," ujar Hyera tidak bersemangat. ********** Hyera dan Hyena 17 years old Malam ini di taman belakang mansion Kim sangat ramai sekali, karena hari ini kedua putri kembar Siwan dan Yoora berulang tahun yang ketujuh belas tahun. "Huffttt ..." Hyera dan Hyena meniup lilin yang berbentuk angka satu dan tujuh. Semua orang pun bertepuk tangan setelah Hyera dan Hyena meniup lilin ulang tahunnya. Lalu Hyera dan Hyena memotong kue tartnya dan menyuapinya ke kedua orang tua, Junyeon, dan tuan Kim. "Terima kasih Hyera, terima kasih Hyena." Tiba saatnya di mana Hyera dan Hyena membuka hadiah yang dikhususkan untuk mereka. Yang pertama membuka hadiahnya adalah Hyera. "Woah ... terima kasih, Dad," ucap Hyera saat membuka hadiah dari ayahnya yang berisi tas Hermes keluaran terbaru. Lalu Hyera membuka hadiah dari ayah dan kakaknya. "Terima kasih, Oppa, Mom," "Sama-sama sayang," ucap Yoora dan Jun Yeon bersamaan. Yoona memberikan pakaian keluaran terbaru dari designer terkenal. Sementara itu, Jun Yeon memberikan novel karya penulis favoritnya yang jumlahnya terbatas. Setelah Hyera selesai membuka semua hadiahnya, kini giliran Hyena yang membuka hadiahnya. "Woah... terima kasih Oppa," ucap Hyena sambil memeluk kakaknya. Jun Yeon memberikan tiket konser boyband favorit Hyena, jadi wajar saja Hyena sangat senang karena tiket konser itu jumlahnya sangat terbatas. "Sama-sama adik Oppa yang paling manja." Jun Yeon mencubit gemas pipi Hyena. "Mom, kau sangat tahu apa seleraku," ucap Hyena setelah membuka hadiah dari ibunya. Yoora memberikan tas channel keluaran terbaru dan pakaian keluaran designer terkenal di Paris, keduanya limited edition. "Sama-sama sayang," balas Yoora. Tiba saatnya, Hyena membuka hadiah dari Siwan. Hyena mengerutkan keningnya. "Kunci? Ini kunci apa, Dad?" tanya Hyena kebingungan. "Kau akan tahu jawabannya setelah kau pergi ke luar," jawab Siwan. Lalu Hyena pun pergi ke luar diikuti oleh Yoora, Hyera, dan Jun Yeon. "Ahhhh.. gomawo Dad!" pekik Hyena saat melihat sebuah mobil sport keluaran terbaru terparkir di depan mansion. "Sama-sama sayang," balas Siwan. Sementara itu, Hyera tersenyum kecut. Ayahnya memberikan hadiah yang sangat mahal kepada Hyena. "Selalu seperti ini," batin Hyera, lalu ia memilih masuk ke dalam mansion meninggalkan Hyena yang tengah kegirangan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD