Rewrite—Different

1315 Words

Ara bersembunyi di balik selimut dengan sekotak tisu dan sebungkus keripik kentang yang ia beli. Ia menangis sesnggukan, namun masih sempat makan. Jujur saja, mogok makan benar-benar bukan tipenya. Ia bisa mati kelaparan jika begitu. “Gue udah tahu dia enggak suka gue, tapi masih aja berharap. Lo tahu bodoh enggak, Ra? Lo itu bodoh tahu!” omelnya sambil mengunyah keripik kentangnya sambil taerisak. “Lagian, udah bener lo berhenti aja kemarin, kenapa masih maju terus pantang mundur? Lo keren emang, tapi kalo enggak bisa dapat Gama buat apa? Huaaa.” Ara mengusap air matanya dengan tisu. Ia mendengar suara ketukan pintu dari luar. Sudah tahu ia sedang sedih begini, masih ada saja yang menggangu acara tangisnya. “Ara! Buka pintunya atau gue bakar kamar lo!” ancam Arden dari luar. “Engga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD